Bab 8 : Kegemparan

979 178 3
                                    

Berita tentang keluarga Christian dari Màvros Wolf melamar Steve dari Blood Luna menyebar dengan cepat dan luas membuat semua klan di wilayah timur menjadi heboh. Ditambah lagi, lamaran itu dari seorang Daniel Christian yang terkenal dingin dan sangat pendiam. Yang ada di pikiran hanya satu, Ice Prince bisa jatuh cinta juga? Tidak terkecuali klan Byal Fang.

"Plot twist!" Heboh Kai, sedari tadi mondar-mandir di kamar Terry.

"Siapa sangka, kan? Disaat kamu dan Ben menyukai Steve dan sama-sama berharap menjadi mate-nya, dia malah dilamar jamur biru itu." Ujar Terry tanpa menatap Kai, ia asik memperbaiki busurnya di balkon padahal matahari tengah terik. Yang benar saja, hanya Terry yang memanggil Daniel dengan sebuatan jamur biru.

"Bagaimana kalau Steve menerima? Apa Ben juga bereaksi sama sepertiku saat mendengar langsung Steve dilamar?" Kai duduk di sebelah Terry dengan resah. Bibirnya maju ke depan, tatapan sedihnya sangat kentara.

"Ya mau bagaimana lagi memangnya? Sudah keputusan keduanya, jika bahagia, kenapa tidak? Ben juga pasti sama, Kai. Posisiku, Ben, dan kamu sama. Menyukai seseorang yang tidak dapat digapai." Terry tersenyum tulus walau sendu, ia kemudian memeluk Kai.

"Tapi bagaimana kalau kamu dan Ben ternyata berjodoh?" Tanya Kai, ia menyandarkan dagunya di bahu Terry.

"Haha, semoga saja begitu, Kai."

.

Dua minggu sejak lamaran diajukan, dua minggu pula Steve memikirkan keputusan besar ini. Hari ini, ia siap memberikan jawaban. Keluarga Abighail pun berangkat menuju wilayah klan Màvros Wolf dengan dua rombongan kereta kuda, ke kediaman keluarga Christian untuk memberikan jawaban terhadap lamaran Daniel.

Jantung Steve tak henti berdegup kencang, gugup menyelimutinya sepanjang perjalanan. Sapu tangan selalu ia genggam guna menyeka bulir keringatnya. Steve hanya memandang keluar jendela selama di dalam tandu.

"Steve?" Ben yang sedari tadi juga diam bersama Troye memutuskan buka suara.

"Iya? Kenapa, Ben?" Steve menoleh, Ben sudah duduk di dekatnya. Tampak Omega cantik itu menunduk memainkan jemari lentiknya, Steve memutuskan untuk duduk menghadap Ben.

Ben masih tetap diam, Steve melirik Troye kode meminta penjelasan, Troye mengendikkan bahu dan menggeleng tanda ia tak tau apapun. Steve menghela nafas, ia memegang kedua bahu Ben.

"Hey, ada apa?" Tanya Steve lembut, Ben mendongak, matanya berkaca-kaca. Ia memeluk Steve dan mulai terisak.

.

Mendengar bahwa keluarga Abighail akan datang berkunjung memberi jawaban atas lamaran, Daniel tentu sangat antusias. Ia mengenakan pakaian formal klan Màvros Wolf terbaiknya, Jay yang sedari tadi menunggui adiknya mencoba pakaian di kamar Daniel hanya terkekeh.

"Keluarga Abighail datang kemari hanya memberi jawaban, bukan mengantar mempelai. Yaaah, mengantar mempelai juga hanya akan terjadi jika Steve setuju, kan?" Ujar Jay, ia menghampiri Daniel dan membantu merapihkan kerah baju adiknya. "Waah, Tuan Choi Yeonjun ini tampan sekali." Pujinya, senyum bulan sabitnya mengembang. Walau Jay berkata belum tentu Steve setuju, entah mengapa Daniel tetap merasa bahagia. Karena itulah ia mengenakan pakaian formal terbaik yang ia punya.

"Kak, aku tidak tau kenapa, tapi rasanya bahagia mendengar keluarganya akan berkunjung memberikan jawaban." Senyum tipis Daniel merekah. Ia benar-benar berpenampilan rapi, bahkan rambut yang biasa ia biarkan menutupi matanya, kini tampak membelah rapi menampakkan sedikit dahi.

"Kkkkk, sepertinya kamu akan melangkahiku dan Justin, huh?" Jay memukul pelan kepala adiknya disertai senyum jenaka, keduanya tertawa.

.

It's Not System (YeonBin AU) - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang