It's Not System (YeonBin AU) - [END]

End : Kawan Lama

Seperti biasa, jam mengajar Yeonjun tenang tanpa gangguan berarti. Hanya saja ia gundah karena Soobin tidak masuk kuliah hari ini. Ya, Soobin sedang masa rut-nya. Yeonjun merasa seharusnya ia menemani Soobin jika pemuda manis itu membutuhkan sesuatu, tapi ia diomeli Jungkook dan Seokjin. Mereka bilang biarkan saja mereka yang menjaga Soobin, Taehyung dan Jimin juga berkata begitu. Mau tidak mau, suka tidak suka, Yeonjun melajukan Mercedes Benz-nya bersama Taehyun dan Beomgyu menuju kampus.

"Katanya ada dosen baru, ya? Dua orang laki-laki muda." Desas-desus para mahasiswi di kantin, jam makan siang adalah waktunya mengisi perut dan sedikit bergibah.

"Wah wah wah! Pasti mereka tampan!"

"Aaaaaaa, mereka mengajar matkul apa, ya? Tidak sabar!"

Beomgyu yang sedang kesal jadi semakin emosi mendengar suara-suara berisik para gadis genit itu. Bagaimana tidak kesal. Ia sedang makan siang sambil membahas tugas kelompok bersama Taehyun, Yooji tiba-tiba datang menempel manja pada Taehyun. Dalam sekali lihat, orang bodoh pun tau kalau Taehyun merasa risih. Dengan rasa kesal yang membuncah, Beomgyu menarik tangan Taehyun hingga pemuda berhidung bangir itu berdiri dengan syok. Jangan main-main. Meski Omega, Beomgyu itu kuat. Kadang orang berfikir seharusnya ia jadi Alpha, tapi ketika melihat tingkahnya, mereka urungkan pemikiran itu.

Yooji yang tadi bersandar manja hampir tersungkur di kursi karena terkejut. Beomgyu menatap nyalang gadis itu sembari merapikan buku-buku di meja makan dan memeluknya dengan satu tangan.

"Gendong aku." Ucapan Beomgyu terdengar mutlak. Taehyun menurut saja dan menggendongnya Bridal Style membuat seisi kantin teralih perhatian pada mereka. Yooji membeku, berusaha mencerna apa yang ia lihat. Dengan manjanya, Beomgyu memeluk leher Taehyun. "Ayo ke kelas~ Disini ada pengganggu!" Beomgyu sengaja berucap manja, Taehyun tersenyum kecil dan membawa pemuda pembenci tomat dan nanas itu ke kelas.

"Ben, kamu makin hari makin manja saja." Taehyun terkekeh, dengan hati-hati ia mendudukkan Beomgyu di bangkunya, dengan cengiran lucu Beomgyu langsung memeluk lengan Alpha-nya itu.

"Lama sekali tidak mendengar nama itu." Dengan nyaman Beomgyu menyandarkan kepalanya di bahu Taehyun. Taehyun itu miliknya, cuma miliknya.

.

Stres, adalah kata yang menggambarkan keadaan Yeonjun sekarang. Banyak dari anak didiknya yang terlambat mengumpulkan tugas dengan berbagai macam alasan. Ia meraih telfonnya dan mencoba menelpon Soobin. Tidak aktif. Stresnya semakin menjadi. Akhirnya ia memilih menuju kantin dan membeli kopi.

Brak! Yeonjun menabrak seseorang, kopinya tumpah mengenai pakaian mereka berdua.

"Maafkan saya, Tuan, saya tidak berhati-hati." Ucap keduanya bersamaan dan saling menengok satu sama lain ketika mendengar suara masing-masing.

"Tuan Muda Choi?" Kaget orang yang menabrak Yeonjun tadi, Nathan alias Namjoon. Yeonjun terdiam dengan dahi berkerut, mencoba mengingat sosok bertubuh kekar di hadapannya ini.

"Kamu... Namjoon hyung?" Yeonjun tidak yakin dengan dugaannya. Namjoon celingukan kesana-kemari sebelum menarik Yeonjun menuju toilet laki-laki.

"Maaf karena saya tidak melihat Tuan Muda berjalan di depan saya." Namjoon membersihkan pakaian Yeonjun dengan senyum sumringah di wajahnya. Kegiatan Namjoon terhenti ketika Yeonjun menggenggam tangannya. Namjoon hampir saja terjatuh jika refleksnya tidak bagus karena Yeonjun yang memeluknya secara tiba-tiba. Senyum berlesung terpatri di wajah Namjoon, ia balas memeluk Yeonjun dengan erat.

"Hyung, darimana saja selama ratusan tahun ini?" Sadar tidak sadar, Yeonjun menangis. Ia tidak tau seberapa rindunya ia pada sosok yang seperti kakaknya ini.

"Tuan Muda sekarang sudah dewasa, ya? Sudah berapa ratus tahun usianya?"

.
.
.
.

TAMAT

Yeeeeeeeeeey akhirnya end~

Mau sequel nggak? Ntar saya bikin book baru kalau kalian minat

Hehe

Makasih buat semua reader, arigatou, kamsahamnida, thank you, xiexie, nggak nyangka reader-nya udah mau 10k 😭😭😭

Alapyu eperibadeeeeeh, see you on another book~