Chapter 07 -- Meluapkan Emosi

8.5K 1.4K 34
                                    

"Tidak heran dia begitu. Akibat lahir dari hubungan tidak sah... Sifatnya pasti mirip ibunya yang seperti pelacur. Penggoda laki-laki..."

Semenjak keluar dari ruang kepala sekolah, Hae Gyu sudah mendengar banyak cibiran dari para murid. Dia tidak peduli. Tapi kata-kata yang baru saja dia dengar adalah hal yang tidak bisa dia terima.

Hae Gyu menatap murid yang baru saja bicara secara terang-terangan. Dia adalah teman sekelas Da Rim. Wajahnya menantang ketika melihatnya.

"Apa? Tidak terima dengan ucapanku?"

BUGH!

Hae Gyu langsung memukul wajahnya sampai hidungnya berdarah, lalu meraih kerah kemejanya dengan kasar, kembali menghajarnya. Anak-anak yang lain sudah berteriak melihat kelakuannya itu.

"Bangsat! Kau siapa berani-beraninya menghina ibuku?!" Hae Gyu murka. Ibunya adalah korban ayahnya, tapi ibunya yang malah mendapat kecaman orang-orang.

"Hae Gyu, hentikan!" Da Rim muncul dengan panik, mencoba membantu temannya tapi Hae Gyu langsung mendorongnya dengan kasar. Murid itu sudah babak belur.

Hae Gyu lalu beralih ke sepupunya. Dia di kenal sebagai anak adopsi keluarga Lee oleh orang luar. Tiba-tiba ada yang bicara seperti itu tentang ibunya, pasti ada mulut kotor yang bocor, dan Da Rim adalah kemungkinan paling besar.

Hasrat ingin membunuh muncul sangat kuat. Da Rim yang baru saja di dorong dan menghantam tembok, merasa sakit di punggungnya. Tapi begitu melihat Hae Gyu mendekat, dia ketakutan.

"T-tunggu, Hae Gyu..."

"Kau pengemis." Desisnya penuh kebencian, tangannya meraih leher Da Rim dan menekannya kuat-kuat. "Apa uang judi yang dihasilkan ayahmu membuat mulutmu jadi sampah, hah?!"

"A-apa yang kau bicarakan? Aku tidak paham maksud—AH!" cekikan itu semakin kuat lagi.

Da Rim merinding. Dia mencoba melepaskan cekikan itu tapi cengkramannya sangat kuat. Suara Hae Gyu tidak besar, malah bisa dibilang sangat kecil hingga mungkin hanya dia saja yang bisa mendengar. Tapi dibanding dengan suaranya yang kecil, amarah yang tersimpan di dalamnya sangat besar. Seperti gunung yang siap meletus.

"LEE HAE GYU, APA YANG KAU LAKUKAN?!"

Beberapa guru yang baru saja tiba, langsung dibuat terkejut melihat keadaan itu. Seorang guru pria langsung meraih tubuh Hae Gyu, tapi butuh banyak usaha sampai anak itu melepaskan cekikannya pada Da Rim. Guru yang lain membantu teman sekelas Da Rim yang keadaannya paling parah.

Han In dan Chang Min juga tiba dengan tatapan tidak percaya. Chang Min langsung datang menghampiri Da Rim yang terduduk sambil memegangi lehernya. Ada bekas merah di sekitar itu.

"Kau tidak apa-apa?"

"Kalian semua datang ke kantor untuk menjelakan semuanya. Sedangkan untuk In Ho bisa ke UKS dengan guru Lim."

Kepala sekolah kembali terperangah ketika melihat Hae Gyu kembali muncul di kantornya. Ini belum ada setengah jam. Wajah anak itu lebih kaku dan dingin dari yang tadi.

"Ada apa lagi ini?"

"Hae Gyu... dia menghajar murid sampai babak belur," jelas guru yang membawa mereka.

Kepala sekolah mendesah panjang.

"Lee Hae Gyu, jika kau tidak bisa menjelaskan..." desisnya marah.

"Jung Da Rim menyebarkan desas-desus tentang ibuku kepada orang lain, dan orang lain itu menghina ibuku secara terang-terangan."

"Tidak, itu salah paham." Da Rim berkata dengan gugup. Dia takut Hae Gyu akan bicara aneh-aneh. Saat ini Han In dan Chang Min juga ikut bersama mereka ke kantor. Dia tidak ingin mereka berpikir macam-macam

[BL] Hiduplah Untuk Bahagia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang