Chapter 10 -- Penjelasan yang Tidak Perlu

8.6K 1.4K 41
                                    

Saat Da Rim naik ke panggung, Chang Min sudah tidak ada di barisan penonton. Dia pergi mengejar Hae Gyu, tidak tahu kenapa kakinya melangkah begitu saja. Tapi langkahnya terhenti begitu melihat seorang pria menalikan jasnya ke pinggang Hae Gyu sambil tersenyum.

Dia Kim Chan Ho.

Dahinya mengkerut. Gosip itu sudah di klarifikasi, tapi kenapa sepertinya sungguhan? Pria itu datang lagi dan menemui Hae Gyu secara langsung. Bagaimana bisa seorang pengusaha sukses begitu memiliki banyak waktu luang?

Hae Gyu sendiri hampir mencibir. Cantik? Apa pria ini sedang menggodanya lagi?

"Tidak. Aku akan ganti baju." Katanya tegas, mengembalikan jas itu kepada Chan Ho.

Jika dia perempuan, dia akan senang dengan pujian itu. Tapi dia laki-laki, kalau disebut tampan baru dia puas.

Chan Ho mengeluh ketika Hae Gyu sudah masuk ke toilet. "Aku bahkan belum foto berdua dengannya."

Hae Gyu keluar setelah lima belas menit, nampak puas sendiri. Wajahnya sudah bersih dari riasan. Pakaiannya juga sudah ganti dengan baju normal seperti tshirt dan celana panjang. Karena dia bersama Chan Ho, dia berjaga-jaga dengan memakai topi. Bagaimana jika ada orang yang memotret mereka lagi?

Meski sempat kecewa, tapi penampilan Hae Gyu masih sangat mempesona dirinya. Chan Ho mendekat lalu mengusap rambutnya dengan lembut.

Hae Gyu langsung menatapnya dengan mata memincing. "Paman..." nadanya memperingati.

Chan Ho bertanya dengan terkejut. "Kenapa? Aku hanya menyentuh kepalamu."

Pria ini benar-benar tidak mau menyerah. Dia memberi banyak alasan tapi tujuannya tetap sama. Siapa yang dia bodohi?

Hae Gyu mendekatkan wajahnya pada Chan Ho, lalu berkata, "Kudengar Paman daycation dengan seorang wanita cantik kemarin..."

(Daycation: liburan sehari)

"Daycation?" mata Chan Ho memincing, pura-pura berpikir. "Kupikir berita itu belum tersebar di media. Apa kau mencari tahu tentangku?" diakhir perkataan itu, dia menunjukan wajah jail yang kentara.

"Tidak, lah!" bantah Hae Gyu. Tapi sebenarnya, iya. Selama satu bulan Chan Ho tidak menunjukan batang hidungnya, Hae Gyu hanya penasaran, apa dia punya masalah? Tapi mendengar dia liburan kemarin, dia cukup lega.

Ha? Lega? Kenapa?

Chan Ho masih memiliki senyum aneh di bibirnya. "Benarkah? Kupikir kau mencari tahu tentangku karena merindukanku." Bibirnya kemudian cemberut, pura-pura kecewa.

Ya Tuhan, dia ini beneran tangan kanan mafia yang terkenal kejam itu?

"Aku akan kembali ke teman-temanku."

"Jangan! Jangan!" Chan Ho buru-buru mencegahnya. "Aku kesini ingin mengajakmu makan malam."

"Aku sudah janji akan makan malam dengan orang lain," Hae Gyu menolak. Dia tidak ingin kekenyangan nanti.

Orang lain? "Dengan siapa?" mata Chan Ho curiga.

"Er, dengan Bibi samping rumahku," jujur Hae Gyu.

"Oh, benarkah..." Chan Ho mulai berpikir. "Kalau begitu biar aku antar pulang."

"Tidak, aku harus menunggu hasil kontes keluar. Lagipula, aku akan pulang dengan Sunbae-ku, kami akan belanja untuk barbeque nanti."

"Sunbae-ku?" Chan Ho tidak suka kata-kata itu. "Kau ini makan malam dengan Bibi samping rumah atau dengan Sunbae-mu itu?"

Chang Min yang mendengarkan percakapan mereka, langsung menghangat pipinya ketika mendengar kata Sunbae-ku dari Hae Gyu. Perasaan tidak suka saat melihat mereka berduaan, seketika menguap tak bersisa.

[BL] Hiduplah Untuk Bahagia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang