Flashback Dua.

68 23 0
                                    

Zoya tersenyum melihat sepasang kekasih yang sedang bercanda di lapangan berumput di sana. Haih, iri juga melihatnya. Kalau diingat-ingat, terakhir kali Zoya pacaran itu waktu masih kelas 2 SMK. Itu juga bukan pacaran yang manis tapi malah pacaran yang canggung dan tidak ada interaksi sama sekali di sekolah. Pernah sih Zoya pacaran yang manis-manis gitu, tapi itu juga waktu SMP. Dan sekarang Zoya adalah mahasiswa semester 5, sudah lama sekali, kan?

"Joyaaa! Sorry ini Si Kampret satu ini lama banget."

Zoya sedikit terlonjak ketika mendengar suara temannya yang nyaring. Ia memperhatikan Jennie yang berlari hingga berdiri tepat di depannya.

Bug!

"Ish! Jejen cempreng banget, sih?" Yerina muncul di sambil menepuk tas Jennie.

"Kenapa, lo? Malu? Gue bisa teriak lebih cempreng lagi kalo lo mau." Tantang Jennie yang segera dibekap mulutnya oleh Yerina.

"Gak usah ngadi-ngadi." Kata Yerina sambil melepas bekapannya pada mulut Jennie.

"Mending sekarang kita beli octopus panggang, nanti keburu abis!" Lanjut Yerina yang dibalas anggukan oleh Zoya dan cibiran oleh Jennie.

Hari ini fakuktas Seni sedang mengadakan bazaar. Mereka menyewakan stand atau tenda kepada orang-orang luar yang mau menyewa untuk berjualan di dalam kampus. Bazaar ini biasanya diadakan selama dua minggu hingga satu bulan setiap satu tahun sekali, dan beberapa bulan sebelum fakultas seni mengadakan acara tahunan terbesar mereka. Namun bukan hanya fakultas seni, pihak kampus juga suka mengadakan bazaar seperti ini sih menjelang dies natalis. Jadi paling tidak setahun ada dua kali bazaar.

Hampir seluruh stand menjual makanan. Mulai dari street food ringan sampai nasi warteg pun ada. Padahal kalau nasi warteg di kantin kampus sih juga jual. Et julid amat.

Salah satu stand yang lumayan panjang antreannya adalah street food Korea dan Thailand, Taiwan, Hongkong, atau street food mana sajalah Zoya kurang paham. Yang jelas saat ini Zoya, Yerina, dan Jennie sedang mengantre untuk membeli octopus panggang. Sebenarnya sih Zoya sayang-sayang uang membeli octopus panggang seharga 25 ribu padahal dia habis makan di cafe fakultas yang lebih mahal dari pada kantin kampus. Tapi jajan beginian kan cuma sekali-sekali. Zoya mencoba ikhlas, deh.

Setelah 15 menit lebih antre, akhirnya mereka bertiga bisa menikmati octopus panggang. Mereka memutuskan untuk makan di pinggir lapangan berumput, tidak jauh dari stand dan tempat pasangan yang tadi Zoya perhatikan. Mereka bertiga menikmati octopus panggang sambil bercengkrama. Sesekali saling melirik dan memberi kode jika ada cogan yang mereka lihat.

"Eh gue mau minta saos lagi boleh gak, ya?" Tanya Zoya pada kedua temannya di sela-sola tawa mereka. Octopus-nya masih lumayan banyak namun sausnya sedikit sekali.

"Boleh lah masa saos doang gak boleh." Jawab Jennie.

Zoya mengangguk dan berdiri. "Yaudah gue minta saos dulu deh ya."

Zoya berhasil meminta saus dan bumbu tambahan kepada penjual octopus panggang. Saat berbalik dan berjalan beberapa langkah untuk kembali ke tempatnya duduk bersama Jennie dan Yerina, seseorang menabraknya dengan lumayan keras hingga membuatnya kehilangan keseimbangan. Tapi dia berhasil terselamatkan karena orang yang menabraknya memegang lengannya sehingga ia tidak jatuh. Namun sayangnya octopus-nya yang masih lebih dari setengah itu jatuh ke tanah dengan kondisi mengenaskan.

"Omoo 20 ribu gue!" Pekik Zoya. Ia akan memprotes namun terdiam begitu melihat orang yang menabraknya. Kedua mata gadis itu menyipit san alisnya menukik tajam. Siapapun bisa tahu kalau ekspresi Zoya adalah ekspresi kesal.

"Sengaja lo, ya?" Tuding Zoya pada orang yang menabraknya.

"Keliatannya begitu?" Tanya orang itu dengan nada dan ekspresi yang datar. Sebelah alisnya terangkat.

"Wah." Zoya memutar bola matanya. "Di hotel gue emang minta maaf walaupun lo yang salah. Tapi di sini kayaknya lo yang harus minta maaf."

Orang itu mendengus dan mengeluarkan dompet dari saku celananya. Kemudian dia mengambil selembar uang 50 ribu dan mengulurkannya pada Zoya.

"Sorry?" Ucap orang itu dengan nada mengejek.

Zoya terperangah dan menatap orang itu dengan tatapan tak percaya.

"Beneran gue ketemu orang macam ini di kehidupan nyata?" Tanya Zoya pada dirinya sendiri. Sepertinya gadis itu mulai kehilangan akal.

Dengan kesal ia meraup bumbu dari octopus panggangnya yang jatuh ke tanah, lalu ia memeperkan tangannya yang penuh dengan saus juga bumbu kotor pada baju orang di hadapannya itu.

"Simpen aja uangnya buat laundry baju lo."

Zoya berbalik, mengambil tasnya dan menatap kedua temannya.

"Gue masuk kelas duluan." Setelah berkata seperti itu Zoya berlalu dari sana meninggalkan tiga orang yang menatap tidak percaya pada kepergiannya. Jangan lupa dengan orang-orang sekitar yang sedang berbisik-bisik.

"Kayaknya tukang octopus nge-videoin, deh." Bisik Jennie pada Yerina yang dibalas decakan oleh temannya itu.

"Udah ayok ke kelas." Ajak Yerina. Mereka berdua pun membereskan barang-barang beserta octopus panggang mereka yang masih sisa, setelahnya kedua gadis itu segera berlalu dari sana meninggalkan orang yang 'diserang' oleh Zoya tadi.

.

.

.

To be Continued

.

Kim Taehyung as Gavin Elenio Altair

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Taehyung as Gavin Elenio Altair

.

Mohon maaf kalau ada typo!😗

Tentang yang SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang