Tiga.

61 20 0
                                    

Terima kasih kepada Daniel sehingga Zoya tidak jadi ambil cuti semester ini. Target Zoya untuk lulus tepat waktu jadi terlihat memungkinkan. Dia juga bisa menikmati kehidupan kampus dan jadi tidak memikirkan nasib hidupnya yang sedang jelek.

Namun pemikiran itu hilang begitu saja ketika menghadapi kenyataan.

.

Kenyataan pertama, Zoya menambah jam part time nya.

"Zoya, tolong jagain kasir dulu sebentar. Ada barang dateng."

"Iya, Kak."

"Zoya, pindahin kardus yang di situ dulu."

"Siap, Kak!"

"Zoya, creamer-nya udah diisi belom?"

"Udah, Kak."

"Mbak, ini pesenan saya salah!"

"Mohon maaf, Kak. Boleh saya lihat?"

"Besok shift sore sampe closing ya, Zoya."

"Oh, iya siap, Kak."

Tetap beraktivitas saat weekend. Karena hotel rekomendasi Irene tempat Zoya daily worker sekarang tidak memanggilnya lagi jadi terkadang dia melakukan part time di dua tempat sekaligus. Untungnya dia memiliki pengalaman sehingga walaupun mencari part time cukup sulit tapi syukurlah dia masih dapat. Selain itu Zoya juga punya kenalan yang membantunya mendapatkan informasi part time. Salah satunya Satrio, seniornya di hotel tempat Irene bekerja. Orang yang sama dengan yang menuntunnya pada saat bermasalah dengan 'anak owner' waktu itu.

Setidaknya banyak yang Zoya syukuri dari part time ini walaupun harus menyita waktu weekend-nya.

.

.

.

Kenyataan kedua, dia masihlah bertanggung jawab di BEM.

"Hai, gue Dita. Sekretaris untuk kepanitiaan program kerja gabungan ini." Seorang gadis manis mengulurkan tangannya kepada Zoya dan tentu saja disambut dengan senang hati oleh Zoya.

"Zoya, ketua Medfo Manajemen Pendidikan. Maaf ya baru muncul sekarang, waktu rapat perdana gue gakbisa hadir." Sahut Zoya. Dita tersenyum mendengarnya.

"Udah tiga bulan ya dari rapat perdana? Gakpapa kali. Ini juga kita baru rapat kedua." Kata Dita yang Zoya balas dengan senyuman canggung.

Saat ini Zoya sedang menghadiri rapat dengan Kominfo BEM prodi Manajemen Bisnis yang akan menyelenggarakan acara dari program kerja gabungan mereka. Dara dan Juan juga ikut. Mereka rapat di ruang sekretariat BEM prodi Manajemen Bisnis karena BEM Manajemen Pendidikan tidak punya sekret. Ada, sih, tapi gabungan dengan prodi lain. Jadi agak kurang nyaman kalau prodi lain sedang ada di sana atau bahkan sedang rapat juga.

"Zoya, ya? Kenalin gue Andrew. Yang pegang divisi acara sama perlengkapan." Seorang pemuda jangkung berdiri di hadapannya dan mengulurkan kepalan tangannya ke hadapan Zoya. Bermaksud mengajak fist bump. Bukan nonjok, ya. Dan tentu saja disambut oleh Zoya. Dia juga fist bump dengan dua anggota yang lain, Javas dan Januar yang merupakan adik tingkat sama seperti Dara dan Juan.

Andrew melangkah ke luar ruangan dan kembali masuk bersama seseorang dalam rangkulannya. Seorang pemuda berparas tampan yang membuat Zoya kaku seketika.

"Ini Gavin. Ketua pelaksana sekaligus ketua departemen Kominfo kita." Jelas Andrew. Gavin melepaskan diri dari rangkulan Andrew.

"Gue udah kenal, kali." Ungkap Gavin.

Tentang yang SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang