5

81 5 0
                                    

Jangan lupa buat vote sebelum membaca kawan-kawan. Your vote means a lot to me, karena itu jadi penyemangat aku.

Selamat membaca
🤗🤗🤗🤗🤗

******

Setelah menjalani perjalanan panjang yang cukup melelahkan, Isla akhirnya tiba di rumah. Rumahnya berukuran sedang dengan desain modern dan halaman luas. Tidak hanya itu, kediaman keluarga Utama juga dilengkapi oleh sebuah taman indah di belakang rumah yang sering menjadi spot favorit Isla untuk membaca.

"Eh, Isla anak mama udah pulang" terang Mama Isla excited begitu melihat anaknya memasuki ruang tamu bareng Radika.

"Isla sayang! Halo~" Sapa Tante Rose langsung memeluk erat Isla dan mengabaikan putranya yang tidak ia temui selama seminggu karena pekerjaan. Dari minggu lalu Mama Radika memang sudah ingin bertemu Isla, tapi tidak sempat karena ada urusan pekerjaan di Sri Lanka.

"Hi, Tante. Apa kabar?" Balas gadis itu tersenyum ramah dan menyalami tangan Tante Rose yang kuku nya bercat putih mengkilat habis di manicure.

"Tante baik, sayang. Kamu tambah cantik deh dari yang terakhir kali tante lihat. Radika beruntung banget punya calon istri seperti kamu," timpal Tante Rose yang dibalas senyuman kikuk dari Isla. Dia bingung ingin membalas apa. Iya kali mau bilang, iya tante saya yang tidak beruntung banget punya suami kayak Radika.

"Halo, Isla!" sapa Om Satya tidak kalah antusias dari istrinya. Bagaimana tidak antusias? Sebentar lagi Isla akan menjadi bagian dari keluarga Diningrat dan juga menjadi pendamping untuk putranya yang entah sudah berapa lama menjomblo.

"Halo, om. Gimana kabarnya?" Sapa Isla tak lupa menyalami tangan Om Satya dan memberi senyuman ramahnya.

"Baik, nak" balas laki-laki paruh bayah itu tersenyum simpul.

"Yuk, duduk" ajak Tante Rose menuntun Isla duduk di sampingnya. Sementara itu, Radika mengambil kursi di sebelah Isla.

Tidak lama kemudian, pelayan mulai menghidangkan makan siang yang menu nya disiapkan khusus oleh koki utama dari hotel papa Isla.

"Jadi, sebenarnya alasan kita ajak kalian ke sini itu karena mau mengucapkan sesuatu yang penting" terang Papa Radika membuka pembicaraan. Pandangannya jatuh pada Radika dan Isla yang berada tepat di depannya.

Deg.

Apa lagi yang ingin dibahas? Kalau setiap acara pertemuan bahasnya kayak ginian, bisa-bisa Isla terkena serangan jantung. Memangnya drama perjodohan india kemarin belum cukup jadi shock theraphy? Matanya melirik ke arah Radika dan mendapati laki-laki itu sama bingungnya.

"Mau ngomong apa pah?" Tanya Radika santai meneguk jus dari gelas di depannya. Lagi-lagi tanpa beban.

"Pernikahan kalian akan dilaksanakan minggu depan, tepat sebelum papa sama mama business trip ke Eropa" jawab Om Satya blak-blakan.

DUAR!!!

Aku pengen nangis. Gimana ini?!

Kepala Isla berdenyut-denyut di semua titik. Bagaimana bisa dia menikah minggu depan? Orang dijodohkan saja dia masih belum bisa menerima. Sekarang mau ngebet nikah aja. Apa yang ada di kepala para orang tua ini sampai mempercepat pernikahan mereka?

Radika yang melihat Isla meremas jarinya kuat-kuat di bawah meja, bisa membaca jika gadis itu risih. Sebenarnya Radika tidak masalah jika dipercepat, hanya saja ia mengkhawatirkan Isla yang masih sulit menerima semuanya. "Apa ini tidak terlalu cepat? Masa' nikahnya langsung minggu depan. Persiapannya nanti kurang matang, pa. Tidak bisa tunggu setelah papa sama mama pulang aja?"

Radisla: The Arrange Married [COMPLETE] ✔✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang