21

42 3 0
                                    

Budayakan like sebelum baca.

Selamat membaca
🤗🤗🤗🤗🤗

*******

Meskipun kondisi Isla sudah lebih baik dari semalam dan bisa mencerna sarapannya dengan baik, Radika masih was-was jika kondisi istrinya kembali drop. Wajah cantik Isla masih lumayan pucat, meskipun tidak sepucat kemarin.

Kenapa mendadak aku pusing gini yah?

Isla memegang kepalanya yang pusing sehabis melangkah keluar dari area dapur. Kepalanya berkunang-kunang, pandangannya ke sekeliling mulai buram dan... dia pingsan.

Hap.

Radika berhasil menangkap Isla sebelum roboh ke lantai. Untung saja ia mengikuti Isla. Dengan sigap, ia menggendong istrinya ke atas ranjang dan menelepon dokter kenalannya yang kebetulan tinggal di Paris untuk datang.

"Sayang, Isla? Isla?" Panggil Radika menepuk lembut wajah istrinya yang tidak merespon. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Ia mengeluarkan pouch berisi obat-obatan dan mengambil minyak kayu putih lalu menaruhnya di dekat hidung Isla namun nihil. Radika mengacak frustasi rambutnya. Rasa khawatirnya semakin menjadi-jadi melihat keadaan Isla yang tidak berdaya dan dokternya belum datang.

"Aku harus lari bawa Isla ke rumah sakit sekarang"

Belum sempat mengangkat Isla pergi, dokter yang di panggil Radika datang di antar oleh asisten rumah tangga yang kebetulan baru datang untuk beres-beres apartemen. ART yang berusia seumuran ayah Isla itu sudah lama bekerja dengan Isla untuk membersihkan apartemen sebanyak 2 kali seminggu, ada atau tidaknya Isla di sana.

"Dok, tolong istri saya. Dari 10 menit lalu dia masih belum sadar" terang Radika begitu melihat sosok yang ia tunggu dari tadi muncul. Ia cemas sekaligus khawatir. Bagaimana kalau istrinya sampai kenapa-napa?

"Iya, sabar yah. Bapak nggak usah panik. Saya periksa dulu" balas Dokter Aldy santai memeriksa Isla yang terbaring tidak sadar di atas ranjang.

"Jadi gimana dok? Nggak papa kan istri saya?" Celetuk Radika begitu Dokter Aldy selesai memeriksa Isla.

"Iya pak, biasanya di kehamilan awal memang mengalami hal-hal seperti ini. Lemas, pingsan dan mual-mual" jawab Dokter Aldy membuat mata Radika melebar.

Ibu hamil? Hamil? Siapa? Isla hamil? Ini beneran?

"Ma-maksudnya istri saya hamil? Ini serius kan dok?" Tanyanya memastikan pendengarannya tidak salah. Apa karena terlalu sering menghayal jadi terbawa ke kehidupan nyata?

Dokter Aldy mengangguk mantap. Iya kali dia mau main-main atau bercanda buat masalah seperti ini. "Iya pak, Bu Isla sedang hamil. Usia kandungan nya sekitar 2 minggu"

Ada rasa senang yang tidak dapat di jelaskan saat ia mendengar hal itu. Apa yang ia dan keluarga mereka harapkan akhirnya terwujud. Tokcer juga aku. Nggak sia-sia selama 3 minggu ini pergi bulan madu.

"Makasih, makasih dokter! Terus gimana Isla nya? Kenapa dia masih belum sadar?"

"Sebentar lagi dia akan bangun, tidak usah terlalu khawatir pak. Tolong nanti Bu Isla nya lebih di jaga dan istirahat lebih banyak karena usia awal kehamilan itu sangat rawan. Harus banyak mengkonsumsi yang sehat dan bergizi, jangan lupa vitamin dan check up rutin"

"Pasti dok"

Tanpa di suruh pun ia akan memperhatikan pola makan Isla dengan ketat. Apa perlu dia menyewa ahli gizi untuk memastikan makanan Isla semuanya sehat, bergizi dan baik untuk anaknya?

Radisla: The Arrange Married [COMPLETE] ✔✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang