limabelas

8.2K 943 36
                                    

jam segini udah pada tidur yaa

[-]

Nana menyender pada pintu mobil, merapatkan jaket yang dipakainya, sudah seminggu sejak mereka di rumah nenek dan sekarang saatnya pulang.

"Seru ga Jen di tempat nenek?" Tanya Siwon memecah hening dalam mobil.

Jeno meletakkan ponsel yang sedang dimainkan, "Seru Pa, nenek baik banget." Jawabnya tersenyum lebar.

"Kamu Na? Masih mau ya di rumah nenek?"

Nana tidak mengeluarkan suara, hanya mengangguk sebagai balasan, matanya sudah hampir terpejam.

Yoona memutar badan, menempelkan punggung tangannya pada kening Nana untuk mengecek suhu, "Pusing ya?" Tanya Yoona dengan wajah khawatir.

Nana kembali mengangguk sebagai balasan.

"Kenapa Nana? Sakit?" Tanya Siwon, melambatkan laju mobilnya. "Kabiasaan kamu mah pulang dari rumah nenek pasti sakit." Tambah Siwon menggeleng pelan.

"Mama pindah aja apa ya ke kursi belakang? Tukeran sama Jeno." Yoona masih memandangi wajah anaknya, tangannya merapikan rambut Nana yang sedikit berantakan.

"Kenapa emangnya?" Tanya Siwon.

"Biar dia tidur ke aku aja."

"Kan ada Jeno." Jawab Siwon santai.

Jeno sedikit gelagapan, bingung harus apa.

"Eh.. iya."

"Gapapa ya? Udah kamu tidur ke Jeno aja jangan nyender ke jendela, makin pusing nanti."

Nana hanya menurut saat Yoona menarik lengannya agar ia merebahkan diri. Jeno menyamankan posisi duduk, melirik ke Nana yang menaruh kepala di atas pahanya. Reflek mereka berdua terkekeh kecil sambil menatap satu sama lain.

[-]

Tubuhnya semakin meringkuk dengan tangan yang menggenggam erat. Sesekali Jeno mengelus kepalanya lembut saat tidurnya terusik, terkadang pula Jeno merasakan geli pada perutnya karena hidung Nana.

Yoona berbalik badan, mengecek kembali suhu tubuh Nana.

"Mau ke rumah sakit aja?" Tanya Siwon melihat raut khawatir istrinya yang tak kunjung hilang.

"Ga usah deh, besok juga sembuh, mampir aja nanti ke apotek."

[-]

Setelah perjalanan panjang, mereka akhirnya sampai dengan selamat. Siwon menggendong Nana sampai kamarnya, Yoona tak tega jika harus membangunkan sang anak yang sedang sakit.

Semua barang sudah dipindahkan dari dalam mobil, Yoona memesan makanan saat Siwon dan Jeno tengah membersihkan tubuh masing-masing.

"Nana masih tidur?" Tanya Yoona melihat Jeno yang tampak segar sehabis mandi sedang menuruni satu persatu tangga.

"Masih."

"Oalah, tolong salin makanannya ya Jen, Mama mau ganti baju Nana dulu." Pintanya memberikan makanan yang tadi ia pesan.

Setelah Yoona kembali turun dan Jeno sudah menyiapkan makan siang, mereka makan dengan tenang kecuali Yoona yang tampak terburu-buru.

Yoona selesai lebih dahulu, ia mengambilkan nasi dan lauk untuk Nana, dirinya segera naik ke kamar lantai atas.

Jeno dan Siwon meninggalkan meja makan setelah merapikan kembali meja sehabis dipakai, Jeno melirik sedikit kamar sebrang menampilkan Nana tertidur dengan Yoona yang mengelus rambutnya sayang.

Yoona menoleh karena Siwon yang memanggil dari lantai bawah, Jeno sedikit panik karena tertangkap basah sedang memerhatikan Nana dan Yoona, ia tersenyum canggung.

"Temenin Nana sebentar ya Jen." Pesan Yoona sebelum turun ke bawah memenuhi panggilan suaminya.

Jeno perlahan mendudukkan dirinya di atas kasur Nana, "Jangan lama-lama sakitnya loh, ga bisa liat gue tanding basket nanti." Bisik Jeno yang membuat Nana membuka matanya perlahan.

"Kapan?" Jawabnya serak.

"Masih dua minggu lagi sih hahaha." Jeno terkekeh, memerhatikan raut muka Nana yang merenggut kesal.

Hening tercipta selama beberapa menit diantara keduanya, Nana kembali memejamkan matanya dengan kening yang sedikit mengerut karena tidurnya yang kurang nyenyak.

Jeno mengelus kening Nana pelan, "Pegang aja." Gumam Nana entah sadar atau tidak meraih tangan Jeno dari keningnya, menggenggamnya dengan lemah.

Jeno berganti menghelus punggung tangan Nana pelan, matanya tak lepas dari wajah pucat Nana.

[-]

"Jahat banget lo sekolah gue nggak." Protes Nana saat Jeno menghampiri kamarnya dengan seragam yang sudah dikenakan rapi.

"Lagian lo sakit sih." Jawab Jeno sembari menarik gorden kamar Nana hingga terbuka lebar, tidak lupa membuka jendelanya.

"Bolos aja si Jeennnn, lo kan kemaren baru pulang." Ujar Nana dengan alis menukik kesal.

Jeno hanya terkekeh sebagai jawaban, menarik selimut yang memeluk hangat tubuh Nana dan melipatnya, mengganti dengan selimut yang lebih ringan dan tipis.

"Sarapannya mau disuapin Mama atau makan sendiri?"

"Makan sendiri aja."

"Tapi beneran langsung dimakan ya."

"Iyaaa." Jawab Nana memiringkan tubuhnya mengikuti arah Jeno melangkah keluar kamar.

Tak lama Jeno kembali dengan semangkuk sup yang masih beruap dengan segelas teh hangat dan air putih.

Jeno membuka obat Nana dan memisahkannya di pinggir nampan, " Cepet dimakan mumpung masih anget dan jangan lupa obatnya." Jeno membantu Nana untuk duduk dan bersandar.

"Masih pusing?" Tanya Jeno, tangannya perlahan merapikan rambut Nana.

"Dikit.".

"Cepet sembuh, gue sekolah dulu ya." Jeno menepuk pelan pipi Nana, segera berbalik turun untuk berangkat sekolah setelah Nana membalasnya dengan anggukan.

Nana mengalihkan pandangannya dari pintu, bibirnya mengerucut sedih karena Jeno yang meninggalkannya.

[-]

omooo lama banget gue ga update:O

Step Brother's [nomin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang