Berduka

1.3K 126 7
                                    

Selamat Membaca♡

Sudah dua hari dari kejadian hilangnya rowoon dan bomha, namun masih belum ada perkembangan dari upaya pencarian berbagai pihak.

Polisi dan orang-orang yang dimintai tolong untuk bantu mencari tetap belum menemukan sebuah petunjuk, keadaan ini membuat kondisi junkyu dan yoshi semakin terpuruk.

Jika junkyu masih bisa diajak interaksi berbeda dengan yoshi, sekarang keadaannya sangat memprihatinkan untuk orang yang melihatnya.

Setiap orang yang datang menjenguknya selalu berusaha mengajak yoshi bicara namun yoshi kini bagaikan tembok, tak menjawab dan tak merespon apapun. Yoshi hanya melamun dengan wajah pucat dan mata sembab yang masih sesekali mengeluarkan cairan beningnya.

"Yosh, makan dulu yuk !! Lo terakhir makan kemarin sore." Hyunsuk masih berusaha membujuk yoshi.

Udah sekitar 20menit hyunsuk bergantian dengan mashiho membujuk yoshi tapi tetap tak membuahkan hasil, bahkan mashi sampe mengeluarkan bahasa Jepangnya tapi tetap gagal.

"Gimana ka?" Tanya mashiho saat melihat hyunsuk keluar dari kamar yoshi, namun tak perlu dijawab karena piring dengan isi yang masih utuh sudah menjelaskan segalanya.

"Gimana ini? Keadaan yoshi makin hari makin parah, gue takut dia malah jatuh sakit nantinya." Seru hyunsuk dengan nada frustasi.

"Kita juga gak tahu ka, kita udah ngelakuin berbagai hal buat bujuk ka yoshi bahkan sampe temen-temen segenk nya aja gak ada yang berhasil." Yedam menjawab dengan helaan nafas panjang.

Kemarin memang circle duaribu line menjenguk yoshi dan berusaha menghibur nya namun tetap gagal, padahal kamarin Echan sama Han sampe jadi sirkus tapi tetap tidak membuahkan hasil.

Junghwan saat ini sedang Memberitahukan keadaannya dan yoshi serta tentang perkembangan kasus kehilangan bomha pada mertuanya, cuma lewat telepon dan rencananya ibu yoshi akan kerumah junghwan beberapa hari lagi karena ada urusan yang tidak bisa ditinggal. Orangtua junghwan juga sama, tidak bisa datang dalam waktu dekat. Jadiyah junghwan berusaha menguatkan yoshi dibantu oleh warga komplek.

Pagi udah menjelang siang, dan para ibu berbatang masih ada dirumah yoshi tapi asahi lagi nemenin junkyu.

Brukk..

Suara keras terdengar dari arah kamar yoshi, entah apa yang jatuh tapi hal itu membuat hyunsuk, mashiho dan yedam melesat dengan cepat kearah kamar situan rumah.

Saat mereka bertiga sampai, hyunsuk membuka pintu kamar perlahan dan terlihat yoshi yang sedang tergeletak dilantai dengan posisi tengkurap. Tentu saja hal itu membuat mereka panik dan langsung mendekat kearah yoshi.

"Kenapa yosh? ayo bangun dulu !! Dam bantuin !!" Hyunsuk dibantu yang lainnya mencoba membantu yoshi untuk bangun.

"Mau kemana ka?" Tanya yedam.
"Kamar mandi." Yoshi bersuara dengan nada lemah, saking lemahnya malah kaya berbisik itupun masih kurang terdengar.

"Kenapa gak panggil kita? kalo butuh apa-apa ka yosh bisa minta tolong kita ka, biar gak kaya tadi kan bahaya." Ujar yedam.

Tapi bukannya mendengarkan yoshi malah meremat perutnya.

"Yoshi lapar? gue ambilin makan dulu yah." Hyunsuk sudah melangkah namun berhenti didekat pintu kamar saat mendengar jeritan mashiho menggelegar.

"JUNGHWANNNN..." Mashiho menjerit saat melihat darah mengalir deras dari celana hitam yang yoshi pakai, bahkan sekarang selimut diatas kasur yang yoshi duduki sudah mulai berubah warna.

Hyunsuk kembali kearah yoshi dan seketika kakinya lemas, hyunsuk sedikit trauma saat melihat darah dalam jumlah banyak. Yedam kini membantu menopang tubuh hyunsuk dan mashiho menangis saking paniknya.

Komplek Bomul PermaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang