Keputusan Akhir

976 101 1
                                    

Selamat Membaca♡


Asahi dan jaehyuk sudah benar-benar memikirkan langkah yang akan mereka ambil, walaupun sempat terjadi perdebatan tapi pada akhirnya mereka setuju dengan keputusan akhir.

"Gimana jae?" Tanya Asahi saat jaehyuk baru memasuki kamar rawat nya.

"Kita bisa bicara nanti, kalo sekarang dokternya lagi ada jadwal operasi." Jawabnya.

Jaehyuk tadi keluar untuk membuat janji dengan dokter yang menangani kehamilan Asahi, mereka akan membicarakan keputusan akhir yang mereka ambil. Selain itu, keduanya juga butuh konsultasi tentang keputusannya.

"Sa kamu laper gak? Bentar lagi jam makan siang, mau makan apa?"
"Emm, gak tahu."
"Beneran gak mau apa-apa?"
"Lagi pengen masakan mashi tapi kangen eunso juga." Cicit Asahi.

"Beneran mau masakan mashi? Kalo iya nanti aku minta tolong sama dia, pas nganterin makanannya sambil bawa eunso juga. Gimana?"

Mendengar itu Asahi malah terlihat ragu, dia takut merepotkan temannya itu.

"Sayang, gimana?"
"Enggak tahu."

Hari ini Asahi sedang berada di zona serba salah atau mungkin serba bingung, karena sedari tadi dia merasa ingin itu tapi bimbang karena hal lain dan pikirannya terus seperti itu. Membuat jaehyuk ikut merasa tak jelas juga.

"Kalo beneran mau gakpapa ko, mashi juga pasti seneng buatinnya."
"Takut repotin jae." Cicitnya.

Jaehyuk menghela nafas, situasi hari ini cukup rumit. Si manis selalu berubah pikiran dan keinginan dengan alasan yang berbeda-beda, jadi sekarang jaehyuk hanya bersabar saja.

Setelah sekitar satu jam berpikir akhirnya Asahi memilih menu makan siang nya, walaupun jam makan siang sudah lewat beberapa menit yang lalu. Sekarang keduanya tengah bersantap dengan menu pesanan masing-masing, entah efek obat atau emang bawaan hamil tapi jaehyuk bersyukur saat ini nafsu makan Asahi mulai naik kembali.

Karena tidak jadi ketemu eunso tadi mereka menelepon hyunsuk, untungnya eunso masih bersiap buat tidur siang. Mereka saling lepas rindu walau hanya lewat handphone, panggilan selesai karena eunso sudah ngantuk berat sampe susah buat buka mata.

Tapi bagi Asahi kegiatan barusan malah membuat dirinya semakin rindu pada sang putri, maka dari itu Asahi berniat untuk segera sembuh agar cepat berkumpul kembali.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya tiba giliran jaehyuk dan Asahi untuk menemui dokter sesuai janji tadi. Mereka melakukan pembicaraan di kamar rawat Asahi karena si manis masih harus banyak istirahat, jadi dokternya yang datang sambil membawa rekapan pemeriksaan pasien.

"Selamat sore." Sapa dokter itu ramah saat memasuki ruangan.

"Selamat sore dok." Balas jaehyuk yang diiringi senyum manis Asahi.

Dokter berdiri disisi ranjang yang kosong, kini jaehyuk langsung berhadapan dengan dokter itu hanya terhalang ranjang dan Asahi di tengah mereka. Dokter memeriksa ulang kertas ditangannya, setelah selesai dia langsung menatap dua orang di depannya.

"Jadi gimana pak? Tenggat waktu nya juga sudah lewat dari yang saya beritahukan." Ucap sang dokter.

"Begini dok, maaf sebelumnya jika saya tidak memberikan jawaban dalam waktu yang sudah ditentukan tapi kami memang sangat sulit untuk mengambil keputusan. Sekarang kami merasa sudah yakin dengan keputusannya, tapi kami ingin berkonsultasi terlebih dahulu dan mendengar pendapat dari dokter."

"Baik kalo begitu, silahkan di jelaskan tentang keputusan yang kalian ambil."

"Begini dok, apa tidak bisa menunggu usia kandungannya sampai tujuh atau delapan bulan? Supaya bisa dilahirkan, bukan digugurkan. Kami sudah sangat menunggu kehadirannya dok."

Komplek Bomul PermaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang