He.......Lang

1.3K 138 17
                                    

Selamat Membaca♡


Pagi hari inituh cerah banget ditambah dengan udara yang segar mungkin ini hikmah dari hujan petir semalam.

Para ibu berbatang biasa lagi gosip berkedok beli sayur, karena rumah junkyu yang berada ditengah maka disanalah Ceu ning melapak.

Selain bergosip dan memilih sayuran para ibu berbatang juga sesekali melirik kearah taman, soalnya ini para berudu belum mandi juga udah pada keluar kandang, gak semua sih cuma ada nayun, bomha, rowoon sama yewon. Untuk eunso dan hajun mereka masih anteng dikasur masing-masing.

"Kita duluan yah." Pamit hyunsuk yang sudah selesai berbelanja, dia pulang bareng asahi, boncengan naik sepeda listriknya hyunsuk.

Yang lain mah ngangguk aja, dan satu-persatu mereka selesai berbelanja hingga Ceu ning pun pulang.

"Bubu yewon boleh main dulu sama nayun ditaman?" Tanya sikecil yang tadi dipanggil oleh ibunya.
"Boleh, tapi jangan lama-lama yah kan belum sarapan." Jawab mashiho mengijinkan.

Yewon mengangguk dan kembali ketaman, kalo nayunmah udah bilang tadi pas dia liat temen-temen lagi main ditaman dan udah diijinin juga sama mamahnya.

"Bomha ibu pulangyah, mainnya jangan jauh-jauh." Teriak yoshi yang lagi males nyebrang jalan buat ketaman.
"Iya ibu." Balas bomha berteriak juga, soalnya dia lagi main ayunan sama nayun.

"Kyu duluan yah bay." Yoshi pamit pada junkyu yang akan menuju taman, junkyu cuma ngasih lambaian tangan aja buat jawab ucapan yoshi.

"Abang sini dulu nak !!" Panggil junkyu pada rowoon yang sedang asik duduk sambil ngerukin tanah buat dibikin kue ala meimei.

Rowoon berjalan mendekat kearah buna nya. "Kenapa buna?" Tanya sikecil saat sudah dihadapan junkyu.

"Abang masih mau main?" Pertanyaan junkyu dibalas anggukan kepala oleh rowoon. "Kalo gitu buna mau masak dulu yah." Sambung nya.

"Iya bunaa."
"Abang ingetkan apa yang selalu buna bilang, kalo ada orang asing yang ngasih abang permen harus apa jawabnya?"
"Mauuuu emm abang suka permen." Jawab sikecil semangat.

"Jangan ih ko mau, jawabnya terimakasih tapi engga usah. Kan abang gak kenal sama yang ngasihnya. Coba ulang kalo ada yang ngasih permen abang harus jawab apa?"
"Enggak, terimakasih."
"Nah gitu, kan pinter anak buna." Ucap junkyu dengan senyum bangganya.

"Nah sekarang abang boleh main lagi tapi ingetyah gak boleh terima apapun atau ikut sama orang yang abang gak kenal, coba abang disini kenalnya sama siapa aja?" Junkyu kembali mengingat kan sang anak, entahlah karena sering liat berita pelecehan dan penculikan pada anak kecil junkyu jadi overprotektif pada rowoon.

"Emm abang kenal ayah sama buna, emm appa ji eomma uncuk sama hajun terus kenal papah ju ibu ochi sama bomha terus nayun juga, emm kenal lagi Didi woo sama Bubu shio sama yewon, terus kenal papih jae mamih asa juga eunso, yang terakhir emm siapa?" Rowoon cuma inget sama orang yang sering dia temui aja.

Junkyu terkekeh melihat ekspresi bingung sikecil. "Yang terakhir papa doy sama mamah yedam sayang, mereka mamah papa nya nayun." Jelas junkyu agar sikecil mengerti.

Rowoon hanya mengangguk. "Boleh main lagi?" Tanya sikecil yang sudah tak sabar melanjutkan mainnya.
"Yaudah sini cium dulu, muahhh anak buna wangi banget belum mandi juga. Inget sekali lagi kalo ada apa-apa abang teriak aja ok !!" Setelah beberapa kali mengingatkan sikecil akhirnya junkyu melepas kembali rowoon pada kawanannya.

Junkyu mulai kembali berjalan kearah rumah, dia mau beres-beres rumah soalnya haruto udah berangkat dari tadi katanya lagi mau meeting buat proyek baru.

Komplek Bomul PermaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang