sendiri

1.2K 165 32
                                    


Putra semata wayang CEO Park Dominous di temukan dalam keadaan tidak bernyawa....

Park Chanyeol, putra dari Park Siwon di temukan tergeletak di tepi sungai Gimpo, kuat dugaan....

Kematian penerus Park Dominous menjadi berita yang paling di cari di situs pencarian....

Ia meninggal dengan luka tembak di lengan dan tenggelam di sungai Gimpo....












Baekhyun terbangun dengan keringat membanjiri pelipis.

Tubuhnya menggigil, dan tanpa memerlukan banyak waktu.
Ia menyalakan televisi dan mencari berita tentang Park Chanyeol.

Ia menghembuskan nafas terengahnya.

Ia bermimpi buruk.

Tidak, mungkin mimpi indah ?.

Karena jelas, kematian Chanyeol adalah tujuan utamanya bukan?.
Lantas, mengapa ia begitu ketakutan dan khawatir jika mimpi itu menjadi nyata.

Si mungil melempar remot dengan asal.
Ia menjatuhkan diri lagi pada permukaan kasur king sizenya.

Air mata turun tanpa izin sang pemilik.
Mengapa rasanya semua berjalan tidak benar.
Baekhyun yakin, selama ini ia melakukan hal yang benar.

Tapi mengapa?.
Hati dan fikirannya tidak bisa bersatu.

Ia meringkuk dan menarik selimut lebih tinggi, enggan beranjak dan meladeni kekalutan hati.





********

Kai mengusap wajahnya dengan kesal.
Ia menghentikan mobilnya,dan menahan semua rasa amarah pada diri sendiri.

Sudah ribuan kali, ia dan Kyungsoo beradu mulut.
Masalah utama adalah cinta yang tidak bisa bertaut.

Karena Kai akui, ia seorang pengecut.
Ia sangat takut kehilangan Kyungsoo.

Mengapa pria mungil itu tidak bisa mengerti akan posisinya.

Lagi-lagi ia hanya bisa membuang nafas kasar.
Memilih keluar dari mobil dan mencari udara segar yang mungkin bisa membantunya tenang.

Gimpo bridge, adalah pilihan tepat bagi pria melankonis seperti dirinya.

Berutung pagi ini sangat sepi mendukung suasana hati.

Kai berjalan dengan sisa hela nafas dan fikiran tentang Kyungsoo, hingga ia di kejutkan dengan seseorang yang terdampar di tepi.

"Ya tuhan, apakah dia masih hidup? " kai berseru heboh dan mendekat pada orang tersebut.

Ia yakin, dia seorang pria, dalam keadaan basah dan juga berdarah.

Ia meletakan jari di area perpotongan leher dan bernafas lega saat merasakan nafas pria itu masih ada meski terasa lemah.

Kai membalik tubuh pria itu, dan ia cukup familiar dengan wajah terpejam tersebut.

"Apa ini Chanyeol ?.
Astaga, ada apa dengan mu ?" Ia bermonolog sembari berusaha menggendong tubuh lemas tersebut.

"Bertahan lah.
Aku yakin, kau masih mempunyai kesempatan hidup" ia memapah Chanyeol sekuat mungkin karena, demi tuhan.
Pria itu sangat berat dan berantakan penuh darah.

"Bertahan lah, bertahan Chanyeol"

Setelah berhasil membawa masuk si tinggi.
Kai mengemudikan kendaraanya dengan cukup cepat.

Ia memang tidak cukup dekat, bahkan pertemuan pertama dan terakhir mereka meninggalkan kesan buruk baginya.
Ingat lah, ia terkena bogem mentah dari pria yang saat ini sangat tidak berdaya.

Kai meringis melihat luka tembak tersebut, ia tidak bodoh saat melihat satu lengan yang basah oleh darah.
Ia pasti terkena tembak.

Tapi kenapa?.

Mengapa ia harus berurusan dengan pistol dan peluru?.

Kai menebak-nebak namun tak memiliki jawaban yang kuat.

Ia menggeleng, berusaha fokus membawa pria yang saat ini kejang ke rumah sakit terdekat.

Tak butuh waktu lama, ia sampai pada rumah sakit terdekat.

Memapah dengan susah payah dan berteriak meminta pertolongan.

"Tolong selamatkan temanku" ia berucap ada dua orang suster yang membawa brangkar untuk Chanyeol.

"Silahkan tuan tunggu di luar.
Dan maaf, segera urus formulir berserta administrasinya" ujar salah satu suster dan Kai mengangguk.

"Pasien atas nama Park Chanyeol.
Aku tidak tau dia kenapa.
Aku menemukannya di tepi sungai dan sudah dalam keadaan berdarah-darah" ia menceritakan pada petugas administrasi.

"Baik pak, kami sudah mengisi formulir.
Dan semoga, pasien lekas membaik"

Kai terduduk di kursi tunggu.
Bahkan ia tak tau harus menghubungi siapa.

Biaya admunistrasi cukup besar, kai hanya bisa membayar setengah dari semuanya.
Ia merasa bertanggung jawab.

Ia mengingat nama Baekhyun dan mencoba menghubugi si mungil.

Namun nihil, berusaha sekeras mungkin dan sesering mungkin menghubungi, tak ada jawaban.

Kai berdecak kesal.

Ia mengirim pesan pada Baekhyun pada akhirnya.

Aku menemukan Chanyeol tergeletak di sungai Gimpo.
Ku harap kau segera kemari di rumah sakit Gimpo.
Dia sekarat.

Kai mengantungi ponselnya dan menunggu Chanyeol yang tengah di tangani.

Pintu UGD terbuka, Kai yang semula terantuk kini berdiri tegak saat dokter menghampirinya.

"Anda wali dan pasien bernama Park Chanyeol ?" Dokter bertanya pada Kai yang terlihat letih.

"Saya hanya kenalannya dok, saya tidak tau harus menghubungi siapa.
Karena demi apapun, saya menemukannya tergeletak di pinggir sungai" Kai menjelaskan dan dokter terlihat paham dengan memberikan anggukan kepala.

"Baik, pasien mengalami luka tembak cukup parah pada lengan atasnya.
Di tambah volume air dalam paru-paru cukup banyak.
Beruntung pasien masih bisa di selamatkan dan dia dalam masa pemulihan" dokter menjelaskan dengan rinci.

Kai berterima kasih dan meminta izin menemai Chanyeol di dalam sana.

Pria itu dalam keadaan yang sangat malang.
Selang infus dan juga alat bantu pernafasan menunjang kesembuhannya.

Satu lengannya terbalut kain kasa cukup lebar, mengingat luka tembak yang cukup fatal.

Kai duduk di kursi samping brangkar Chanyeol.
Merasa kasihan, di saat seperti ini tidak ada satupun yang mencarinya.

Chanyeol bukanlah seorang yang sembarangan.
Title pewaris Park Dominous sudah tersemat sejak dini padanya.

Namun saat ini.

Ia tak lebih dari seorang korban tanpa identitas, tanpa ada yang peduli dan menemani.

Kai membuka lagi ponselnya.
Dan menerima pesan dari Baekhyun satu jam yang lalu.


Aku bahkan tidak perduli jika ia mati.


Ia dapat menebak bahwa keadaan sangat sulit.
Dan ia tidak tau harus berbuat apa pada pria malang tersebut.





















Tbc.



Jangan lupa VOTE AND COMMENT.

Ceye gak jadi mati gais.

Belom mungkin.

Mau ada bumbu2 dia bersusah2 dulu.

Sebelum JEDAAAR...

twin bee (DISCONTINUE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang