hancur

2.6K 369 29
                                    

Setelah kejadian di ruang musik.
Chanyeol selalu mrnghindar dari kejaran Baekbee.
Anak itu tidak mudah menyerah agar Chanyeol mempertanggung jawabkan semua ini.

Baekbee tidak mungkin menuruti perintah Chanyeol untuk menggugurkan kandungannya.

Ia mencintai janinnya dan ia akan berjuang untuk sang janin,agar ayahnya mau menikahinya.

Baekbee selalu mengalami morningsick dan hal itu luput dari pantauan Baekhyun.

Ia tidak ingin Baekhyun tau,jika adiknya sampai tau,ia tidak bisa menahan malu karena hamil di luar pernikahan.
Adiknya hanya tau jika sang kakak adalah anak yang baik dan teladan baginya.
Bahkan tetangga mereka sering membanding-bandingkan Baekhyun dari Baekbee.
Namun nyatanya,Baekbee lah yang hancur oleh bujuk rayu sang pangeran kampus.

Menyerahkan tubuhnya untuk di jamah Chanyeol kala mereka selalu bertemu.
Chanyeol akan menyetubuhinya di manapun.
Di dalam mobil pribadi pria itu saja,Baekbee pernah merasakannya.

Ia kira,Chanyeol benar-benar mencintainya.
Ia kira,Chanyeol berbeda dengan mereka yang selalu membullynya.
Ia kira Chanyeol tulus padanya.
Tapi ternyata,ia salah.
Chanyeol lebih buruk dari mereka-mereka yang senang membullynya.
Tapi Baekbee tidak bisa melepaskan Chanyeol,ia sangat mencintai pria itu.

Baekbee menjatuhkan air matanya,ia menutup diarynya dan beranjak menaiki tempat tidurnya.

Ia mengambil ponsel dan melihat,apakah Chanyeol membalas pesannya.
Tapi nyatanya tidak.
Baekbee mengirim foto USG janin mereka,namun Chanyeol tidak tertarik membalasnya,bahkan membaca pesannya pun tidak.

Baekbee menangis lagi,ia meringkuk dalam tidurnya sambil mengusap perutnya yang terasa mulai mengeras.
Janinnya mulai tumbuh di perutnya.
Dan ia akan berjuang demi darah dagingnya tersebut.








****

Pagi menjelang.
Wajah Baekbee terlihat pucat,entah kenapa ia merasakan keram di perutnya.
Seingatnya ia tidak memakan hal-hal yang aneh,selain kue yang Ren berikan selepas pulang sekolah kemarin sebagai wujud permintaan maafnya karena sudah tidur dengan kekasih sahabatnya sendiri.



"Kau yakin akan pergi ke kampus?" Baekhyun bertanya sekali lagi kala mereka telah sampai di halte bus.

Baekbee tersenyum sembari mengangguk yakin,ia tidak kuat bicara banyak.
Perutnya keram dan melilit.

"Anak rajin sepertimu tidak ingin tertinggal pelajaran kan?.
Kalau aku jadi dirimu,lebih baik izin pergi dari kampus satu bulan" ujarnya sewot.

"Kau harus rajin ke kampus Baek,agar masa depanmu cerah" (tidak sepertiku) lanjutnya dalam hati.

Baekhyun mendengus sebal dan mereka memasuki bus menuju kampus mereka masing-masing.







Baekbee berjalan gontai,keringat membanjiri tubuhnya kala keram semakin mencengkram perutnya.

Ia berlari saat melihat mobil Chanyeol baru saja terparkir.
Baekbee mengetuk kaca mobil Chanyeol dengan keras,pria tampan di dalamnya menurunkan kacanya sedikit dan memandangnya dengan datar.

"Chan,perutku sakit.
Aku takut bayi kita bermasalah,tolong aku"lirinya susah payah.

"Apa yang kau maksud kita?.
Kau sendiri yang mau mempertahankan bayi sial itu,jadi bayi itu milikmu,bukan miliku." kata Chanyeol geram.

Baekbee tidak peduli ucapan Chanyeol,ia berlari menuju kursi sebelah Chanyeol yang sukses membuat pria Park itu emosi.

"Siapa yang menyuruhmu masuk mobilku sialan" teriaknya sembari melempar kaca matanya ke arah wajah Baekbee.

Sakit akibat lemparan Chanyeol tidak sebanding dengan sakit di perutnya,nafasnya mulai putus-putus dan kepayahan.

Baekbee merasakan kakinya basah,ia melihat noda darah pada celananya,dan ia mulai panik bukan main.

"Chan,tolong bawa aku ke rumah sakit,aku mengalami pendarahan,perutku sakit" ucapnya putus-putus dan susah payah.

Chanyeol memandang dengan datar,dan ia melihat darah mengalir di kaki Baekbee,dan ia tersenyum lebar akan hal itu.

"Jika aku membawamu ke rumah sakit ,kau harus janji akan menjauhiku dan berhenti mencariku" Chanyeol membuat penawaran di saat Baekbee di ambang mautnya.

Baekbee sudah tidak bisa menahan,jadi ia hanya bisa mengangguk dan ia bisa merasakan telunjuk Chanyeol mendorong dahinya.

"Naaah,kalau begini kan aku tidak repot lagi denganmu" ucapnya sebelum menginjak pedal gas menuju rumah sakit.




Baekbee berada di ruang UGD,pendarahannya hebat dan Chanyeol ketakutan.
Bagaimana jika Baekbee mati?
Ia pasti bermasalah dengan hukum.
Sial.
Keras kepala sekali si cupu itu.
Sudah baik ia memberi uang untuk aborsi,namun di tolak mentah-mentah.
Ia tidak bodoh bahwa Baekbee berniat merawat bayi itu,dan hal itu akan menyusahkan Chanyeol di masa depan.

Jadi ia menyuruh Ren untuk memberikan kue yang sudah ia campur dengan obat penggugur kandungan,jika anak itu tidak bebal.
Pasti ia tidak berakhir di UGD saat ini.






*****

Baekbee mengerjapkan matanya perlahan.
Ia tidak tau saat ini berada di mana.
Seingatnya ia pergi bersama Chanyeol kerumah sakit.

Refleks ia mengelus perutnya yang tak terasa keras seperti biasanya.
Apa janinnya tidak apa-apa?.
Baekbee takut terjadi hal yang tidak di inginkan sedang ia sadar sebelumnya mengalami pendarahan hebat.

Ia menoleh dan mendapati dokter menuju ke arahnya.
Dokter itu mengecek infus dan selang bantu pernafasannya.

"Kau merasa lebih baik?" tanya sang dokter sesaat setelah mengecek semuanya.

"Aku baik.
Apa dia baik?" tanyanya sambil mengelus perutnya dengan sayang.

Wajah dokter seketika berubah,dan itu tak luput dari atensinya.

"Dia sehat kan dok?" tanyanya,berusaha menepis hal negatif di fikirannya.

"Kami telah melakukan prosedur curette,anda mengalami keguguran dan bayi anda tidak bisa di selamatkan.
Pendarahan hebat yang anda alami,membuat janin anda gugur.
Dan akan sangat bahaya jika kami tidak membersihkan rahim anda" tutur sang dokter.

Baekbee menggeleng tidak percaya.
Air matanya luruh seketika.
Ia menangis,menolak percaya ucapan dokter.

Namun rasa sakit pada organ bagian bawahnya seakan meyakinkan oprasi tersebut nyata ia alami.

Baekbee menangis sembari memegang perutnya.
Dokter telah berlalu setelah memberi ucapan penenang,dan pada saat itu juga Chanyeol masuk dengan wajah datarnya.


"Chan.
Bayi kita,bayi kita sudah tidak ada" terangnya sembari meraung hebat.

"Hmmm,aku tau.
Aku cukup kasihan padamu,bahkan bayimu meninggalkanmu.
Oh,satu lagi.
Ingat janjimu,jangan temui aku lagi.
Karena aku kaya dan baik,biaya oprasimu aku yang tanggung.
Berterima kasih lah,jika orang tua mu tau kau hamil,kau akan berakhir.
Begitu juga aku,aku tentu saja tidak ingin mempunyai bayi di usia 22 tahun,masa depanku bisa hancur.
Aku turut berduka atas keguguranmu,dan selamat tinggal" jelasnya panjang lebar sembari berlalu meninggalkan Baekbee dalam keterpurukannya.


Ia hancur.
Baekbee sudah hancur berkeping-keping karena Chanyeol.

Ia kehilangan janinnya.


















Tbc.

Vote and comment.

VOMENT💕.




twin bee (DISCONTINUE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang