dingdong

1.8K 265 69
                                    

Baekhyun merasakan pening yang luar biasa.

Ia mencoba membuka matanya dan menemukan diri terbaring di atas ranjang empuk king size.

Ia melepas handuk kecil setengah kering di keningnya,berusaha terbangun dari tidur.
Meski pening sedikit mendera,namun ia merasa bersyukur karena keadaanya jauh lebih baik dari sebelumnya.

Ia menoleh ke sisi ranjang dan menemukan Chanyeol yang tertidur pulas dengan keadaan setengah duduk.

Si mungil tersenyum tipis tanpa sadar.
Merasa iba dengan posisi tidur pria tinggi itu yang terlihat tidak nyaman.

Baekhyun memutar tubuhnya menghadap pada Chanyeol yang tertidur dengan kepala terantuk-antuk.

Tanganya terulur,mengelus pipi sang dominan dengan penuh kelembutan.

Entah mengapa,ia merasakan kehangatan.

Ia merasa,nyaman.

Ia merasa terjebak dengan jebakannya sendiri.

Baekhyun belum pernah merasakan perasaan menyukai seseorang.
Bahkan ia membenci dirinya sendiri,apalagi setelah kematian Bee.

Jadi ia amat sangat bingung dengan sulitnya hati dan fikiran yang tidak bisa berjalan beriringan.

Baekhyun terlalu larut dalam lamunan,hingga tidak menyadari kerjapan lemah mata hazel tersebut terbuka.
Si tinggi menikmati sentuhan halus di pipinya.
Mengecup telapak tangan mungil itu membuat pemiliknya tersentak terkejut.

Baekhyun menarik tangannya namun Chanyeol lebih dulu menangkapnya hingga tubuh mungil tersebut terjerembab dalam pelukan hangat Chanyeol.

"Chan,lepas" tanpa sadar Baekhyun merengek kala dekapan semakin erat dan tatapan penuh cinta semakin lekat.

"Terimakasih sudah mau bertahan untuk pria brengsek sepertiku"ujar Chanyeol tiba-tiba membuat Baekhyun terdiam.

"Aku berdosa.
Berdosa padamu dan bayi kita.
Maaf" lanjutnya terdengar parau sambil mengeratkan pelukannya.

"Seharusnya sejak dulu aku tidak menjadi seorang bajingan.
Pepatah mengatakan bahwa penyesalan berada di akhir memang benar sedang aku alami.
Saat ini,yang aku takutkan hanya kehilanganmu" tuturnya dengan suara bariton khasnya yang terdengar lembut.

Baekhyun meremat kaus yang Chanyeol kenakan.
Air matanya lolos tanpa isakan.
Merasakan sakit teramat dalam meski bukan ia yang mengalami semua keburukan tersebut.

Harusnya,pria berengsek yang tengah mengecup bertubi puncak kepalanya ini bersujud di atas pusara Byun Baekbee.

"Aku,sangat mencintaimu.
Byun Baekbee" kata Chanyeol membuat sudut hatinya tertusuk sesuatu yang menyakitkan.

Si mungil mendongak,ia menatap mata indah Chanyeol yang sama berkacanya dengan lekat.

"Aku ingin kau mencintaiku" ucap Baekhyun dalam.

Chanyeol tersenyum tulus,tanpa tau makna tersirat di dalamnya.

"Aku selalu mencitaimu Bee" balasnya  sambil membelai pipi kemerahan Baekhyun.

Entah keberanian dari mana,Baekhyun memutuskan jarak di antara mereka.

Ia meraup bibir tebal Chanyeol yang menerima dengan baik ajakan bertukar saliva tersebut.

Bunyi kecipak khas terdengar di dalam kamar tersebut.
Hawa menjadi kian memanas kala Baekhyun melepas kausnya sendiri dan si tinggi yang seperti mendapat ajakan yang menggiurkan ikut menelanjangkan diri.

Baekhyun menginginkan Chanyeol malam ini,ia sangat menginginkan pria itu memilikinya.

Wajah Baekhyun sudah semerah tomat,ia merona dalam telanjangnya.

twin bee (DISCONTINUE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang