sebuah "keluarga"

2.2K 311 38
                                    

Chanyeol menyelipkan beberapa won pada bra pelayan tersebut.

Ia tersenyum miring sambil berlalu begitu saja meninggalkan si pelayan yang sudah berantakan olehnya.

Chanyeol berdecih,ia merasa tidak puas oleh payudara wanita italia itu.
Rasanya jika di bandingkan dengan dada rata milik Bee jauh lebih memuaskan.
Tapi mau bagaimana lagi,si mungil sedikit susah di taklukan.
Selain berciuman,kekasihnya sering menolak ajakan yang lebih nikmat dengan berbagai alasan.
Tentu saja hal itu tidak bisa memenuhi hasratnya.
Semenjak anak itu terlihat lebih menggoda,ia juga sangat sulit di taklukan.
Chanyeol sedikit banyaknya merasakan hal aneh pada diri si mungil.

Namun berjuta kata itu seakan tertahan dengan sendirinya.
Ia akan luluh saat melihat senyum yang jauh terlihat lebih bersinar dari sebelumnya itu.

Ia menghampiri sang kekasih sambil mengecup pipinya sebelum kemudian duduk di tempatnya semula.

"Maaf menunggu lama,perutku sakit tadi" ucapnya sambil menatap Baekhyun yang terlihat asik memotong steaknya.

"Hmmm,tidak masalah" balasnya,menatap mata sang dominan dengan sayu.
Ia melahap dagingnya dengan cara yang elegant.

Chanyeol menelan ludahnya kasar,melihat cara Baekhyun memasukan alat makan kedalam mulutnya membuatnya berfantasi.
Bagaimana jika mulut itu menghisap kejantanannya?.
Bibir tipis itu,bagaimana cara ia mengecup dan memuaskan ereksinya.

Chanyeol menarik gelasnya dengan kasar,ia menengguk minumannya cepat.

Sial sekali fikiranmu Park.

Baekhyun hanya tersenyum tipis,bahkan Chanyeol tidak dapat melihat itu.
Hingga dering ponsel si tinggi membuat acara makan mereka terhenti.

Ia meraih ponselnya dan melihat siapa yang telah berani mengganggu acaranya.
Dan bola matanya nyaris keluar saat melihat siapa yang menghubunginya.

"Sebaiknya kita bergegas pulang" katanya,sambil terburu memasukan ponselnya.

"Mengapa demikian?" Tanya di mungil,bingung.

"Ada sesuatu hal yang harus ku lakukan" jawabnya sambil menarik Baekhyun keluar.

Ia mengendarai lamborghini itu dengan kecepatan tinggi.
Ia harus segera menemui orang yang telah menghubunginya.
Jika tidak,maka semuanya akan berakhir kacau.

Chanyeol memberhentikan mobil itu di depan taman,Baekhyun yang meminta,kali ini ia tidak ingin banyak bicara.
Karena ada yang lebih penting dari ini.

Ia turun dari mobil itu dan berlalu dengan tergesa menuju halte bus.
Ia melihat mobil Sehun tiba setelah 10 menit menunggu.
Ia sempat menghubungi sahabatnya untuk menjeput waktu ia hendak pergi dari restoran tadi.

Sehun merasakan pintu mobilnya terbuka kencang,dan sahabat bajingannya masuk dengan aura dingin.

"Mengganggu waktu bersantai ku saja" ucap Sehun sambil menjalankan mobilnya.

"Berhenti banyak bicara Oh,antarkan aku padanya" ujarnya marah.

"Jangan membawa marga jika sedang marah.
Mulut kotormu tidak layak menyebut keluargaku" balasnya tinggi.
Persahabatan mereka memang seperti itu.
Layaknya air dan minyak.

Chanyeol mendengus dan memilih abai.
Ia harus mempersiapkan diri berhadapan padanya.




****

Mereka sampai di sebuah rumah mewah bernuansa eropa.
Satu-satunya rumah yang terlihat berbeda dari rumah yang lainnya.

"Semoga beruntung Park" katanya sambil menepuk pundak sahabatnya sebelum berlalu meninggalkannya.

twin bee (DISCONTINUE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang