02. -Salting-

1K 159 5
                                    





































"Perasaan manusia itu gak berkonsep."








































Pulang.

Acara pameran emang udah selesai. Tapi Irene masih kepikiran banget banget banget sama yang dibilang Lisa tadi.

Betul apa enggak ya ini anak ngadu ke Seulgi kalau Irene itu suka sama dia. Bisa mampus sih kalau diaduin beneran.

Ya gimana ya. Secara perasaan dia yang udah di pendam berbulan-bulan, dia keep buat diri dia sendiri, berusaha ngejauh dari Seulgi dengan gak pernah ngehubungin itu anak walau sering kali tangan Irene gatal untuk mengomentari story yang kerap kali Seulgi bagikan tapi tetap Irene tahan biar rasa yang ia tanam gak semakin berkembang.

Eh~ ini karena kecerobohan diri dia sendiri yang emang bocahnya suka asal ceplos, ketahuan juga sama salah satu teman Seulgi.

"Ih, bodoh banget sih, Rene." Irene memukul-mukul pelan kepalanya sendiri. Ya gila aja sih pikirnya, bisa-bisanya dia kayak gitu.

Kalau ditanya perihal kenapa Irene bisa suka sama Seulgi padahal komunikasi aja cuma sekadarnya, Irene bisa jawab dengan banyak alasan sih. Cuman ada dua hal yang emang jadi point pokok, alasan Irene bisa sejatuh itu sama Seulgi.

Ya itu, karakter sama sikap humorisnya.

Irene tahu kok, ciri kayak gitu bukan cuman ada di Seulgi doang. Tapi beberapa aspek dari Seulgi emang bikin Irene gak bisa ngelak sama perasaannya sendiri.

Se khusus itu posisi Seulgi di hati Irene.

"Dahlah, bodoamat." Irene menghempaskan tubuhnya ke ranjang miliknya.

Emang gak ada orang selain Irene sih disitu, tapi rasa malu yang dia rasa udah di puncaknya. Alhasil, bantal yang semestinya ia gunakan untuk alas kepala kini malah dipakai untuk menutupi wajahnya.

"Hah~" Helaan napas panjang Irene keluarkan.
Tangannya meraih handphone, ia pilih membuka aplikasi twitter untuk mengalihkan pikirannya.

Yak, lebih tepatnya cari meme terbaru sih.

"Eh, hahaha bisa gitu!" Ketemu lelucon yang menurut Irene lucu, ia download gambar tersebut dan ia bagikan ke story whatsapp.
Emang se-freak itu karakter Irene disini. Jadi harap maklum.

Tring~

Notifikasi chat yang emang beda dari yang lain itu terdengar dari telpon genggam Irene. Buru-buru si pemilik mengeceknya.













Gw lucu :)
19.40













Begitulah pesan notifikasi yang muncul. Aaa~ asalnya dari kontak Seulgi Mahawirya.

"FAAGH! Ini si Lisa beneran cepu?!!!" malu dan salting jadi satu, tapi dominan malu yang dirasa Irene sih. Fix, ini semua gara-gara Lisa!

Chat dari kontak khusus itu tidak ia buka dahulu, buru-buru Irene men-screenshotnya dan kirimkan pada Lisa.








Lalisa

Ni mksdnya ap y bleh ksih tw g?!
19.43

Lo beneran cepu yah!
19.43

Bales dulu gih. Kasian crushnya nungguin wkwkwk
19.44








Ya oke. Sebelum membalas pesan dari Seulgi, notifikasi custom yang ia khususkan untuk kontak itu ia hilangkan dahulu. Ini dilakukan untuk ketenangan hati ya bestie. Mohon dimaklumi sekali lagi.

"Pede bener." gitu doang balesan Irene.

Dia ngetik gitu juga biar kelihatan cuek aja gitu, padahal sebenernya mah hati dia bergemuruh seneng.

Iya, dia seneng kebangetan. Ya karena terakhir ia saling berbalas pesan secara pribadi dengan Seulgi itu sekitar dua bulan yang lalu. Misal Irene tanpa sengaja papasan sama Seulgi juga, Irene berusaha buat se enggak terlihat mungkin alias sok gak kenal. Aspek di sengaja biar rasa dia ke Seulgi cepetan ilang sih. Nyatanya baru di kontak gitu doang sama Seulgi, Irene udah meleyot, cih.

Thanks to Lisa sih ini, beneran gak pake bohong.









Seulgi Mahawirya

:(
19.49

Iya emang lucu. Kenapa sih?
19.52








"Ya Tuhan! Ini kenapa gue segala bales gini sih! Seulgi ngerasa cringe gak ya. Gusti~" Irene guling-guling di kasur kelimpungan.










Ya kan 😎 baru ini ada yang bilang gue lucu huhu
19.52











"Eh." Terkejut sebentar Irene ketika membaca balasan chat Seulgi. "Baik bener ni anak, gue kira bakal ngerasa cringe ih." Kata Irene sambil dia senyum-senyum sendiri.










Emang lucu kok. Emang belum pernah ada yang bilang apa gimana?
19.53

Jahat banget temen-temennya gak ada yang sadar kalau lo selucu itu :)
19.53











"Ini gimana konsepnya sih. Gue yang ngetik, gue juga yang salting," Kata Irene. Kepalanya makin ia tenggelamkan pada bantal. Malu tingkat 7 ini mah dia.

Yah, awal mula pendekatan Irene ke Seulgi emang serandom itu. Kurang berkelas karena diawali dengan keceplosan ke temen Seulgi, mana di aduin lagi. Tapi disini Irene berharap perasaan yang lama ia timbun bisa Seulgi ketahui juga.

Secepatnya mungkin?









































"Tapi Seulgi itu lurus apa belok ya? Takut jadinya, hah~"

Nah cakep kan Rene, bahan overthingking nanti malam udah ketemu.

Dear MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang