Prisha menuangkan air putih ke gelas milik Nathan dan Wandra. Begitu juga dengan gelas miliknya sendiri. Kemudian ia segera duduk bersiap untuk melakukan aktivitas rutin 'sarapan pagi' bersama keluarganya.
Setelah Prisha selesai, Nathan memimpin doa untuk mulai sarapan. Pagi itu mereka melahap nasi goreng nugget buatan Nathan, sekaligus jus jambu buatan Prisha.
Nathan mengambil satu suapan, setelah itu menyuruh kedua anaknya makan. "Makan yang kenyang yak."
"Siap ayah." jawab keduanya kompak.
Selang beberapa suap, laki-laki jakun namun umurnya paling muda di keluarga itu, Wandra, mulai membuka pembicaraan "Kakak udah putus sama kak Bayu ya?" tanyanya setelah selesai mengunyah suapan kelima.
Prisha tersedak dan memasang muka kesal "Dek ga usah ngada-ngada deh." jawabnya pada adiknya. Prisha kemudian meneguk air minum miliknya sekali.
"Ohiya juga, ayah sudah lama ga lihat dia jemput kamu" Nathan ikut mengomentari ucapan anak bungsunya. "Tapi ga ada masalah kan nak?"
Prisha menggeleng sambil menelan nasi gorengnya "Kemarin katanya kak Bayu diajak dosennya bantu penelitian kakak tingkat, jadi sibuk mulu"
"Tapi udah 1 bulan lebih loh kak"
Kata Wandra ada benarnya, Bayu sudah lama tidak berinteraksi secara langsung dengannya. Mereka cuma berbicara lewat pesan dan telpon. Tidak ada yang aneh di hubungan mereka, hanya waktu mereka bertemu sudah berkurang bahkan tak ada.
"Pas kita pindahan kesini juga kak Bayu ga dateng. Jadi adek pikir kakak udah putus sama kak Bayu" jelas Wandra lagi.
Bayu memang tidak datang saat pindahan keluarga pak Nathan. Mereka memutuskan pindah rumah karena membuka toko buku. Itu menjadi cita-cita almarhum mama Wandra dan Prisha. Nathan sebagai seorang suami baru bisa mewujudkannya setelah 2 tahun istrinya meninggal.
Melihat Prisha yang terdiam, Nathan kemudian mengembalikan suasana "Udah nanti kapan-kapan juga kesini. Udah makan dulu, Prisha kelas pagi kan?"
"Iya Yah"
"Nanti bareng aja sama ayah dan Wandra"
"Tapi ayah nanti muter kalau ke kampus ku dulu."
"Tenang cantik, ga akan telat ayah." Nathan memberikan senyuman ke anak gadisnya itu.
Prisha mengangguk. "Baiklah ayah ganteng."
"Adek ga ada yang muji nih?"
Nathan dan Prisha tertawa.
Prisha pun memuji Wandra "Wandra adek paling ganteng sedunia."
Mereka bertiga pun lanjut makan dengan lahap, masakan papa Nathan memang tidak ada duanya.
*
"Hei Shindu, lo pagi-pagi kenapa sering ngelamun sih?" kata Prisha setelah memukul pundak dan duduk di samping Shindu.
Yang dipukul cuma melihat sekilas ke arah Prisha yang sudah duduk disampingnya.
"Shindu, lo kalau udah gini ngeri tauk."
"Hmm"
"Ayolah Shin, lo lagi berantem kan pasti sama Keisya?"
Shindu menghiraukan Prisha.
"Tuh anak kenapa Prish?" ujar Mirza yang baru datang dan langsung duduk di depan Prisha.
"Lagi datang bulan."
Shindu langsung melirik ke arah Prisha.
"Ya Lo ditanya ga jawab."
Mirza mengeluarkan buku binder miliknya "Karena Keisya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
APPLIQUE
Fanfiction[Ps: Cerita ini asli buatan Penulis. Jika ada kesamaan tokoh, tempat, atau alur, hal ini merupakan ketidaksengajaan. Jangan dibawa ke real life yak. Ini fanfiction, buat kita aja luv luv ❤️] Ega (E-Tion) yakin jika cinta yang tulus itu tentang sali...