***Masing masing kelompok masih mencari dimana keberadaan kunci itu baik dari kelompok Angga, Andra maupun Rendi dan lainnya. Mereka masih berusaha mencari. Sebagian dari mereka ada yang sudah menemukan kertas teka teki itu ada juga yang belum bisa menemukan nya.
"Ri, berhenti bentar ya Nda cape." Ujar gadis itu dengan nafas yang tidak beraturan.
"Netralin nafas lo dulu, gua ada minum." Ucap cowok itu memberikan sebuah botol pink milik sang adik, yang terpaksa ia bawa akibat perintah sang ibu.
"Eh, botolnya?" Gadis itu terperangah kaget
"Udah minum aja." Cowok itu menahan malu, karena botol pink bertuliskan sweet strawberry milik adik perempuan nya itu.
Pict:
Perlahan demi perlahan air yang terdapat di dalam botol itu pun habis,
"Tapi lucu juga," ucap gadis itu dengan pelan."Masih kuat?" Tanya Fakhri yang diberi anggukan oleh Dinda. Akhirnya mereka pun melanjutkan perjalanan,
"Ri,liat-"
" itu kertasnya." Ucap gadis itu dengan senyum yang merekah.
"Ayo," setelah mendapat kan kertas itu mereka pun melanjutkan perjalanan.
Dilain sisi dengan kelompok Helena dan Andra masih sibuk mencari keberadaan kunci, mereka sudah hampir menemukan keberadaan kunci itu, dan di barengi dengan adu mulut dari kedua belah pihak.
"Mending gue sama bebeb Angga, kan bisa tuh mesra mesraan-"
"malah dapetnya upil Dugong." Ucap Helena seraya menghentak hentakan kakinya.
"Lo kira lo paling oke? Pakaian lo aja kaya tante girang gimana mau bersanding sama Angga,"
"bsok gua kasih kaca kalo gak mampu" ucap Andra menusuk. Setelah itu cowok itu pun meninggal kan wanita itu yang sedang memancarkan aura marahnya.
"Lo kira lo juga paling oke." Batin cewe itu sambil berdecak pinggang.
Disisi lain
Pada kelompok Rendi, ia sama sekali belum mendapatkan keberadaan kunci itu ditambah dengan patner kelompok nya yang terluka maka perjalanan mereka pun sedikit terhambat.
"Shh Ren ayo, kita belum dapet kunci." Ucap Tasya sambil ingin beranjak namun terduduk kembali. Karena kakinya masih terlalu lemah untuk berjalan. Akibat terkena gigitan kalajengking diwaktu mereka mencari keberadaan kertas.
"Jangan dipaksa kalo belum kuat," ucap Cowok itu
"Tapi Ren nanti kita gak dapet kunci," tanya Tasya dengan tidak enak hati.
"Keselamatan lo lebih penting-"
"Gua gendong."
"Hah?" Gadis itu melongo sekian detik, ia terkejut dengan apa yang di ucapkan oleh Rendi.
"Naik cepet, ntar kaki lo nambah parah."
"Terus kuncinya?"
"Tasya-tasya, kaki lo aja gak bisa jalan gimana mau cari kunci-" ucap Rendi tak habis fikir dengan pikiran cewe itu.
"Kita balik ke tenda, udah gak papa." Ujar cowo itu kembali.
"Hm, okay."
Matahari mulai terbenam berarti tanda waktu yang diberikan akan segera habis.
Mereka yang sudah menemukan kunci itu pun cepat cepat untuk pulang ke tendanya.---
"Bagaimana anak-anak, apakah kalian bisa mendapatkan kunci yang tersembunyi?" Ucap Bu Siska selaku wakil kepala sekolah.
Mereka pun ada yang menggeleng ada juga yang mengangguk.
"Aduh cie abang Rendi ekhm mantap lah." Ujar Dodi seketika yang membuat beberapa pasang mata melihat ke sumber suara.
"Bacot lah lu Dod."
"Woy pmr bantuin dulu ini."ucap cowok itu selaku membantu nya ke ruang khusus kesehatan.
"Temen gue kenapa?" Tanya Kyla.
"Kena kalajengking." Ucap Rendi.
"Kok bisa sih?"
"Biasa hutan emang masih banyak hewan hewan begitunya-"
"Tapi tenang aja, udah gua bersihin tadi." Ucap Rendi kembali.
Dilain sisi seorang gadis sedang berada di pinggir air terjun sambil sesekali mengambil tetes demi tetes air yang berada disana. Gadis itu tampak sesekali memejamkan matanya seraya menghirup udara di sekitaran air terjun itu.
"Lo gak mau balik?" Tanya laki laki itu. Gadis itu hanya menoleh lalu menggeleng kan kepalanya.
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Boyfriend✔ [BELUM DI REVISI]
Teen Fiction"Disini, ditempat ini, hari ini, detik ini- " "Mulai sekarang-" " lo jadi pacar gue! gak ada penolakan" ucap Angga dingin dan tegas. Kyla hanya diam tak merspon, di karnakan ia sangat terkejut dengan omongan cowok aneh didepannya ini. Apakah perja...