---'---
Para siswa maupun siswi SMA Taruna Bangsa kini dikumpulkan, dan rencananya akan diadakan game yang akan melibatkan dua orang dari masing masing kelompok.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabbarakatuh." Ucap Bu Siska selaku wakil kepala sekolah.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabbarakatuh."
"Maksud ibu mengumpulkan kalian karena ibu dan dewan guru lainnya berencana untuk membuat sebuah game, yang akan mengasah kemampuan berkelompok kalian." Ucap Bu Siska.
"Haduh deg degan lagi jantung gue." Ucap Rendi
"Jadi kali ini ibu bakalan memberi tau cara permainan nya. Kami semua dewan guru menyebarkan beberapa buah kertas dan dengan kertas itu kalian akan tau petunjuk dimana keberadaan kunci yang kami taruhkan,"
"Tugas kalian adalah mencari kertas itu dan segera mencari kuncinya, ibu rasa memang ini sedikit sulit namun ibu percaya bahwa kalian pasti bisa mendapatkan kunci itu."
"Waktu kita batasi sampai menjelang Maghrib, setelah kalian mendapatkan kunci itu, kalian bisa langsung balik ke sini, ibu sengaja sudah menaruh kertas yang berisikan arah jalan menuju camping ini." Ucap Bu Siska.
"Demi apa sih gila, "
"Kalo kesesat gimana,lagian ini kan hutan."
"Menantang."
"Asli mending gua ga ikut." Ucap Rendi panik.
"Gue takut gelap Din," ucap gadis itu.
"Bukannya kamu kalo tidur dimatiin terus lampunya?" Ucap gadis itu yang dijawab dengan gelengan.
"Tenang, ada aku kok." Ucap gadis itu kembali menenangkan dengan senyuman manisnya.
"Ternyata hati bidadari itu ada ya."
"Ada yang ingin bertanya?" Ucap Bu Siska kembali.
"Kelompok nya ditentuin apa milih Bu?" Ucap salah satu gadis dengan rambut panjang nya dilengkapi dengan earphone di lehernya.
"Ditentukan." Ucap Bu Siska yang membuat Kyla dan Dinda sedikit tersentak.
"Gimana dong Din, gue takut."
"Kamu pasti bisa, yakin sama aku." Ucap gadis itu meyakinkan kembali.
"Kelompok pertama Adinda dan Fahri,"
"Kelompok kedua Akyla Putri dan Angga Wijaya,"
"Kelompok ke tiga: Rendi dan Tasya,"
"Kelompok ke empat: Helena dan Andra."
...
....
...
...
Sampai dengan kelompok yang terakhir, setelah selesai pembagian itu banyak dari mereka yang mengeluh akan teman kelompoknya.
"Gak bisa gitu dong Bu, pacar saya kan Kyla kenapa saya sekelompok sama mba gatel." Ucap cowok itu tak terima.
"Heh kutu air, gue juga males kali sama lo-"
"Mending gue sama ayang Angga." Ucap Helen dengan nada sok imut nya.
"Sengaja ibu pisahkan karena jika kalian bergabung bukannya cari kunci," ucap Bu Siska terkekeh dengan penuturan cowo itu.
"Aduh bu jangan dipisah nanti abang Andra galau bu tujuh abad." Ucap Renal.
"Sudah sudah, jalani dulu-"
"Ibu percaya kalian bisa."
Andra, cowok itu kini melangkah demi selangkah menuju gadis nya,
"Kamu ngga papa kan?" Ucap Andra dengan lembut.
"Iya gak papa kok." Jawab gadis itu tersenyum.
"Wes angel dunia serasa milik berdua yang laen ngontrak."
"Gosong gua lama lama disini." Ucap Rendi
"Bucin teross, buceen."
Namun lelaki itu tidak menghiraukan perkataan temen temannya, dan beralih kepada sosok yang kini sedang mendengarkan musik pada earphone nya.
"Jagain dia, kalo ada satu titik yang lecet abis lo sama gua." Ucap lelaki itu dengan penekanannya.
"Cuma cowok berengsek yang gak bisa jagain berlian,"
"dan gua pastiin dia selalu aman sama gua, jadi lo tenang aja." Ucap Angga dengan datar.
"Gua pegang kata kata lo."ucap Andra, setelah itu ia pergi menuju teman kelompoknya.
"Oke, masing masing kelompok sudah siap?" Ucap bu Siska yang diangguki oleh mereka. Mereka kini sudah siap dengan permainan nya, masing masing kelompok pun kini berpencar.
"Emm-Ga"
"Hm,"
"Gajadi." Ucap gadis itu kembali.
"Dasar cewek."
Kini mereka sedang berjalan sembari melihat disekelilingnya, hutan itu masih banyak ranting ranting yang tajam, yang sewaktu waktu dapat melukai siapa saja yang mengenainya.
Tak disangka setengah jam pun berlalu, namun mereka belum menemukan kertas itu.
"Ga-gue cape," wajah gadis itu sudah terbanjir oleh keringat.
"Lo duduk sini, gua cariin air dulu." Ucap Angga.
"Cari dimana?"
"Dari pendengaran gua, dekat sini kayanya ada sungai, biar gua ambilin." Ucap Angga yang diangguki oleh gadis itu kembali.
"Jangan lama-lama."
Kini Angga berusaha mencari keberadaan sungai itu, sampai sampai ia lupa bahwa ia sudah meninggalkan Kyla terlalu lama.
"Gua harus cepet," ucap cowok itu, setelah itu ia mengambil air yang ada disungai itu dengan botol minumnya.
"Angga, lo dimana sih." Ucap gadis itu bermonolog.
"Sorry gua lama," ucap cowok itu yang membuat gadis itu terkaget.
"Eh- pocong"
"Gua manusia, yakali di samain sama setan." Ucap cowok itu.
"Astaga Angga, ngagetin tau gak sih,"
"Untung ni jantung gak copot." Ucap Kyla kembali.
"Nih airnya." Ucap cowok itu sambil menyodorkan air yang ia ambil dari sungai itu.
Gleg ..
"Thanks."
"Gua gak nyangka bisa sedeket ini lagi sama lo La." Batin cowok itu sembari tersenyum.
TBC.
See you next time
KAMU SEDANG MEMBACA
My Posesif Boyfriend✔ [BELUM DI REVISI]
Novela Juvenil"Disini, ditempat ini, hari ini, detik ini- " "Mulai sekarang-" " lo jadi pacar gue! gak ada penolakan" ucap Angga dingin dan tegas. Kyla hanya diam tak merspon, di karnakan ia sangat terkejut dengan omongan cowok aneh didepannya ini. Apakah perja...