Bab 7

3 1 0
                                    

Saat ini, Al dan anggota geng Zareo lainnya sedang berkumpul di warung Abah. Tidak hanya anggota inti, namun anggota lainnya pun ikut hadir di sana.

"Bah, kopi satu ya," ujar Nadi

"oh iya siap atuh," ujar Abah Salim

Sementara Al sedang bermain game online di ponselnya. Sekarang Ia dan Nevan sedang mabar game PUBG. Saat sedang serius bermain, tiba-tiba saja ada salah satu anggota nya yang datang dengan keadaan sudah babak belur. Anggota yang lainnya pun kaget melihat kondisi salah satu anggotanya itu.

"Bang, uhuk," ujar Rizwar sembari memegangi perutnya yang sakit

"lo kenapa?" tanya Al yang langsung berjalan menghampiri Rizwar

"anak buah Theo tadi ngehadang gua di jalan," ujar Rizwar

"kapan?" tanya Al

Seolah tahu maksud dari pertanyaan Sang ketua, Ia pun menjawab.

"mereka bilang besok malem, Bang. Di tempat biasa," ujar Rizwar

"Le, obatin Rizwar. Yang lainnya kumpul," perintah Al

"siap, Bang," ujar Leo sembari memapah Rizwar berjalan untuk di obati

Setelah selesai mengobati Rizwar, Leo pun langsung kembali dan ikut kumpul dengan yang lainnya. Sementara Rizwar di istirahatkan di kamar yang memang khusus untuk anggota Zareo yang ingin menginap di warung Abah.

"lo yang tadi sama Rizwar kan?" tanya Nadi kepada Beny

"iya, Bang. Tadi gua lagi sama Rizwar arah ke sini, tiba-tiba ada 4 orang anak buah nya Theo yang ngehadang kita dan mukulin kita, lebih parahnya sih ke Rizwar," jelas Beny

"lo yakin itu anggota Geng Dexter?" tanya Nevan

"yakin, Bang. Tadi mereka pake jaket Dexter," ujar Beny meyakinkan

"selain itu?" tanya Alan

"di motor mereka juga ada stiker Geng Dexter Bang," ujar Beny

Memang sebagian dari anggota Geng Zareo adalah adik kelas mereka. Ada yang memang masih kelas X dan XI SMA, maka dari itu mereka memanggil tim inti dengan Bang.

"kita harus hati-hati dan teliti, yang di takutkan ada Geng lain yang mau adu domba antara Geng Zareo dan Dexter," ujar Fahru

"bener tuh," ujar Alan

"gimana Al?" tanya Nevan

"atur strategi penyerangan," ujar Al kepada Nevan

"kayanya butuh 200 anggota aja cukup," ujar Fahru

Al pun mengangguk menyetujui. Nevan pun mulai mengatur strategi penyerangannya, Ia memang pengatur terbaik dalam anggota Geng Zareo jika masalah penyerangan.

"anggota 200 orang bakal di bagi jadi 4 kubu. Anggota tim inti ada yang masuk 2 orang dalam 1 kubu nya," ujar Nevan

Setelah mengatur strategi penyerangan untuk besok malam, mereka pun kembali pulang ke rumah masing-masing karena hari yang memang sudah malam.

***

Keesokan hari nya.

Pukul 08.00 WIB

"Abang bangun!" teriak Billa membangunkan Al yang masih nyenyak di alam bawah sadarnya

Merasa tidak mendapat respon dari sang empu, Billa pun semakin kesal. Ia pun segera menarik kaki Al untuk membangunkannya.

Al yang sudah merasa terganggu pun lantas bangun dan melihat ke arah di bawah kaki nya. Ternyata adik nya yang sudah mengganggu tidurnya.

"kenapa Dek?" tanya Al dengan suara seraknya khas bangun tidur

"bangun Abang udah siang," ujar Billa

"hari ini kan hari minggu, biarin Abang tidur sampe agak siang ya," ujar Al

"no! Bangun Abanggg. Anterin Bilbil," ujar Billa sembari menarik selimut Al

"kemana sih Dek? Masih pagi ini ya ampun, Abang ngantuk," ujar Al

"mau beli jajan di supermarket Bang, ayok anterin Bilbil," ujar Billa

"harus banget sepagi ini? Lagian kan cemilan juga masih ada di kulkas," ujar Al

"harus, biar gak antri di kasir nya nanti, Bang. Cemilan di kulkas itu tinggal dikit, tadi juga Mama yang nyuruh Abang anter Bilbil belanja," ujar Billa

"lima belas menit lagi deh, plisss," tawar Al

"alah Abanggg, Bilbil udah siap nih. Udah cantik," rengek Billa

"huffttt,"

"Bilbil ngambek nih," rajuk Billa kepada Al

"ya udah, Abang siap-siap dulu. Kamu keluar," ujar Al

"yeeaayyy, gitu dong Bang," ujar Billa

Kemudian, Ia pun keluar dari kamar Al menuju ruang tamu. Sementara Al mulai bersiap untuk mandi.


Alvino DewantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang