Bab 6

4 1 0
                                    

"lepasin tangan gua!" bentak Lauren ketika sampai di depan pintu ruang kantor

"ada apa ini?" tanya Bu Endang

"buat masalah," ujar Nevan

"masalah apa? Kenapa sampai ribu-ribut gini?" tanya Bu Endang

"dia tadi sengaja numpahin kuah bakso yang masih panas ke tangannya Khayra, Bu. Bahkan tangan Khayra sampe merah dan hampir melepuh gitu," adu Ratu kepada Bu Endang

"benar Lauren?" tanya Bu Endang

"ng-gak, Bu. Mereka cuma nuduh saya, mereka gak suka sama saya," ujar Lauren mengelak

"masih berani ngelak lo?" sulut Rani

"apa sih lo!" ujar Lauren

"sudah, tidak perlu sampai buat keributan seperti ini. Kalian semua masuk ke dalam," ujar Bu Endang

Setelah mendapat perintah dari Bu Endang, mereka pun masuk ke dalam kantor.

Sementara itu di lain sisi, kini Khayra dan Al sudah sampai di UKS. Ya, Al membawanya ke UKS untuk mengobati luka di tangannya. Ia sendiri pun tidak mengerti apa maksud lelaki itu yang tiba-tiba saja membawanya ke sini.

"duduk," ujar Al memerintahkan Khayra untuk duduk di atas brankar

Khayra pun tidak banyak bicara, Ia hanya menuruti ucapan Al.

"sini," ujar Al

"apa?" tanya Khayra

"tangan," ujar Al

Khayra pun dengan ragu menyodorkan tangan sebelah kanannya yang luka kepada Al.

Lucu ya, ketika dingin bertemu dengan cuek. Percakapannya sangat singkat, padat dan jelas haha.

Al pun melihat luka di tangan Khayra sebelum akhirnya Ia mengobatinya.

"au ssshh," ringis Khayra menahan sakit di tangannya

"tahan sebentar," ujar Al

Al pun dengan sangat telaten dan hati-hati mengobati tangan Khayra. Setelah selesai mengobati, Ia pun menatap Khayra dalam-dalam. Khayra yang di tatap seperti itu pun tentu menjadi gugup dan menundukkan pandangannya.

"kenapa?" tanya Al

"hah?"

"malu gua tatap?" tanya Al lagi tepat sasaran

Mendengar pertanyaan itu, Khayra pun semakin gugup dan salah tingkah.

"ng-gak kok, biasa aja," elak Khayra

"Alvino," ujar Al

"hah?"

"nama," ujar Al lagi

"oh jadi lo Alvino," ujar Khayra

"lo?" tanya Al

"Khayra," jawab Khayra

Al pun menganggukan kepala nya paham.

"panggil Al aja," ujar Al

"o-oh iya, btw thanks bantuannya," ujar Khayra

"jangan cari masalah sama Lauren," ujar Al memperingati

"gua gak cari masalah, ta-"

"apapun itu. Dia orang yang licik, ngandelin jabatan orang tua nya biar bisa ngelakuin hal seenaknya," ujar Al

"iya, makas-"

"Bos," panggil Nadi saat sampai di UKS

Al pun menoleh dan hanya menaikkan alisnya satu seolah bertanya apa?

Alvino DewantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang