Malam ini, Geng Dexter dan Geng Zareo sudah berkumpul dan saling berhadapan satu sama lain. Seperti kejadian kemarin malam, jika Geng Zareo di tantang untuk melakukan perkelahian di tempat biasa mereka sering gunakan untuk tempur.
"wooo, berani juga lo. Gua fikir lo cuma seorang pengecut yang gak berani dateng dan cuma ngerem di kamar hahaha," ujar Theo sembari bertepuk tangan mengejek Al
"cih, gua rasa kata pengecut itu bagusnya buat anak buah lo yang beraninya main keroyokan," balas Al dengan seringaian di wajahnya
"anak buah lo aja yang lemah," ejek Theo
"bangsat!" bentak Alan
"serang!" teriak Theo
***
Di lain sisi, Khayra sedang berada di luar sendirian, Ia baru saja membeli kuota internet nya. Tiba-tiba saja kuota nya habis, akhirnya Ia pun memaksakan diri untuk pergi membeli kuota nya sendirian.
"bangsat!"
"serang!"
Saat sedang berjalan menuju pulang ke rumah nya, Ia mendengar suara keributan di depan gang. Di mana itu adalah jalan yang akan Ia lewati untuk pulang. Saat semakin lama semakin terlihat jelas, Ia kaget bukan main. Karena saat ini jalanan itu di penuhi oleh para remaja yang sedang tawuran, namun Khayra pun tetap nekat untuk lewat di jalan itu sembari ingin melihat siapa yang tawuran malam-malam begini.
Saat sudah sampai di dekat anak-anak yang sedang tawuran, sekilas Ia melihat seseorang yang seperti nya Ia kenal. Khayra pun mencoba lebih menajamkan lagi penglihatannya. Ternyata benar apa yang Ia lihat, itu adalah Al dan teman-temannya. Pertanyaan-pertanyaan mulai muncul di kepalanya, kenapa sampai tawuran seperti ini? Ada masalah apa?Malam-malam pula.
Ia pun berjalan semakin mendekat ke arah mereka semua, tanpa di sadari ternyata ada anggota geng Dexter yang sadar akan kehadirannya. Seringaian pun tercetak jelas di wajahnya sembari melihat ke arah Khayra. Ia pun mulai mendekati Khayra.
Khayra yang merasa ada seseorang yang mulai mendekat pun langsung berbalik badan, ternyata itu adalah salah satu anak yang ikut dalam tawuran itu. Khayra pun mulai was-was dan melihat ke sekeliling nya.
"mau ngapain lo?" tanya Khayra
"santai dong, Neng. Cantik banget ih, malem-malem gini kok jalan sendirian sih," goda nya
"bukan urusan lo," ketus Khayra kemudian berniat pergi dari sana
Namun, belum sempat Ia melangkahkan kaki nya, tiba-tiba saja tangannya di cengkram oleh orang yang ada di hadapannya itu. Ia pun lantas menghempaskan tangannya dan menendang tulang kering pria itu. Jujur, Khayra tidak suka di sentuh oleh orang asing.
Setelah tulang kering nya di tendang oleh Khayra, Ia pun meringis kesakitan. Lalu menatap Khayra dengan tatapan tajam.
"aakhh bangsat lo!" ringis Pria itu
"lo yang brengsek! Gua gak suka di sentuh, cih." ujar Khayra
Tanpa aba-aba Pria itu pun langsung menonjok pipi Khayra. Karena tangan Khayra belum sembuh total, akhirnya Ia pun tidak bisa balas menonjoknya. Ia hanya melindungi diri dengan cara menendang kemaluan Pria itu.
Nadi yang sadar dengan kehadiran Khayra pun terkejut, untuk apa gadis itu ada di antara mereka? Ia pun dengan segera berlari menuju Al dan memberitahu nya.
"Bos, Khayra!" ujar Nadi sembari menunjuk ke arah Khayra yang kini tangannya sudah di cengkram lagi oleh salah satu anggota Dexter
Al yang melihatnya pun langsung naik darah. Kilatan mata nya menunjukkan bahwa Ia benar-benar marah. Terlebih saat Ia melihat wajah Khayra yang saat ini sudah lebam akibat pukulan dari anak buah Theo. Ia pun berjalan menuju Khayra sembari bersumpah dalam hati nya, bahwa Ia akan menghabisi orang itu.
Sesampainya di tempat Khayra, Ia pun langsung menendang Pria itu yang membuat cengkramannya pada tangan Khayra lepas. Ia pun menoleh ke arah Khayra, lalu menoleh ke arah tangannya yang bekas di cengkram oleh anak buah Theo. Oh shit! Tangan Khayra berdarah, Pria itu sudah mencengkeram luka di tangan Khayra dengan kencang. Al pun beralih menatap Pria itu dengan tatapan tajamnya, kemudian mengajarnya tanpa ampun.
Bugh!
"ini buat lo yang udah kasar sama perempuan!"
Bugh!
"ini buat lo karena udah buat dia luka!"
Bugh!
"ini buat lo karena udah buat dia kesakitan!"
"ini buat lo karena jadi orang pengecut!"
Bugh!
"brengsek!"
"Al udah Al, dia bisa mati bodoh!" bentak Nevan menghentikan aksi Al
"Al udah woi, jangan gila lo!" ujar Alan
"wah kesetanan nih anak," ujar Nadi
"Alvino udah...."
Hening, Al yang awalnya seperti orang kesetanan, kini menjadi tenang. Ia menoleh ke arah Khayra dan memperhatikan keadaan gadis itu. Teman-teman Al yang menyaksikan itu pun terheran-heran. Tidak biasanya emosi Al bisa langsung menurun seperti ini, bahkan teman-teman nya pun sudah meneriakinya agar berhenti, namun tidak di respon sama sekali. Tapi mengapa kali ini berbeda? 2 kata yang Khayra ucapkan saja mampu membuat emosi nya stabil.
Al pun langsung menghampiri Khayra. Ia menatap Khayra dengan tatapan yang sulit di artikan. Kemudian menggandeng tangan Khayra dan membawanya menuju motor, lalu pergi begitu saja.
Perkelahian pun selesai, Theo sudah tumbang oleh Al. Bahkan sebelum Al menghajar habis orang yang telah melukai Khayra tadi.
Anggota geng Zareo pun kembali ke motornya dan kembali ke warung Abah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvino Dewantara
Romance"gua tau lo emang friendly, tapi lo juga gak bisa egois gini dong Lan," ujar Ratu "iya, terus..." ujar Alan "gua gak pernah ngelarang lo buat baik sama semua orang. Terutama sama cewek, yang lo selalu berdalih cewek itu harus di jagain dan di baikin...