25 : gone

3.4K 358 163
                                    

Seungmin menunggu dengan sabar di ruangan Hyunjin sembari melihat jarum jam di jam tangannya yang mana detikannya terus bergerak. Yang ditunggunya dengan seenak jidat mengabari dadakan bahwa ia akan mengantar anaknya dulu ke sekolah.

Yah, Seungmin tidak masalah. Hyunho yang sudah menginjak usia ke lima tahunnya sudah dijatahkan masuk sekolah. Oleh karena ini hari pertama anak itu sekolah, Hyunjin tidak membiarkan siapapun menyiapkan perlengkapan sekolah atau mengantar Hyunho ke sekolah. Spesial untuk hari pertama Hyunho, Hyunjin akan mengurus semuanya.

Hanya saja, pagi ini Hyunjin ada pertemuan penting dengan salah satu kolega yang sempat Minho dapatkan dulu. Bisa bahaya kalu Hyunjin telat. Kemungkinan pertama, first impression si kolega ini dengan Hyunjin, jadi tidak bagus. Kedua, si kolega ini akan mengadu pada Minho dan Minho akan mengomelinya alih-alih mengomeli Hyunjin.

Gini amat amanah jadi sekretaris. Asli, mending Seungmin gantiin posisi Hyunjin di departemen HR daripada harus jadi sekretaris Hyunjin. Emang, yang namanya Lee Minho ngajak berantem.

"Argh! Lee Hyunjin mana sih?!"

Erangan kesal Seungmin menggema di ruangan Hyunjin.

Ceklek

Di saat yang bersamaan, pintu ruangan terbuka. Ada sosok Hyunjin yang terengah-engah di sana.

"Aku telat?" tanyanya sambil mengatur napas.

Seungmin hanya mendengus. Ia mengambil laptop dan beberapa map di meja depan sofa dan segera ke pintu.

"I guess." jawabnya setelah berhenti sejenak sebelum melanjutkan langkahnya diikuti Hyunjin.

Tujuan keduanya adalah ruang pertemuan yang sudah disiapkan. Sangat beruntung mereka hanya nyaris terlambat. Tepat saat keduanya masuk ruangan, tamu mereka menyusul kemudian.

Wah, Seungmin tidak mau membayangkan apa yang akan terjadi saat mereka belum di ruangan sementara tamu mereka sudah datang.

° ° °

"Hyung, Hyunjin mengirim mu foto Hyunho masuk sekolah tidak? Mau lihat dong."

Minho menghentikan gerakan menandatangani berkasnya sebentar. Ia memasang ekspresi yang mengatakan Minho sedang mengingat. Ia lalu melirik ponselnya yang tergeletak tak tersentuh di ujung meja kerjanya. Dan pastinya, mode silent.

"Maybe." jawabnya yang kemudian kembali melanjutkan aktifitas.

Tau Minho melirik ponselnya, Jisung yang memang sedang duduk di kursi depan meja Minho langsung menyambar ponsel Minho. Senang sekali karena Minho tidak pakai password atau semacamnya. Jisung tidak perlu berpikir keras memecahkan teka-teki.

Jemarinya dengan lihai segera membuka aplikasi chat yang ada di ponsel Minho dan mencari chatroom-nya dengan Hyunjin.

Wah, ternyata disematkan. Nice.

Saat membukanya, ada sekitar sempat foto baru tanpa caption dari Hyunjin yang dikirim tiga jam yang lalu. Jisung tersenyum lebar saat melihat betapa lucunya Hyunho dengan seragam taman kanak-kanaknya.

Jisung mengetikkan pesan berisi pujiannya dan mengirimnya. Tak lupa memberi keterangan bahwa dirinya yang mengirim pesan karena Minho sedang sibuk.

"Wah, seperti mukamu dulu." kata Jisung yang kembali mengamati foto Hyunho.

"Berhenti bilang begitu. Aku tidak suka visualku diduakan."

•Incest• [𝑙.𝑚ℎ//ℎ.ℎ𝑗] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang