03 : tonight

3.5K 455 30
                                    

"Hah?"

"..."

"Ya- kenapa aku harus datang? Dengan dia pula,"

"..."

"Ck. Jika aku tetap tak mau?"

"..."

"Oh- shit. Oke oke!"

Tuut tuut..

Minho mengacak rambutnya kasar. Ia lalu menaruh handphonenya di nakas dan beranjak keluar kamar. Mencari sosok bernama Hyunjin.

Ia mengumpat kala tak menemukan Hyunjin di manapun. Sialnya, mansion ini terlalu luas untuk di kelilingi. Minho mana mau membuang waktu mencari Hyunjin. Jika saja bukan karena sang ayah, Minho takkan melakukan ini. Sungguh.

Bahkan hingga kedua tungkainya yang berbalut jeans hitam itu menginjak teras belakang, yang Minho cari tetap tak muncul.

"Ck. Sialan. Mana si-"

Monolog Minho terhenti kala netranya menangkap siluet Hyunjin yang tengah berada di tengah taman bunga milik ibunya. Ia terlihat mengambil beberapa foto tanaman-tanaman bermahkota di sana dengan sebuah kamera mini berwarna silver yang dipadukan dengan hitam.

Jarak posisi Minho yang sekarang memang tidak terlalu jauh. Entah apa yang merasuki Minho, namja itu justru hanya diam menonton apa yang di lakukan Hyunjin. Tepatnya, memandangi wajah Hyunjin yang sesekali nampak tersenyum. Tidak ingin bohong, dia manis juga kala tersenyum. Setidaknya, itu yang batin Minho katakan.

"Hyung?"

Suara Hyunjin mengembalikan kesadaran Minho. Dengan sigap, Minho mengatur sikap dan ekspresinya.

"Kau sedang apa?" tanya Hyunjin sembari berjalan mendekat. Ia sudah cukup puas mengambil banyak foto dari bunga-bunga yang tengah bermekaran.

Hyunjin itu bukan tipe orang yang menyukai bunga. Tapi entah kenapa, bunga-bunga yang ada di taman ini punya daya tarik sendiri. Membuat Hyunjin mengeluarkan kamera hadiah dari Seungmin untuk mengambil beberapa gambar bunga-bunga itu.

"Masuk dan siapkan dirimu. Ikut aku," ujar Minho singkat yang kemudian berbalik, pergi lebih dulu. Meninggalkan Hyunjin yang bingung dengan maksud Minho.

"Ah- hyung!"

Segera setelah lama memikirkan kata-kata Minho, kedua tungkai Hyunjin mulai bergerak mengejar Minho yang telah menghilang dari pandangannya.

Sampai di ruang tengah, Hyunjin dapat melihat Minho yang tengah berjalan di tangga. Dengan segera, Hyunjin menaiki tangga yang sama, menyusul Minho.

"Hyung, tunggu!"

Dengan malas, Minho menghentikan langkahnya dan berbalik. Menatap Hyunjin dengan pandangan yang seolah menyuruh Hyunjin untuk segera mengatakan keperluannya.

"Memangnya- kita mau kemana?"

"Hanya acara makan malam dengan beberapa teman ayah, juga anak mereka."

"Ha? Maksudnya- kita kesana menggantikan ayah?"

Minho berdehem dan kemudian berbalik, melanjutkan perjalanannya ke kamar. Lagi-lagi meninggalkan Hyunjin yang dilanda banyak pikiran.

Setelah sampai dikamar dan membersihkan dirinya, kini Hyunjin dilanda kebingungan sembari menatap lemari pakaiannya yang terbuka lebar. Ada begitu banyak baju. Namun, Hyunjin sangat bingung. Ia mana pernah ikut acara-acara seperti ini. Tunggu- apa ini acara formal? Haruskah ia menggunakan pakaian formal? Atau ini acara biasa? Bagaimana dengan pakaian yang casual, tapi sopan?

•Incest• [𝑙.𝑚ℎ//ℎ.ℎ𝑗] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang