ANEH [HARUTO]

✧22✧

Vote!

Pendukungnya Hana manaa??

-aneh-

"Udahan?"

Leona mengangguk dan mengusap sudut matanya."Makasih kak."

Pemuda tampan yg sedang memakan es krim nya itu mengangguk."Sans kali,"

Leona diam,dia bingung harus berbicara apa.

"Oh ya,nama gue Jungwoo." Leona mengangguk dan menjabat tangan Jungwoo."Leona kak."

"Jangan kaget kalo Jeongwoo punya Abang," Jungwoo terkekeh pelan. "Orangnya emang gitu,susah terbuka".

Ya memang benar Jungwoo kakaknya Jeongwoo,kaget sih cuman kakaknya ini jarang dirumah jadi mungkin Leona baru tahu. Meskipun belum pernah main ke rumahnya Jeongwoo.

Dia juga kaget saat rumah jeongwoo ya terbilang mewah.

Ceklek...

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam"

Jeongwoo masuk dengan raut yg tidak bisa di baca.

Dia duduk di sofa sambil meregangkan tubuhnya.

"Gimana na?udah mendingan?" Tanyanya

Leona mengangguk malu,karna dia nangis didepan mereka berdua.

Ya dia tidak pulang melainkan ke rumah Jeongwoo saat mengirimi dia pesan dan Jeongwoo memberikan alamat rumahnya.

"Jangan tangisin dia mulu,ga guna." Lanjutnya.

Jungwoo hanya mengamati mereka sambil memakan eskrim nya.

"Haruto pengecut na,jangan di tangisin."

Leona hanya menunduk,meremat tangannya. Dia benci situasi dimana dia disudutkan.

"Jangan dipikirin,sekarang lo istirahat aja. Haruto udah kapok paling."

Leona mendongak, rautnya bingung."Lo ketemu sama dia?" Jeongwoo mengangguk singkat."Gue hajar juga,keren kan?"

Leona hanya diam,protes pun tak bisa karna posisinya memang harus Haruto diberikan itu.

"Lain kali jangan main fisik woo," sahut Jungwoo sambil meletakan cup es krimnya.

"Kasian anak orang."

Jeongwoo berdecak,"Gedeg lama-lama gue bang."

Jungwoo terkekeh,"Gue kaya gak asing sama tu nama," gumannya yg dapat didengar Jeongwoo.

Posisinya Jeongwoo duduk di dekat Jungwoo, sedangkan Leona duduk di hadapan mereka.

Jeongwoo hanya menghela nafas,dia bergerak sedikit mendekat."Dia...temen kecil gue bang."