✧23✧

51 10 16
                                    

Vote!

hayoloo

"Ternyata jatuh cinta se-menyakitkan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ternyata jatuh cinta se-menyakitkan ini."


-aneh-


"S-sejak kapan?" tanya Haruto. Raut mukanya terkejut campur khawatir.

"Sejak gue kenal sama lo!lo tau gak? dia nyuruh gue jauh sama lo karna lo bahaya dan sekarang-"

"Gue bakal jauhin lo." ucap Leona tegas.

"Gak na,itu paling cuman iseng," bantah Haruto.

Leona terkekeh pelan."Iseng lo bilang?gue tau kalo lo gak nolongin ibu-ibu pas itu,tapi lo lagi ngomong sama orang misterius. Lo siapa hah?!"

Semua pengunjung menatap Leona dan Haruto bingung. Tapi mereka berdua tak menggubris.

"K-kok?"

Leona terkekeh."Gue gak minus kali,keliatan banget itu gue tau!"

Haruto diam bergeming."Na...itu gelap banget,gamungkin..."

Leona diam,loh iya juga. Mata manusia tidak mungkin se jeli itu di tempat gelap. Apalagi hujan.

Mereka sama-sama diam, Haruto menatap lekat Leona. Berharap jika Leona menatap balik.

"Kita baikan ya?" ucapnya.

Leona menggeleng serentak."Lo kira gue mau?GAK!"

Haruto memejamkan matanya, jangan,jangan sampai."Kita selesain baik-baik ya?aku janji gak akan deket sama Clara."

Leona terkekeh pelan."Lo kira gue cemburuan gitu?dih. Asal lo tau,gue cuman gak suka dibohongin!"

"Lo pasti ada hubungan kan sama Clara?!"

Haruto menggeleng,"Nggak na,aku gak ada hubungan apa-apa." Rautnya berusaha untuk meyakinkan sang gadis.

"Udah lah,emang pada awalnya kita gak jodoh!kita beda keyakinan!gue aja belum tau asal-usul lo!lo aneh sejak awal!"

Dada Haruto seperti terhantam batu besar. Sesak.

"Jangan gitu na..."

"Ini teguran to!" Leona tak habis pikir dengan jalan pikir Haruto.

Haruto menggeleng, rautnya tampak takut jika Leona mengakhiri hubungan mereka.

"Aku tau na...cuman aku udah terlanjur cinta sama kamu." ucapannya tulus.

"Gak ada yg namanya cinta!cinta munafik!jangan dengan adanya lo,gue jadi sengsara!"

Haruto menunduk tangannya mengepal,dia mendongak rautnya berubah dengan cepat."Gimana teror itu?" rautnya datar.

ANEH [HARUTO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang