✧37✧

47 6 0
                                    

3jam kemudian...

Masih di hari yg sama,malam hari yg sunyi. Tepat pukul 10.30

Leona terduduk di kursi kayu yg ia dan yg lain temukan di gubuk yg sedikit kumuh namun masih layak ditinggali. Awalnya Doyoung menawari untuk tinggal di mansion yg dimana itu juga milik Leona, namun Leona enggan dan memilih mencari tempat lain.

Tapi persahabatan yg baru terjalin beberapa hari itu benar-benar erat, Jeongwoo,dan Doyoung memilih ikut Leona.

Sebenarnya tadi Jaemin dan Haechan ingin ikut sekalian minta maaf,namun mereka harus segera kembali karna ada beberapa urusan yg belum selesai,dan juga takut jika Pratama akan curiga dan malah cekcok dengan Leona,jika sampai tahu Jaemin dan Haechan bersama Leona.

Asahi dan Yoshi hilang bersama Toto,bukan hilang,lebih tepatnya mereka mencari Toto yg tiba-tiba menghilang. Orang itu juga ikut menghilang malahan.

Pratama belum tau tentang ini, begitupun dengan Ella. Meskipun langit sedang menunjukkan kesedihan,namun hanya beberapa orang yg paham.

Fenomena yg aneh atau bisa disebut ajaib,Dunia atau Planet yg berisi Ghoul dan sebagian manusia, tidak biasa ini kejatuhan air dari langit,atau biasa disebut hujan.

Ya selama ini,seumur hidup mereka hidup. Hujan tidak sama sekali turun, meskipun kadang cuaca dingin,namun hanya dingin. Tidak ada salju ataupun hujan yg turun.

Mereka heran, bahkan kini perempuan cantik dengan kacamata yg bertengger di matanya itu sedang berkutik dengan komputernya selama 2 jam terakhir.

Memang hujan turun 2 jam lalu dan sampai kini.

"Tes tes,01 masuk."

"Gimana? ada kemajuan?"

"Di luar masih hujan,kita gabisa ke mana-mana,masih kaget juga. Takutnya hujannya gak biasa."

Ah dia sampai lupa, turunnya hujan saja sangat misterius. Apalagi dengan hujannya?.

"Ok kalian, balik aja."

"Yoi!"

tut!

Perempuan itu melepas kacamatanya dan menyenderkan punggungnya. Sedari tadi tidak ada informasi apa yg ia dapat,ia juga tak ada hasil sama sekali dengan berkutat di layar komputer selama 2 jam.

Dia mengusap wajahnya kasar.

Perempuan itu melepaskan jas putihnya dan berjalan keluar,sepi. Lorong-lorong sangat sepi. Ia pun mengernyit sebelum pada akhirnya ada kegaduhan di depan.

Dia berlari namun karna kecepatan berlarinya tak sebanding dengan laki-laki, dia memilih mengandalkan kalung liontin yg ia punya bukan miliknya. Karna ia bukan sejenis Ghoul.

"Ada apa?" tanya nya ke seorang laki-laki yg hampir seumuran dengannya.

"Itu,Mr.Pratama hendak mengumumkan sesuatu yg penting." Dia mengangguk dan segera menerobos kerumunan.

Ah dia sampai lupa,ternyata tadi suara peringatan dari Mr.Pratama. Saking sibuknya dan fokusnya dia pada komputer, sampai tak mendengarkan.

Terlihat Pratama berdiri tegak di panggung yg biasa digunakan untuk pertemuan besar. Disampingnya ada Ella.

"Perhatian semua!"

"Saya mau menyampaikan sesuatu."

"Hujan yg terjadi tidak hanya di bangsa kita,namun bangsa musuh juga."

"Beberapa orang suruhan saya,tidak sama sekali mendapat keganjalan dari hujan itu. Hujan itu seperti hujan pada umumnya."

"Dan peristiwa ini mengingatkan saya pada kematian orang yg berpengaruh di planet ini."

ANEH [HARUTO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang