24. Baku Hantam

1.8K 291 121
                                    

Sedari awal Naruto naik ke atas stage, amarah Sasuke telah memuncak.

Dan bagaikan bensin yang disulut api, amarah Sasuke meledak, ketika bibir Naruto dan bibir Sai saling menempel.

BRUAGHK!

"EH KONSOY!" Latah Sasori, saat Sasuke menonjok meja di hadapannya hingga terbelah menjadi dua bagian.

Sasuke berjalan menjauhi lapangan dengan langkah lebar, serta emosi yang membumbung tinggi.

Dan seakan tersadar dari keidiotannya, Naruto mendorong tubuh Sai sekuat tenaga, lalu terburu-buru menuruni stage sembari mengusap-ngusap bibirnya dengan punggung tangan.

Perasaan Naruto begitu kalut dan ngeri, terlebih kala matanya menangkap percikan darah di meja, juga tetesan-tetesannya yang mengalir dari kepalan tangan kanan Sasuke.

Dari arah ujung lapangan, Neji berlari dan langsung menggeplak belakang kepala Sasori yang terbengong.

"Woy! Ayo susulin!" Seru Neji menuding Naruto yang sudah berlari mengejar Sasuke.

Sasori mengangguk, kemudian berusaha berdiri.

Namun, kaki Sasori lemas dan tak sanggup melangkah.

Ya bukannya lemah mental, tapi orang satu lapangan saja kaget dan shock dengan amukan Sasuke, apalagi Sasori yang ada di sebelahnya.

"Ji, bentar.."  Sasori menahan dan berpegangan pada lengan Neji.

Sumpah perut Sasori enek melihat darah Sasuke di runtuhan meja.

"Ck! Buruan bangsat!" Maki Neji yang sudah kehilangan jejak Sasuke.

"Huft!" Sasori menghembuskan nafas, lalu menegapkan badan. "Ayo kejer!"

Sasori dan Neji mengangguk ke arah Gaara, kemudian berlari menuju keluar area lapangan.

"Jangan ada yang menyusul keluar dari lapangan lagi, kalau tidak mau saya keluarkan dari sekolah!" Ultimatum Gaara yang mengambil alih mic, sebab suasana menjadi ricuh.

🐱サスナル🦊

"KAK SASUKE!"

Sasuke tak menghiraukan teriakan Naruto, kakinya terus melangkah menyusuri koridor.

"KAK SASUKE, TOLONG BERENTI!" Naruto meraih tangan kiri Sasuke yang tidak terluka.

"Tsk!" Sasuke menyentak kasar tangannya, hingga tubuh Naruto sedikit terhuyung.

"UCHIHA SASUKE! TANGAN LO BERDARAH!"

"Bukan urusan lo!"  Bentak Sasuke, lalu kembali melangkah menuju parkiran belakang.

"Kak Sasuke, please jangan kaya gini! Gw takut liat darah lo netes-netes!"

Bruk!

Naruto menubruk tubuh Sasuke, memeluk punggungnya dengan begitu erat, hingga berhasil membuat langkah kaki Sasuke terhenti.

"Lepas, Naruto!"

Naruto menggelengkan kepala di balik punggung tegap Sasuke.

"Ck!" Sasuke berbalik badan, lalu dengan tiba-tiba memepet tubuh Naruto pada dinding pilar parkiran belakang.

Senyum miring melukis wajah rupawan Sasuke, tangan kanan-nya yang berlumur darah mengelus pipi gembil Naruto.

Bau anyir tercium di hidung bangir Naruto, pun sebelah pipinya yang di elus Sasuke terasa basah darah.

"Ugh!" Sekuat tenaga Naruto menahan isi perut yang bergejolak ingin keluar.

Sasuke terkekeh, lalu tangannya ganti mengelus bibir ranum Naruto.

Chatting [SASUNARU] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang