- 11 -

1.2K 72 6
                                    

Proposal Of Love

Pasang surut kehidupan pasti ada, begitu pun dalam menjalin suatu hubungan. Terkadang tidak selalu dalam kebahagiaan, godaan akan perpisahan meningkat seiring hubungan yang sedang menguat.

Jongsuk, ia tau joohyuk takkan menyelingkuhi dirinya. Walaupun ia mendengar suara sang suami dengan sang sekretarisnya ia takkan gegabah dalam mengambil keputusan.

Ia menunggu hingga suara itu berhenti, jongsuk masuk dengan sebotol air hangat dan juga seember air dingin.

Byurrr

Keduanya terkejut karena baru memejamkan matanya beberapa saat.

Jongsuk menyeringai, "BANGUN SEBELUM AKU POTONG PENIS KALIAN!"

Eunwoo mengerjapkan matanya karena terkejut begitu pula dengan joohyuk, jongsuk menghela nafas sebelum menyiram mereka kembali dengan air yang lain. Air itu hangat juga dan kembali ia siram dengan air dingin.

Jongsuk pun menembakkan pistolnya tepat ke tengah- tengah keduanya.

"Kalian benar-benar ingin ku penggal? BANGUN! DAN KAU BITCH KELUAR DARI RUANGAN KEKASIHKU!" ujar jongsuk menarik paksa keluar eunwoo.

Joohyuk yang sudah sadar mengejar jongsuk yang sedang menyeret eunwoo keluar.

"Tunggu sayang, aku bisa jelaskan."

Jongsuk menatap tajam joohyuk, "DIAM! Kau berurusan denganku nanti!" Setelah itu jongsuk mendorong eunwoo keluar dari kantor joohyuk.

Setelah mengusir eunwoo keluar, jongsuk menarik joohyuk lalu mendorongnya ke sofa.

"Silahkan kepada tuan nam untuk menjelaskan!" Ujar jongsuk dengan nada marahnya, joohyuk meneguk ludahnya kasar.

"A-aku tadi meminum kopi yang ia bawa sayang, aku tidak tau jika ia menaruh obat perangsang itu jadi tak bisa ku kendalikan."

Jongsuk tertawa remeh, "Kau bisa menahannya jika denganku, karena obat kau sampai kelepasan?"

Joohyuk berniat mendekati jongsuk namun gerakan jari jongsuk mengintimidasinya sehingga membuatnya takut.

"Maafkan aku sayang. Kumohon, itu terakhir kalinya untukku jadi maafkan aku ya."

Jongsuk menghela nafasnya, ia memberi kode ke joohyuk mendekatinya.

"Tubuhku masih lebih baik tak dijamah walau di ekspos ke media, sedangkan dirimu membagikan kehangatanmu pada orang lain. Seharusnya kau sebisa mungkin melawan." Sedih jongsuk, joohyuk segera membawa jongsuk kedalam pelukannya.

"Maafkan aku sayang, sungguh aku tak berniat sama sekali menduakanmu." Ujar joohyuk memeluknya.

"Aku ingin menghapus jejaknya." Ujar jongsuk melepas pelukan joohyuk.

Joohyuk seketika kaget dengan apa yang jongsuk katakan "A-apa?"

"Aku ingin menghapus jejak sialain itu, tapi aku ada pemotretan beberapa menit lagi. Lebih baik kamu bersihkan dirimu karena baumu sekarang membuatku benci."

"Ba-baiklah sayang, nanti aku menyusul oke."

"Tidak menyusul pun tidak menjadi masalah, sekarang aku mulai mempertimbangkan lagi perasaanku padamu."

Setelah itu jongsuk pergi begitu saja menimbulkan segenap tanya pada joohyuk.

...

Haein melihat raut wajah jongsuk nampak berbeda dibanding pemotretan biasanya, haein bahkan tak merasakan apapun dalam pemotretan jongsuk kali ini. Tak lama menduga-duga, jongsuk selesai dengan pemotretannya ia melihat jongsuk melangkahkan kakinya mendekat padanya.

"Hyung, kau baik-baik saja?" Tanya haein, jongsuk menganggukkan kepalanya menandakan memang ia baik baik saja.

"Tapi ku rasa kau tak baik baik saja hyung, apakah ada sesuatu yang terjadi?" Tanya haein kembali, ia mendengar hela nafas panjang keluar dari jongsuk.

"Yah, begitulah. Dia 'bermain' dibelakangku"

Haein berfikir maksud 'bermain' yang dimaksud hingga ia paham apa yang jongsuk katakan.

"Bajingan! O-oh maaf hyung, aku tak mengerti bagaimana bisa ia melakukannya padamu."

"Ia diberi perangsang dan itu kelemahannya karena tak bisa mengendalikan itu, aku pernah melakukannya padanya waktu itu jadi aku mengerti apa yang ia lakukan tadi."

Haein mulai marah "Lalu, hyung diam saja!"

"Umurku tak pantas untuk menuntut ini itu, 27 tahun bukanlah usia muda lagi, sedangkan kekasihku 7 tahun lebih muda dariku jadi aku memikirkan terlebih dahulu sebelum ke jenjang yang lebih serius."

Haein ingin rasanya memeluk jongsuk, namun ia melihat joohyuk dari luar ruangan.

"Hhh~ siapa yang memberi kekasih hyung perangsang? Biar aku hajar dia!"

"Dia sekretarisnya."

"Oke! Lebih baik hyung bicarakan ini baik baik dengannya karena aku lihat ia juga merasa bersalah, apapun yang terjadi aku akan melindungi hyung. Oke."

Jongsuk mengangguk, ia merasakan kehangatan dari pelukan haein. Ia ingin menangis saat itu namun matanya menangkap joohyuk yang memasuki ruang pemotretannya.

"Nah, itu dia. Aku pergi dulu hyung. Sampai jumpa"

Haein berhenti sejenak kala ia berhadapan dengan joohyuk.

"Jangan kau sakiti dia, atau aku akan merebutnya darimu. Ingat itu baik-baik"

Setelah itu joohyuk mengepalkan tangannya sebelum melangkah ke jongsuk yang sedang duduk di kursi.

To Be Continue.....

Maaf aku jadi lama up kembali karena beberapa kesibukan di real life, aku usahakan seminggu sekali up walaupun tak sebanyak dan serapih dulu dalam penulisan.

Semoga kalian semua masih betah dan mau membaca karyaku ini. Makasih... Yang selalu menunggu karya ini

[Act1] Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang