- 13 -

332 19 1
                                    

Tittle: Proposal Of Love
Native Tittle : This Love?
Writer : Lehearth
Genre : Drama, Romansa
Tags : LGBTQ+, Gay Character, Models
Country : Korean
Type : Drama

Nama, tempat, waktu, unsur yang ada dalam fanfict ini adalah fiktif(khayalan) belaka.

Hari ke hari, minggu ke minggu, hingga bulan, joohyuk dan jongsuk semakin lengket. Meskipun joohyuk terkadang sibuk karena pertemuan terbaru untuk mengupdate kontrak para modelnya, joohyuk tetap pulang ke rumah karena sang suami selalu menunggunya.

Namun, hari ini nampak berbeda. Joohyuk terus menerus memuntahkan apa yang ia makan dan minum, jongsuk cemas karena joohyuk seperti itu sejak pagi.

"Kamu tidak apa-apa? Ayo ke dokter"

Joohyuk menggeleng, ia membasuh wajah dan berkumur. Ia mengecup pipi jongsuk seraya menggandengnya untuk kembali ke kamar.

"Aku khawatir, apakah kamu telat makan?" Ujar jongsuk cemas, namun joohyuk tersenyum.

Jongsuk menggenggam kedua tangan joohyuk seraya merengek, "Ayolah~ ke rumah sakit saja ya."

Joohyuk gemas, ia mengecup kedua sisi pipinya. "Baiklah, demi suamiku tersayang."

.
.

Setelah di cek oleh dokter keduanya terkejut, joohyuk menggenggam erat tangan jongsuk dengan wajah bahagianya.

"Bagaimana kondisi suami saya dokter?" Tanya jongsuk, dokter tersebut masih berpikir tidak ada yang masalah dengan joohyuk. Karena, setelah di periksa tidak ada tanda-tanda bahwa dia telat makan, atau salah makan dan lainnya yang menyebabkan ia mual mual.

"Hm.. Tn. Jongsuk bisa saya periksa anda? Untuk mengetes dugaanku saja." Ujar Bogum sang dokter.

Joohyuk bertanya-tanya kenapa sang dokter ingin memeriksa suaminya. Jongsuk lantas mengusap tangan joohyuk

"Hanya pemeriksaan, jangan cemburu." Ujar jongsuk terkekeh, ia lantas berbaring sedangkan joohyuk masih duduk ditepian ranjang.

Bogum memakai stetoskop nya, memerisa detak jantung, perut sebelah kanan hingga perut sebelah kiri. Ia melepas stetoskopnya ia masih ragu hingga ia cukup terdiam cukup lama.

"Hm.. Tn. Nam bisakah anda antar suami anda ke poli kandungan, karena aku pikir suami anda sedang hamil. Untuk memastikan dugaanku benar mohon cek kesana, lalu kalian bisa kembali kesini." Ujar bogum, jongsuk mengangguk lalu menarik sang suami agar lekas menuju poli kandungan.

Jongsuk melihat joohyuk sedikit tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh sang dokter, jongsuk mengecup pipi joohyuk menyadarkan sang suami dari lamunannya.

"Chup, mungkin saja ada buah hati kita disini." Ujar jongsuk setelah itu ia meninggalkan joohyuk yang terkejut dengan apa yang dikatakan suaminya

Sesampainya di ruang poli kandungan, joohyuk sangat bahagia mendengar kabar baik ini. Sang suami mengandung buah hati mereka, jongsuk bahkan terharu mendengar akan hal itu.

"Tn. Jongsuk, dimohon untuk menjaga kandungannya ya. Walaupun anda lelaki, tetap harus dipantau dari pola makan dan juga istirahatnya. Saya akan memberikan resep suplemen untuk anda, jika setelah obat habis anda tidak lemas berarti janin anda cukup kuat."

"Tentu dok! Terima kasih."
.
.

Hari ke hari, minggu ke minggu hingga kini masuk bulan ke-4 dari kehamilan, joohyuk jadi sering pulang lebih cepat karena sang suami yang mengidam. Contohnya saat ini, sang suami ingin ikut ke kantor padahal joohyuk sudah melarangnya karena takut sang suami akan suntuk selama ia bekerja.

"Sayang~ dirumah saja hm.. kalau kamu ikut nanti kebosanan disana." Rayu joohyuk namun jongsuk menggeleng tak setuju.

"Daddy~ ayolah uhh jongie janji tidak akan nakal dan mengganggu daddy, okey."

Joohyuk gemas dengan rengekan jongsuk, ditambah ia merayu seperti itu. Jika joohyuk tak ingat jongsuk sedang hamil, pasti ia akan menerkamnya sekarang.

"Baiklah, tapi cium dulu baru daddy setuju."

"Call!, Chup~"

Joohyuk terkekeh, ia lantas menunggu jongsuk bersiap untuk ke kantor.

.
.
.
.

Saat di kantor joohyuk menghela nafasnya kala jongsuk tertidur di sofa, selama masa kehamilannya, jongsuk sering kali tidur, ia bisa tidur beberapa kali karena kehamilannya.

Joohyuk yang khawatir menanyakan kondisi jongsuk yang sering tidur seperti ini, dan dokter mengatakan tidak masalah akan hal itu. Justru memang ia butuh istirahat meski baru saja beraktifitas beberapa menit ataupun jam.

Joohyuk fokus pada pekerjaannya, ia mengecek beberapa dokumen hingga ia tak menyadari ada seseorang masuk.

"Woah, jongsuk hyung ada disini?"

Haein gemas melihat jongsuk yang kini sedang tertidur di sofa dengan jas joohyuk menutupi kakinya.

"Iya, dia ingin ikut. Jadi, aku membawanya kesini."

Haein lantas duduk di sofa bagian kiri karena yang kanan penuh akan jongsuk yang sedang tidur.

"Sudah berapa bulan?" Tanya haein kepada joohyuk.

"4 bulan, dan ia sedang masuk fase mengidam contohnya seperti yang kau lihat sekarang."

Haein mengangguk ngangguk saja, ia lantas melihat jongsuk yang mulai bangun dari tidurnya

"Oh ya, bisakah kau pastikan sesuatu untukku?."

Haein mengernyit, tidak biasanya joohyuk meminta sesuatu seperti ini. Bahkan bisa dibilang ini pertama kali.

"Apa itu? Apakah soal eunwoo?" Tebak haein, joohyuk mengangguk menjawab benar dengan tebakan haein tersebut.

"Kau kan sudah tau mengenai aku dan eunwoo yang waktu itu..."

"Ya, aku tau"

"Aku baru saja mencari tahu bahwa dia main dengan yang lain, aku pastikan saat aku bersama dia waktu itu aku tidak meneteskan bahkan apapun itu ke dalam dirinya."

"Sedikit rumit jika eunwoo seorang pemain seperti itu, terlebih disaat itu kalian hubungan intim juga kan. Tidak bisa menjamin juga kalau itu bukan anakmu jika terjadi."

Joohyuk menghela nafas, ia harus menguatkan suaminya agar tidak termakan emosi di saat kehamilannya ini. Joohyuk beranjak mendekati jongsuk lalu mengusap keningnya.

Ia berharap satu hal, ia berharap semoga jongsuk selalu ada untuknya meskipun ini terasa sulit untuknya. Kemarin mungkin ia kuat, namun dengan kondisi seperti ini joohyuk khawatir akan satu hal yaitu perpisahan

To be continue...

[Act1] Endless LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang