Naka hanya fokus mengiris sayuran yang telah dibawa oleh Naruto. "Naru.. kalau kau tidak mau bekerja, aku akan mengembalikanmu ke para pedagang di pasar"
Naruto mengangguk dan mulai membantu untuk memasak. Dia mengambil kaki ayam dan tulang lembu dan membersihkannya. "Hei, Haru! Apa tungkunya sudah siap?"
Haru mengangguk dan menuangkan air kedalam panci yang terbuat dari gerabah.
Hinata melihat Naruto dengan heran "kau mau masak apa?"
Naruto menjawab pertanyaannya dengan senang. "Ramen"
Hinata mengedipkan mata berulang kali. "Kau akan menyajikan itu pada keluarga istana? "
"Ya"
Naruto mulai memasukkan tulang yang sudah dibersihkan ke panci, lalu dia mulai membuat mi dari awal.
Naka melihat Naruto dan memberitahunya untuk mencampur adonannya dengan bubuk herb untuk menambah aroma.
"Apa yang kau lakukan? Bukankah kau ingin bekerja disini ? Lalu kau mau menunggu apa?"
Hinata segera mengikat rambutnya dan berpikir apa yang bisa dia masak, lalu dia teringat makanan yang sangat disukai ayahnya. Hinata membuat Onigiri dengan isian tuna. Dia melakukannya dengan sepenuh hati, dia sangat kasihan dengan ayahnya yang mengorbankan waktunya untuk mengatur Kerajaan Hyuga. Naruto melirik onigiri yang dibuat Hinata lalu menunjuknya "Bisakah kau membuat lebih banyak untuk kita semua? Karena untuk membuat Ramen butuh waktu yang lama "
"Tentu saja"
"Tenang saja, aku juga akan memasak ramen yang banyak juga " ucap Naruto dengan bangga.
Hinata mengangguk dan membuat Onigiri dengan wajah mirip dengan mereka. Hinata melihat onigiri yang dia buat, tanpa sadar dia tersenyum dengan bahagia karena membuat makanan untuk ayahnya.
Naruto menatap senyum Hinata lalu tersenyum lembut tanpa sadar.
Krieeeet
Suara pintu terbuka dan Hinata melihat ke arah Pintu, Pria yang dikenalnya masuk. Hinata dengan senang segera memeluknya dengan erat "Bagaimana kau tahu aku disini? "
"Hinata? Kenapa..." Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, dia langsung membelai wajah Hinata dan menyembunyikan rasa terkejutnya.
"Kenapa apa?"
"Maksudku kenapa kamu bertanya sesuatu yang sudah jelas jawabannya, Aku tahu karena aku selalu melihatmu"
Naka melihat Sasuke " mumpung karena kau ada disini, kenapa kau tidak pergi dengan Haru untuk membeli persediaan makanan di tempat biasanya"
Sasuke melihat Hinata lalu melepaskan pelukannya. "Kau benar, maaf Hinata Aku harus membantu mereka "
Haru mengambil tudungnya dan memakainya lalu keluar dari dapur bersama. Naka berteriak dari dalam "Bawalah kereta kuda itu akan mempercepat perjalananmu daripada membawa gerobak dorong"
Sasuke menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu, ini sudah cukup. Kalau kamu lelah, kami bisa istirahat "
"Terserah kau saja"
Hinata melihat mereka dan semakin merasa ada yang aneh pada Sasuke. Dia merasa memang ada yang disembunyikan oleh Sasuke. Naruto menyelesaikan masakannya dan tinggal menunggu kuah ramennya matang.
"Berikan onigiriku" ucapan Naruto membuyarkan lamunannya.Hinata memberi merek Onigiri dan segera memakannya. "Kalau ditambah plum pasti enak"
"Setuju" jawab mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Boundaries of Us
Fanfiction⚠️ Trigger Warning ⚠️ Mohon dibaca. ⚠️Cerita ini mengandung sedikit Bromance, Kekerasan, Darah, polemik, kata-kata kasar, One sided love dan hal-hal yang mungkin akan membuat pembaca tidak nyaman. Diharapkan kepada pembaca yang tidak nyaman denga...