Drap...Drap...Drap..
.
.
.
Suara hentakan kaki kuda terdengar menjauh dari kerajaan Hyuga. Naka melihat ke arah belakang dan pasukan Ibu Suri mengejarnya. Naka Uchiha dan Ko Hyuga berusaha untuk kabur meskipun mustahil. Pasukan Ibu Suri menembaki mereka dengan anak panah."Sialan, mereka masih mengejar kita! Naka cepat pacu kudanya! " Teriak Ko.
Ko mengambil busur dan anak panah dan mencoba membidik mereka. Dengan busur yang terbatas Ko bisa menghentikan separuh dari pasukan Ibu Suri.
"Kemana kita harus pergi?" Tanya Naka.
" Masuk hutan!! Itu akan menghambat mereka!! Cepat... Cepat!!! "
Naka mencambuk kuda yang mereka tunggangi dengan keras. Nafas mereka terdengar engah dan tubuh mereka mendapat beberapa luka saat kabur dari Istana.
Ctash... Jleb.... Anak panah pasukan Ibu Suri mengenai kaki belakang kuda yang Ko dan Naka tunggangi hingga membuatnya melemparkan mereka ke tanah.
Naka terlempar cukup keras hingga menbentur pohon sedangkan Kepala Ko hyuga terbentur batu hingga berdarah dan tidak sadarkan diri.
Suara langkah kaki kuda dan teriakan riuh dari pasukan Ibu suri membuat suasana menjadi lebih mencekam. Mereka seolah seperti iblis yang haus darah dan tidak ingin membiarkan Ko maupun Naka untuk tetap Hidup.
"Uff uff " Keranjang sayur ko terbuka dan gadis kecil keluar lalu menepuk-nepuk pipi Ko dan berusaha membangunkan Ko dan Naka dengan tangan kecilnya. Hanabi mulai menangis histeris karena mereka tidak bangun, Hanabi mengelus luka mereka seperti Ibunya saat mengelus lututnya saat dia terjatuh. Hanabi menepuk-nepuk Ko dengan keras dan menangis Histeris karena takut sendirian. Hanabi melihat pasukan Ibu suri mulai turun dari kuda mereka dan hendak mengambil Hanabi. Hanabi menangis dan berteriak ketakutan. Ko yang mendengar suara Hanabi mulai siuman dan mengambil batang pohon dan memukul kepala mereka. Ko menggendong Hanabi dan mengacungkan batang pohon.
"Jangan berani mendekat!"
Suara kuda terdengar dari arah berlawanan, Hinata dan Neji yang segera menghabisi sisa pasukan Ibu Suri dengan cepat.
Naruto menggotong mereka yang terluka agar bisa bersembunyi di tempat yang aman.
Hanabi menjambak rambut Naruto dan menunjuk Hinata yang sedang bertarung.
"Nee...Nee... "
Naruto meringis kesakitan dan segera mencoba melepaskan Hanabi dari kepalanya. "Dasar anak nakal"
Hanabi mengamuk karena dipanggil nakal lalu dia muntah ke baju Naruto. "Uff"
Naruto melihat bajunya dengan tatapan jijik "eww...ew....ew ..." Sedangkan hanabi tepuk tangan kegirangan melihat Naruto susah dan menderita.
"Calon-calon putri yang dicoret dari silsilah keluarga ini "
Hinata tersenyum dibalik punggung Naruto dengan senyum jahat dan darah musuh yang membasahinya. "Apa yang kau katakan pada adikku, Naruto-kun~ "
Naruto memeluk Hanabi dengan gugup dan ketakutan. "Maksudku, dicoret dari silsilah keluarga karena dia harusnya menjadi dewi....gulp" Naruto berkeringat dingin dan mulai berdoa pada dewa agar diberi umur panjang.
Hanabi melihat Hinata dan tertawa, tangannya yang mungil ingin meraih pipi Hinata. Hinata mengambil Hanabi dari dekapan Naruto. " Akhirnya kita kembali bertemu lagi "
Hanabi memeluk Hinata tanpa memperdulikan darah yang menutupi tubuhnya. Hanabi sangat senang melihat kakaknya setelah lama tidak berjumpa.
Hinata membantu Naruto dan Neji membawa Mereka ke markas Minato. Minato dengan cepat menghampiri mereka dan mengobati luka-lukanya.
Kurama melihat Hinata dan menyerahkan pedang milik Hiashi. "Hei, bocah! 2 bulan lagi kita harus berpisah... Kami akan melakukan kudeta ke Konoha, jadi kalian harus berlatih untuk mempertahankan diri karena jika terjadi sesuatu kami tidak bisa membantu apa-apa "
Hinata mengangguk dan mengambil pedang Hiashi yang terawat dengan baik. "Terima kasih"
"Dengar, Kami percaya kalau kamu bisa memimpin Kerajaan Hyuga dengan baik."
"Aku juga akan menjadi Raja yang baik " sahut Naruto.
Hinata tertawa melihat Naruto lalu dia memberikan pedangnya. "Aku akan memakai pedang ayahku jadi kau bisa memakai pedang milikku"
"Tidak usah... Aku tidak terbiasa pakai barang mahal nan mewah, nanti aku diare " jawab Naruto.
"Sudah ambil saja, Naruto " paksa Hinata.
Kurama mengamati perilaku mereka berdua lalu mulai menyindir " kalau suka, bilang saja suka... Kalau nanti ditikung orang malah nangis seharian "
Hinata tersipu malu mendengar ucapan kurama dan segera masuk ke dalam untuk mandi. Kurama melihat Naruto dan menjewer telinganya " Kau pakai ilmu sihir apa sampai Hinata bisa menyukaimu "
"Enak saja.. Aku ini ganteng natural, kalau cuci muka pakai air hujan sudah cukup" jawab Naruto dengan songong.
"Ngomong aja gak punya uang." Kurama melihat Naruto dengan tatapan jijik. "Kalau ingin terlihat ganteng, gak usah terlalu di umbar-umbar. Lihat si Itachi, dia membersihkan kandang kuda saja sudah kelihatan ganteng"
Kurama bersiul memanggil Itachi."Hei uchiha, apa rahasia ketampanan wajahmu? "
"Hmmm, Aku tidak tahu... Aku dari lahir sudah seperti ini, mungkin keturunan"
Kurama tertawa terbahak-bahak dan melihat wajah Naruto. "Ternyata kau memang sudah dari bahan baku awalnya kurang tampan"
Minato melempar kepala Kurama dengan sandalnya. "Mau jadi rubah liar? Hidup numpang saja berani menghina tuan rumah "
Kurama memungut sandal Minato dan melemparnya ke luar pagar markas.
"Kurama!!!"
"Bodo amat"
"Bawa kembali sandalku!"
"Ambil saja sendiri"Kurama mengambil pedangnya dan pergi berlatih dan mengacuhkan Minato.
Naruto menatap pedang Hinata, lalu melihat Minato yang masih geram dengan Kurama. "Ayah, aku mau pergi ke kuil.. aku ingin berdoa agar kita bisa merebut Konoha kembali"
"Nanti saja, setelah kamu mandi dan tidur siang " jawab Minato.
__
Danzo terbangun dari efek alkohol dan berjalan menuju ruangan Tobirama Senju. Dia melihat tubuh Tobirama sudah tidak bernyawa lagi.
"Pengawal!!! "
Sai segera menghampiri Danzo. "Ya tuan?"
"Apa kau tahu ada penyusup yang datang kemari?"
"Tidak tuan" jawab Sai
Danzo mengecek tubuh Tobirama Senju dan menemukan sobekan kain kecil yang memang sengaja Ibu suri letakkan di tempat yang mudah terlihat.
"Tolong kau cari tahu darimana kain ini berasal fan siapa yang membelinya "
Sai membungkuk dengan penuh hormat lalu pergi untuk melakukan investigasi lebih lanjut.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Boundaries of Us
Fanfiction⚠️ Trigger Warning ⚠️ Mohon dibaca. ⚠️Cerita ini mengandung sedikit Bromance, Kekerasan, Darah, polemik, kata-kata kasar, One sided love dan hal-hal yang mungkin akan membuat pembaca tidak nyaman. Diharapkan kepada pembaca yang tidak nyaman denga...