2

126 15 6
                                    

Jangan lupa vote dan komentar nyaaa
Selamat membacaaa~
🦋🦋🦋

"Aku sudah berbohong..." Gumam Valerie. Ia telah melakukan kebohongan kepada ibu-ibu komplek tadi. Sejujurnya Valerie tidak bisa melihat masa depan mereka tadi. Dirinya belum tahu bagaimana caranya agar melihat hal yang akan terjadi di masa depan. semua itu tiba-tiba saja muncul di otaknya. Ia juga tidak bisa mengendalikan kemampuan membaca pikiran. Sering banyak suara hati orang yang tiba-tiba saja bisa ia dengar semua. Hal itu mmebuatnya sakit kepala. 

"Aku harus menjauhi keramaian. tapi dari jarak berapa meter aku bisa mendengar isi hati orang lain?" Gumam Valerie. Dirinya benar-benar dilanda kebingungan. Ia tidak bisa menceritakannya kepada siapa-siapa karena tidak ada yang mempercayainya, bahkan ia dianggap gila akibat tabrakan mobil itu membentur kepalanya.

Valerie menatap dirinya di pantulan cermin, kaos oblong dan celana olahraga, rambut panjang, namun saat ia sisir dengan jari, di bagian samping kepalanya ada bekas jahitan, tapi Valerie tidak peduli, toh rambut panjangnya menutupi lukanya.

Sejujurnya ayah dan ibu Valerie selalu menuntutnya agar benar-benar menjadi seorang gadis yang elegan, manis, selalu menyuruhnya memakai dress atau baju-baju feminim lainnya, tapi Valerie tidak nyaman dan selalu memakai baju-baju olahraga atau kaos oblong lainnya. Sehingga ayah dan ibu Valerie selalu bersikap kurang peduli dan tidak mau tahu dengan Valerie.

Suara pintu kamarnya terbuka. 

"Val, ibu ingin kamu mengunjungi Ergy. Lalu pakailah baju ini dan jangan terus memakai baju seperti itu. Tolong turuti ibu sekali saja." Ucap ibunya setelah menyimpan beberapa buah-buahan dan makanan lain untuk Ergy dan baju yang akan di pakai untuk Valerie.

Valerie berdiri memandang bawaan yang tadi di bawa ibunya. Valerie sekarang tidak bersemangat sama sekali. Terutama setelah ia dapat mendengar isi hati orang-orang di sekitarnya. Ternyata ayah dan ibunya benar-benar tidak menyayanginya dan hanya ingi menjadikannya boneka. Awal Valerie mengenal Ergy itu karena kedua orangtuanya bekerja sama untuk membangun bisnis dengan kedua orang tua Ergy, para orang tua itu sudah seperti sahabat. Valeria menyukai Ergy sejak kecil. Namun rasa itu telah hilang, kedua orangtua Valerie belum tahu jika dirinya sudah tidak menyukai Ergy. begitupun dengan kedua orangtua Ergy.

Suara pintu terbuka

"Val. Ayo cepat, jangan hanya berdiri di sana." Ucap ibunya Valerie, tapi gadis itu hanya diam tidak menoleh kebelakang sekalipun.

"Dasar anak ini, sikapnya bisa mempengaruhi bisnis keluarga. Ga berguna."

Nyutt

Valerie mendengarisi hati ibunya, dadanya terasa sakit. Gadis itu mengepalkan tangannya dengan erat.

"Baik ibu."

"Bagus, cepat bersiap dan langsung pergi."

Pintu kembali tertutup.

Valerie menunduk lalu memandang ke arah jendela, ia melihat ada banyak kupu-kupu yang sedang terbang bebas, gadis itu tiba-tiba saja tersenyum.

"Aku hanya perlu berpura-pura mengikuti alur cerita, dan mengacaukannya di akhir. Lalu aku akan terbang bebas seperti kupu-kupu itu."

Valeria tidak bisa menahan senyumannya ketika memikirkan bagaimana rasanya kebebasan, bagaimana rasa tanpa kekangan dari orang tua.

Valeria berpikir bahwa ternyata tidak buruk juga memakai pakaian ini, lumayan nyaman juga. Valerie tidak menata rambutnya. Ia hanya menyisir rambutnya menggunakan tangan.

Gadis itu turun dari kamarnya, melangkahi setiap anak tangga dengan kaki jenjangnya. Ibu Valerie yang sedang mencatat berkas, menatap Valerie yang sedang turun kebawah itu sambil tersenyum, merasa bangga jika ia memiliki anak yang cantik seperti dirinya.

ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang