4

94 14 2
                                    

Warning typo bertebaran
🦋🦋🦋

Valerie membuka kunci mobilnya, ia memasuki mobilnya yang sangat mencolok di antara yang lain, karena mobilnya sangat mahal dan merupakan limited edition sehingga bisa langsung terlihat meski dari kejauhan.

Valerie mengendarai dengan santai karena ia tidak memiliki kesibukan, sehingga ia mampir ke warung yang ada di jalanan.

Ia memesan satu buah seblak spesial. Makanan ini merupakan makanan favoritnya. Apalagi saat ia memiliki banyak tekanan pikiran seperti sekarang. Maka seblak menjadi obat di hatinya, apalagi dengan rasa pedas yang sangat pedas hingga membuat semua beban pikirannya hilang.

Penjual itu sedang memasaknya, aroma bumbu yang khas, menyebar di jalanan itu.

Banyak orang yang memperhatikan dirinya dan mobil mewahnya yang mencolok.

"Wih, cewek itu Badas euy, cantik mobilnya juga keren."

"Eh Eneng cantik kaya, tapi ternyata masih suka jajan di warung jalanan ya."

Berbagai pikiran orang-orang itu masuk kedalam diri Valerie. Memang apa salahnya jika dirinya makan di warung jalanan? Begitulah pikir Valerie.

Valerie memejamkan matanya menangkan dirinya dan mencium aroma seblak yang wangi dimana-mana.

Deg

Tiba-tiba semuanya menjadi abu, ia melihat mobil truk yang hilang kendali dan  menabrak seseorang. kecelakaan terjadi tepat di depannya, mobil truk yang terguling itu memiliki muatan batu besar yang menimpa warga lain.

Valerie tersadar kembali saat penjual itu memanggilnya berkali-kali. Semua kembali berwarna, dan tidak ada kecelakaan apapun.

Valerie memberikan uangnya dengan segera, ia dengan cepat menaiki mobil dan hendak menyalakan mesin mobil itu, ia tidak ingin melihat kecelakaan itu. Tapi, seseorang sedang berjalan santai itu tidak bisa membuat Valerie diam.

"Oi!" Valerie berteriak saat ia keluar dari mobil.

"Aaron!!!" Teriak Valerie. Lelaki itu menoleh kepadanya.

"Cepat kesini!!!" Teriak Valerie.

Aaron hanya diam, ia lalu berjalan pelan. Valerie gemas, bukan karena lucu, tapi karena pelannya Aaron yang berjalan kearahnya. Meski jalanan ini sedang sangat kosong, tapi kita harus tetap berhati-hati untuk menyebrang, karena tidak tahu apa yang akan terjadi.

Valerie terpaksa mendekati Aaron dan menarik lelaki itu hingga sampai di pinggir jalan. Valerie melihat mobil truk dengan keadaan kencang mendekat ke arah mereka.

Jantung Valerie mulai berdegup kencang, ia berlari dan menarik para warga yang sedang bercengkrama dengan anaknya untuk lebih memudahkan meski sudah di trotoar.

Para warga, sedikit risih saat Valerie menarik mereka dengan paksa.

"Maap tapi kalian jangan melewati garis trotoar ini, kalau bisa lebih menjauh. Aku serius." Valerie yang bersusah payah menarik mereka, dan meyakinkan mereka, akhirnya ibu-ibu dan anak-anak nya yang baru pulang sekolah menjauh dari jalanan.

Aaron, ia teman sekelasnya yang duduk di depan bangkunya saat di kelas, kini terdiam dengan raut wajah kebingungan.

Valerie menatap truk itu dengan khawatir dan memejamkan matanya. Aaron kebingungan apa yang Valerie lakukan.

Truk yang melaju kencang itu, mulai hilang kendali dan menabrak tiang listrik sampai truk itu hilang keseimbangan dan terguling. Muatan batu yang besar itu memenuhi jalanan. Ibu-ibu dan anak-anak tadi berteriak, karena batu-batu itu hampir mengenai mereka.

ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang