9

69 10 2
                                    

Gadis cantik itu membuka matanya, ia melirik jam yang saat ini jam menunjukan pukul tiga pagi. Tiba-tiba saja ia bangun dan tidak merasa ngantuk. Ia bangkit dari tempat tidur dan berdiri di depan lemarinya, karena daripada ia berusaha untuk tidur, lebih baik ia berkemas untuk pindah.

Valerie tidak memasukkan terlalu banyak baju dan barang-barang lainnya, karena koper, dan bagasi mobilnya tidak akan cukup.

Setelah merasa barang-barang yang penting telah di kemas semua, ia kembali melihat ke arah jam di kamarnya. Ia terkejut melihat jarum jam yang menunjukan pukul empat pagi, ia harus segera pergi sebelum Ergy keluar rumah untuk berolahraga. Lelaki itu selalu berolahraga pukul setengah lima pagi.

Valeria membuka garasi mobil dengan berhati hati agar tidak menimbulkan suara berisik.

"Bagus, sekarang tinggal- aku lupa kalau suara mobil akan terdengar nyaring di pagi yang sepi ini."

Valerie bersandar pada kursi mobil, ia  menarik nafasnya.

"Aku harus bergerak cepat mengeluarkan mobil, menutup gerbang dan langsung menancap gas."

Valerie bergerak sesuai apa yang ia rencanakan, dan ia juga telah mengunci gerbang rumahnya. Tapi, ternyata Ergy telah berdiri di depan pintu rumahnya sambil menatap Valerie dengan wajah kebingungan.

Valerie dengan cepat masuk kedalam mobil dan melaju dengan kencang, dapat Valerie lihat melalui spion mobil bahwa Ergy berlari mengejar dengan kedua kakinya. Valerie membuka jendelanya lalu mengacungkan jari tengah, Ergy berhenti dengan nafas yang berburu, setelah itu Valerie tertawa terbahak-bahak sendirian.

"Baiklah, kita lihat Gugel map. Oh iya, kau jangan mati lagi seperti hari kemarin, aku sudah membawa power bank." Ucap Valerie kepada handphone nya sendiri. Ia melaju sambil mengingat arah jalan menuju rumah barunya. Jujur saja, ia sangat payah dalam mengingat jalanan. Bahkan saat kecil, ia sering tersesat di kompleks nya sendiri.

Gerbang di depan  rumahnya, ia buka sendiri lalu memasukkan mobilnya nya kedalam garasi. Di dalam garasi itu ada pintu yang langsung menghubungkan ke dalam rumahnya, sehingga ia tidak perlu susah payah membuka tutup garasi jika ada barang yang tertinggal.

"Sekarang pukul setengah lima lebih. Masih ada waktu dua puluh menit untuk beres-beres, lalu mandi pukul lima, setelah itu sarapan, dan berangkat sekolah pukul enam."

Gadis itu menaikan lengan bajunya, ia mulai dengan menyapu lantai, ia belum memiliki kasur, sehingga kemarin ia memesan kasur dari online, dan kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh sehingga dari notifikasi nya, hari ini akan sampai.

Ia juga membeli barang-barang keperluan lainnya seperti lemari, meja, kursi dan sebagainya.

Gadis itu menyeka keringat di dahinya, ia terkejut jam telah menunjukkan pukul 5.

"Perasaan aku baru hanya menyapu." Valerie menatap sekeliling, ia baru ingat jika lantai dua ini sangat luas sehingga menyapu saja butuh waktu yang lama.

Apa boleh buat, ia akan melanjutkannya nanti. Valerie bergegas mandi, sarapan hingga siap untuk berangkat.

Kali ini ia akan menaiki sepeda, ia tidak akan menaiki mobil, karena itung-itung olahraga, iya kan?

Saat di jalanan, ia melihat seorang wanita tua misterius yang sedang duduk di jalanan dengan jubah hitam. Wanita tua itu tidak menampakan wajahnya, tapi hanya mulutnya yang terlihat. Tangan wanita tua itu bergerak untuk mengajaknya ke sana.

Valerie melihat kekanan dan ke kiri, tidak ada siapapun selain dirinya.

"Apa ini? Aku harus bagaimana. Apa aku biarkan saja? Tapi bagaimana jika ia bermaksud untuk meminta tolong? Tapi bagaimana juga jika ternyata itu wanita aneh." Pikiran Valerie berkecamuk.

ValerieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang