Jelousy
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.[Name] berjalan santai sambil menenteng kantung belanjanya. Pandangannya menelisik setiap ruangan, mencari kamar yang ditempati oleh Ilpyo.
Baru saja akan melangkah masuk, ia sudah dikejutkan dengan Mori yang tiba-tiba muncul.
"Ah hai [Name]."
"Hai Mori, bagaimana kabarmu?"
"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja."
"Syukurlah kalau begitu. Kau ingin bertemu dengan Ilpyo? Harusnya dia sudah sadar sekarang."
[Name] melangkah masuk ke dalam kamar itu. Benar saja, Ilpyo sadar setelah gadis itu tiba. [Name] tersenyum padanya.
"Aku kalah ya?"
"Ya, kau sangat menyukaiku ya sampai rela kalah?"
"[Name], aku sedang tidak bercanda."
"Hahaha baiklah. Bagaimana perasaanmu?"
"Aku kesal."
[Name], Seungah, juga Hyeonbok mengerjap pelan. Kenapa setelah bangun pemuda itu jadi merasa kesal? Apa ia tidak suka karena dikalahkan oleh wanita?
"Yah itu cukup memalukan. Tapi kan kau masih punya kesempatan masuk final. Jadi jangan terlalu kesal."
"Bukan itu yang kumaksud."
"Lalu apa?"
"Aku kesal padamu."
Kening [Name] mengkerut mendengarnya. Memang apa yang ia lakukan? Ia kan hanya pamit sebentar membeli cemilan.
"Apa aku melakukan kesalahan?"
"Ya, kau sangat salah."
Bukan hanya [Name], tapi kedua anggota tim Jeonnam juga merasa heran. Sepertinya otak Ilpyo bermasalah.
[Name] ingin menyentuh lengan Ilpyo tapi pemuda itu malah menghindarinya.
Situasi ini benar-benar membingungkannya. Sebenarnya Ilpyo kenapa? Apa yang membuatnya merasa kesal.
[Name] tidak ingat melakukan sesuatu yang salah sebelumnya.
"Memangnya apa salahku?"
"Kau salah."
"Tapi apa kesalahanku?"
"Pokoknya kau salah [Name]."
"Baiklah aku salah, maafkan aku."
"Huh tidak tulus."
[Name] menghela nafas panjang. Sejujurnya ia mulai merasa kesal. Andai saja Ilpyo tidak sedang sakit, ia sudah pasti akan menampar kepala pemuda itu.
"Dengar tuan, jangan buat aku kesal. Aku sedang berusaha meminta maaf di sini padahal aku sendiri tidak membuat kesalahan. Sebenarnya apa yang kau permasalahkan?"
"Kau tidak tahu?"
"Bagaimana aku bisa tahu kalau kau tidak memberitahuku?"
"Huh [Name] tidak peka."
Gadis itu menepuk pelan jidatnya. Sepertinya memang ada yang salah dengan otak pemuda itu. Mungkin kepalanya terbentur saat bertarung tadi.
"Baiklah Ilpyo, aku menyerah. Aku keluar saja."
Baru saja memutar tubuh, lengan [Name] sudah ditahan oleh Ilpyo.
"Benar-benar menyebalkan." Gumam pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gumiho Boyfriend || Park Ilpyo
Fanfiction[COMPLETE] _________________________________________ Gimana sih rasanya jadi pacar Park Ilpyo? Ya begitu lah Mari halu bersama . . . . . . . . Ilpyo×FemReader Timeline cerita sebelum kompetisi Nasional Selamat membaca >< The God of Highshcool by Yon...