09

451 70 8
                                    

Last Sunset
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ilpyo dan [Name] kini berada di tempat terakhir dari daftar tempat yang harus mereka kunjungi.

Ia dan Ilpyo telah berhasil mengumpulkan potongan-potongan kunci.

Besok mereka semua akan segera kembali ke Korea.

Sebelum itu, Ilpyo ingin mengajak [Name] kencan lagi. Ia sudah mempersiapkan piknik kecil untuk mereka.

[Name] sendiri masih bersiap-siap di kamar hotel. Ia bingung harus menekan pakaian seperti apa. Saat itu Seunyeon dan Seungah masuk ke dalam.

"[Name] butuh bantuan?"

"Ah tidak- umm ya, tolong. Aku bingung harus pakai apa."

Kedua saudari itu tersenyum. Mereka sudah tahu [Name] akan begini. Sebelumnya mereka juga telah diminta oleh Ilpyo untuk memberikan gaun pada gadis itu. Hanya saja [Name] tidak boleh tahu kalau itu untuknya.

"Bagaimana kalau pinjam gaunku?" Tawar Seungah.

"Kau punya gaun?" Tanya [Name] dengan raut wajah tak percaya. Pasalnya gadis itu terlalu tomboy untuk memiliki sebuah gaun.

"Ya aku punya, tapi tak pernah kupakai."

"Kalau begitu kenapa membawanya?"

"Ah itu-" Seungah bingung menjawabnya. Ia lupa kalau [Name] adalah gadis yang cerdas.

Melihat kebingungan adiknya, Seungyeon pun langsung menarik lengan [Name].

"Jangan dipikirkan, ayo ikut saja."

Mereka membawa [Name] ke kamar mereka. Seungah mengambil gaun di dalam lemari kemudian menyodorkannya pada [Name].

"Cepat ganti!"

"Tapi-"

"Cepatlah [Name], Ilpyo pasti sudah menunggumu." Ujar Seungah sembari mendorong tubuh gadis itu masuk ke dalam ruang ganti.

[Name] akhirnya pasrah. Ia masuk ke dalam ruang ganti.

Begitu keluar, gadis itu langsung ditarik oleh Seungah dan Seungyeon. Keduanya mendudukkan [Name] di depan meja rias.

"Apa yang kalian lakukan?"

"Apa lagi? Mendandanimu kan."

Gadis itu hanya bisa pasrah melihat berbagai macam kosmetik di depannya. Padahal ia ingin berdandan sendiri, tapi tidak ada salahnya mendapat bantuan dari kedua sahabatnya itu.

* * *

"Ilpyo!!"

Pemuda itu menoleh saat mendengar namanya dipanggil. Untuk sesaat ia terpaku menatap sosok [Name]. Bola matanya bahkan hampir keluar dari tempatnya.

Penampilan [Name] membuatnya terpesona.

Gadis itu terlihat sangat anggun dengan balutan gaun renda di bawah lutut berwarna magenta. Rambutnya dikepang sedikit lalu dijepit dengan hairclip bermotif bunga. Di telinganya terpasang anting gantung yang diberikan Ilpyo saat ulang tahunnya dulu. Tidak lupa make up natural dan docmart hitam yang ia kenakan membuatnya terkesan seperti gadis polos dan murni.

Walau tentu saja itu tidak benar karena [Name] sangat jauh dari kata polos.

"Ilpyo?"

"Hei!! Kau baik-baik saja?"

Gumiho Boyfriend || Park IlpyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang