07

487 82 1
                                    

Stay Safe
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

[Name] berlari menembus kerumunan orang yang berusaha keluar dari area kompetisi. Ia mengedarkan pandangan, mencari sosok Ilpyo. Netranya menangkap tubuh pemuda itu yang pingsan di tengah arena.

"Ilpyo!!"

Ia ingin menghampirinya, tapi lengan [Name] sudah ditarik lebih dulu oleh Jegal.

"[Name]! Lepaskan dia." Ujar Mori dengan penuh penekanan.

"Tidak sebelum kau berikan si kunci itu."

[Name] meronta, berusaha melepaskan diri dari cengkraman Jegal. Namun tenaga pemuda itu terlalu kuat baginya. Gadis itu menatap Mori yang terlihat bimbang di seberang sana.

"Jangan Mori! Selamatkan saja Ilpyo, kumohon." seru [Name].

"Tapi [Name]-"

Belum sempat menyelesaikan kata-katanya, lantai arena tiba-tiba saja runtuh. Lubang besar timbul akibatnya. Semua yang berada di atas arena secara otomatis jatuh ke dalam lubang itu.

[Name] sontak memejamkan matanya. Tubuh gadis itu gemetar. Sebenarnya ia sangat takut dengan ketinggian.

"Kyaa!!"

* * *

Dengan susah payah [Name] lepas dari tahanan Jegal. Gadis itu langsung mencari keberadaan Ilpyo.

Tempat dimana ia jatuh terasa aneh baginya.

"Bagaimana bisa ada hutan belantara jauh di bawah tanah?" Gumamnya.

[Name] terus berlari membelah semak-semak. Lama kelamaan kakinya mulai terasa letih. Nafasnya pun mulai tersenggal-senggal.

"Dimana mereka sebenarnya? Mori! Seungah! Seungyeon!" serunya. Berulang kali ia ulangi, namun hasilnya nihil. Yang ia terima hanyalah pantulan suaranya sendiri.

Gadis itu mulai frustasi. Tempat itu terasa sangat hening dan sepi. Tidak ada seorang pun di sekitarnya. Ia merasa sudah terpisah sangat jauh dari teman-temannya.

Perasaan cemas dan takut melingkupi hati gadis itu.

"Apa aku akan mati di sini?"

Tubuh [Name] mulai gemetar lagi. Gadis itu berjongkok kemudian menangis. Ia merasa takut. Sangat takut.

Bagaimana jika tidak ada orang yang menemukannya? Bagaimana kalau dia ditinggalkan sendirian di tempat itu?

"Seharusnya aku tidak kabur dari Jegal, setidaknya dia tidak akan meninggalkanku sendiri."

* * *

Ilpyo sadar dari pingsannya begitu mereka semua tiba di atas. Pemuda itu meringis pelan memegangi kepalanya yang masih sakit. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah Taek Jegal yang telah menelan kunci.

Pemuda itu mengedarkan pandangan, menatap teman-temannya satu persatu.

"Ilpyo kau sudah sa-"

"Dimana [Name]?"

Seungah dan Seungyeon tertegun. Mereka baru sadar bahwa gadis itu tidak ada. Mereka terlalu fokus pada Jegal hingga melupakan keberadaan [Name].

"Gawat, tadi Jegal menyanderanya sebelum kita jatuh ke lubang."

Mata Ilpyo membulat sangat lebar.

"Lalu kalian tidak mencarinya?"

"Maaf Ilpyo, situasi tadi sangat mendesak."

Gumiho Boyfriend || Park IlpyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang