See you again
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Begitu pulang dari perjalanannya mencari kunci, Ilpyo sudah harus pergi lagi. Rupanya pecahan kunci yang ia kumpulkan masih belum lengkap. Untuk melengkapinya ia harus pergi ke alam dunia Tao bersama Mori dan teman-temannya.
[Name] sejak pagi sudah mengurung diri di kamarnya. Ilpyo sudah berkali-kali mengetuk pintu kamar gadis itu, tapi dihiraukan.
"[Name] kumohon, aku janji akan cepat pulang."
Hening.
"Apa dia masih belum keluar?" Seorang wanita paruh baya muncul dari belakang Ilpyo. Dia adalah ibu dari [Name].
"Belum, kurasa dia benar-benar marah."
"Ya ampun, jangan khawatir nak, dia pasti akan segera keluar. Anak itu tidak bisa tahan sehari tanpa makan. Kau pulang saja dulu."
"Tidak, aku akan menunggunya di sini."
"Baiklah, kalau butuh sesuatu panggil saja ya."
Ilpyo mengangguk pelan. Ia kembali menatap pintu kayu di depannya. Sekali lagi pemuda itu mengetuknya.
"[Name] kumohon keluarlah. Kalau tidak aku akan mendobrak masuk."
Masih tidak ada jawaban dari gadis itu. Ilpyo akhirnya menyerah. Ia pun duduk menyandar pada pintu kamar [Name].
Belum semenit ia mengistirahatkan tubuhnya, benda itu langsung terbuka. Tubuh Ilpyo seketika ambruk ke belakang. Kepalanya jatuh tepat di atas kaki gadisnya.
"Ah.."
Ilpyo bisa melihat wajah [Name] dengan jelas dari bawah. Wajahnya sangat merah dan matanya benar-benar bengkak.
"Aku tidak tahu kalau kau sangat cantik saat menangis."
"Brengsek!!"
[Name] menendang kepala pemuda itu dengan kasar. Ilpyo langsung terpental ke depan.
"Aww, kejam sekali."
"Kau rubah sakti, yang begitu saja masih meringis."
"Seharusnya kau mencoba tendanganmu itu."
"Kau menyalahkanku?"
Ilpyo tertegun melihat wajah kesal gadisnya. Sepertinya ia baru saja melakukan kesalahan. Seharusnya ia membujuk [Name], tapi dia malah membuat suasana makin buruk.
"Maaf [Name]."
"Pulanglah.."
"Tidak, aku ingin bicara denganmu dulu."
"Tidak ada yang harus kubicarakan denganmu. Sebaiknya kau pulang saja."
[Name] mendorong tubuh Ilpyo keluar lalu menarik gagang pintunya. Ilpyo dengan segera menahan pintu itu agar tidak tertutup.
"Pergilah Ilpyo, aku mengantuk."
"Aku juga mengantuk."
"Karena itu pulanglah bodoh."
"Tidak mau!!"
[Name] berusaha mati-matian mendorong pintu itu, sayangnya tidak berhasil. Ilpyo menggunakan kekuatannya untuk menahan pintu itu. Saat mendongak, [Name] bisa melihat wujud rubah milik Ilpyo.
Gadis itu tertegun. Baru pertama kali ia melihat sosok Ilpyo yang seperti itu dari dekat. Untuk sesaat [Name] terpesona. Tapi gadis itu langsung menepis semua kata pujian di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gumiho Boyfriend || Park Ilpyo
Fanfiction[COMPLETE] _________________________________________ Gimana sih rasanya jadi pacar Park Ilpyo? Ya begitu lah Mari halu bersama . . . . . . . . Ilpyo×FemReader Timeline cerita sebelum kompetisi Nasional Selamat membaca >< The God of Highshcool by Yon...