Kind Heart (1)

3K 365 25
                                    

"APA??!! Kalian sudah gila menjodohkanku dengan orang yang berusia jauh diatasku bahkan lumpuh?" pekik Jiang Cheng yang sedang memberang marah pada keluarganya.

"Aku yakin perusahaan baik – baik saja. Lalu apa alasan kalian menjodohkanku seenaknya?" lanjutnya.

Yu Ziyuan menatap jengkel anaknya "inilah yang membuat kami harus menjodohkanmu"

Jiang Yanli mendekati adiknya dan menggenggam tangannya "A Cheng, ayah dan ibu memilihkan mempelai yang cocok denganmu, dia alpha yang dewasa, dia juga penyayang"

Jiang Cheng, "tapi aku masih 20 tahun! Bahkan tega – teganya kalian membuatku harus merawat orang lumpuh?"

Jiang Fengmian, "jaga bicaramu, A Cheng. Walau Lan Xichen lumpuh, tapi kemampuannya bahkan lebih baik dari orang normal, terbukti dia mampu membuat Gusu Lan Group menjadi perusahaan terbesar no 1 se asia"

Jiang Cheng, "aku ini omega ayah, ayah bahkan memilihkan calon yang tidak dapat melindungiku dan justru harus aku yang melindunginyakah?"

Yu Ziyuan, "jangan remehkan alpha Lan"

Jiang Cheng berdiri dari duduknya dan menghentak kasar langkahnya "kalian memang jahat padaku!" lalu berlari memasuki kamarnya.

Amarah dan rajukan Jiang Cheng tidak membuat Jiang Fengmian dan sang istri, Yu Ziyuan, membatalkan perjodohan Jiang Cheng dengan Lan Xichen. Justru pernikahan mereka akan berlangsung sebulan dari sekarang dimana Jiang Cheng sama sekali tidak mengurus hal apapun untuk pernikahannya.

***

"Wanyin, kalau kau tidak nyaman, kau bisa tidur di kamar utama dan aku di kamar sebelahnya" ucap Lan Xichen pada Jiang Wanyin yang telah resmi menikah hari ini. Sekarang, mereka sudah berada di mansion Lan Xichen yang diberi nama Hanshi.

Jiang Wanyin sebenarnya masih kesal dengan keadaan, namun sejak bertemu dengan Lan Xichen 3 hari sebelum pernikahan mereka, Jiang Cheng merasa iba dengan kelumpuhan Lan Xichen, setidaknya rasa iba itu membuat Jiang Cheng tidak berkata kasar walaupun masih ketus dan bersikap dingin acuh tak acuh.

"Tidak perlu. Kau tuan rumah disini. Lagipula aku belum mau di bunuh pamanmu bila ketahuan mengungsikan keponakan emasnya " ketus Jiang Cheng.

Lan Xichen tersenyum hangat "lalu aku harus bagaimana agar kau nyaman?".

Jiang Cheng mendorong kursi roda Lan Xichen hingga berada di kamar utama lalu membukanya "entahlah. Keadaan ini bahkan belum bisa kuterima, bagaimana aku bisa nyaman", Jiang Cheng mengunci roda Lan Xichen di tepi ranjang dan membantu Lan Xichen pindah ke ranjang.

Lan Xichen menyambar tangan Jiang Cheng dan menggenggamnya "maafkan aku" ucap Lan Xichen dengan tulus menatap Jiang Cheng.

Jiang Cheng menghela nafas berat namun tidak menepis tangan Lan Xichen "kenapa harus minta maaf? Kita sudah menikah jadi tidak perlu lagi disesalkan walau aku masih kesal"

Lan Xichen tersenyum lembut dan menarik Jiang Cheng agar duduk di sisinya "mungkin kita perlu berkenalan lebih jauh agar kau dapat perlahan menerimaku sebagai alphamu. Aku mengerti bila ini sulit, di usiamu yang belia, kau dipaksa menikah dengan alpha dewasa yang lumpuh, pasti itu menyulitkanmu"

"Hentikan! Berhenti mengatakan lumpuh, lumpuh, lumpuh. Kau memang lumpuh dan tidak perlu ditegaskan berulang kali. Jangan merendahkan dirimu karena hal itu" kesal Jiang Cheng.

"Maafkan aku" Lan Xichen masih tersenyum namun tatapannya sendu.

Jiang Cheng melirik sekilas "dan berhenti terus meminta maaf bila kau tidak melakukan kesalahan. Apa itu hal yang mudah meluncur dari mulutmu?"

One Two Three Shoots - WangXian & XiChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang