Chance (3)

1.8K 277 12
                                    

Bayi Wei Wu Xian terpaksa dikeluarkan di usia kandungan yang masih 7 bulan itu dikarenakan kondisi sang ibu yang sudah tidak dapat dijadikan tempat berkembang bayi mungil itu.

Lan Wangji yang senantiasa mendampingi Wei Wu Xian hanya menatap nanar bayi itu. Belum menerima keadaan, Lan Wangji justru meninggalkan rumah sakit begitu saja, menghubungi seseorang untuk menyelesaikan sesuatu untuknya. Ya, mencari jejak pelaku tabrak lari.

Lan Wangji ingat dengan jelas, pelaku yang menabrak Wei Wu Xian. Itu adalah suaminya sendiri, Wen Xu, bersama dengan adiknya Wen Chao. Lan Wangji bersumpah akan membawa kedua orang itu ke neraka.

Lan Wangji berniat akan menghabisi Wen Xu dan Wen Chao dengan tangannya sendiri, tidak perduli lagi dengan hukum dan kesucian seorang Lan. Bagi Lan Wangji, Wen Xu dan Wen Chao pantas mendapatkan itu. Dirinya sudah cukup bersabar dan sudah cukup muak dengan sikap pengecutnya. Kali ini dirinya akan membalaskan apa yang sudah Wen lakukan pada omega yang dicintainya itu.

***

Lan Qiren terpaksa turun tangan untuk melindungi Lan Wangji dari hukum karena sudah membunuh 2 orang dengan sangat tidak ber peri kemanusiaan. Bahkan Lan Qiren dibuat shock dengan panggilan polisi saat mengatakan keponakannya sudah membunuh 2 orang dan saat melihat foto 'korban', Lan Qiren dibuat bergidik ngeri dengan keponakannya sendiri. Yang dirinya tahu, Lan Wangji adalah anak yang baik dan pendiam, tidak menyangka memiliki dendam sedalam ini pada seseorang.

Belum sampai disana, Lan Qiren semakin dibuat jantungan ketika Lan Wangji pulang kerumah dengan membawa seorang bayi mungil yang diakui sangat tampan walau belum membuka matanya.

"Wangji, anak siapa itu?" tanya Lan Qiren hati – hati, karena ada perasaan takut dengan Lan Wangji yang sudah menjadi 'pembunuh'.

Lan Wangji menatap sendu bayi mungil itu "anakku"

Lan Qiren melotot kaget "apa? Dengan siapa? Bagaimana bisa?" rasa takutnya meluap seketika, yang tersisa hanya sedikit rasa marah dan banyaknya adalah penasaran, Lan Wangji yang dikenalnya bahkan terlihat membenci orang lain, bagaimana bisa punya anak?

Lan Wangji, "anakku dan Wei Ying"

"APA?!" Lan Qiren sudah memegangi dadanya "dia istri orang Lan Wangji!" murkanya.

Lan Wangji menghiraukan amarah pamannya "Lan Sizhui. Lan Yuan"

Lan Xichen yang baru datang, buru – buru pulang dari universitas nya karena mengetahui keadaan dirumah, dibuat membeku sesaat, sebelum akhirnya berusaha menetralkan nafasnya dan menepuk pundak sang paman "paman, Wangji pasti memiliki alasan, nanti akan ku cari tahu. Dan Wangji, jangan terbebani kata paman" lalu Lan Xichen mendekat dan mengelus pipi Lan Sizhui "selamat datang di keluarga Lan"

Dan berakhirlah diskusi singkat keluarga Lan yang dadakan itu. Lan Qiren dibuat tidak berkutik dengan keputusan Lan Wangji yang mengangkat anak Wei Wu Xian, Lan Qiren bahkan tidak menyangka bahwa keponakannya begitu mencintai Wei Wu Xian. Lan Xichen yang membantu Lan Wangji untuk memenangkan hati pamannya agar dapat menerima Lan Sizhui seperti cucunya sendiri, nasib Lan Sizhui sudah sangat tidak baik. Ayahnya sudah tidak ada dibunuh Lan Wangji. Dan ibunya sendiri bahkan masih koma.

***

"pagi Ayah" sapa Lan Sizhui pada Lan Wangji yang sedang menunggunya di meja makan untuk sarapan.

Lan Wangji meletakkan ponselnya dan mengangguk kecil "hm" lalu menyodorkan sarapan yang sudah dibuatnya sendiri untuk anaknya. Untuk segala keperluan dan kebutuhan Lan Sizhui, Lan Wangji sendiri yang akan melakukannya, dirinya tidak banyak kata maupun ekspresi, hanya inilah caranya menyampaikan rasa sayangnya.

One Two Three Shoots - WangXian & XiChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang