Tinder (4)

2.1K 318 22
                                    

"A Cheng kenapa kau tidak membangunkanku?" bisik Wei Wu Xian yang merasa harga dirinya terluka.

Jiang Cheng memutar bola mata malas "setidaknya aku masih menutupi ilermu, sial, cardiganku ternoda" omel Jiang Cheng.

Wei Wu Xian menjitak kepala Jiang Cheng "bisakah kau menjaga harga diriku sedikit saja?" protes Wei Wu Xian.

Jiang Cheng membalas jitakan Wei Wu Xian dengan cubitan di lengan Wei Wu Xian "memang kau masih mempunyainya?"

Wei Wu Xian mencibir dan merengut "ck jahat sekali kau! Ngomong – ngomong, apa disini ada alpha rut?" Wei Wu Xian mengendus "cendana dingin" lanjutnya lalu tersadar bahwa aromanya dari alpha bermuka datar di depannya.

Wei Wu Xian memiringkan kepalanya "tidak terlihat rut. Ahhh apa kau mencium feromonku?" tanyanya pada Lan Wangji.

Lan Wangji menatapnya datar yang hanya Lan Xichen yang tahu bahwa tatapan itu tatapan penasaran, Lan Wangji menjawabnya dengan anggukan pelan.

Wei Wu Xian menyunggingkan senyumnya "ahh, jadi kita mate? Menarik! Siapa namamu, tampan? Kenalkan aku Wei Wu Xian, kau bisa memanggilku Wei Ying"

Lan Wangji, "Lan Wangji, Lan Zhan"

Wei Wu Xian tertawa kecil "ternyata kau sangat irit bicara, hm? Bukankah kita sangat cocok?"

"Tidak tahu malu" cibir Jiang Cheng "heh, Wei Ying. Ini Lan Xichen mu! Aku sudah membayar kesalahanku"

Wei Wu Xian menatap Lan Xichen yang tersenyum sejenak lalu menggeleng "tapi mate ku bukan dia melainkan alpha di sebelahnya, Lan Zhan! Kuberikan Xichen ge padamu saja"

Jiang Cheng melotot horror "kau kira Lan Xichen itu barang, asal berikan pada orang lain?"

Wei Wu Xian, "kau bukan orang lain, kau saudaraku. Karena aku sudah menemukan mate ku, maka aku tidak memerlukan yang lain"

Jiang Cheng mengernyit "daritadi kau mengatakan mate mate mate, bagaimana kau tahu kalau tuan Lan Wangji ini adalah mate mu?"

Wei Wu Xian tersenyum lebar "mudah, aku dapat mencium feromonnya dan begitu juga sebaliknya"

Deg

Jiang Cheng membeku dan menatap Lan Xichen yang tersenyum penuh arti padanya. Wei Wu Xian yang melihat itu hanya tersenyum jenaka "ada apa ini? apa ternyata kalian dapat mencium feromon masing – masing?"

Jiang Cheng menunduk malu untuk menyembunyikan wajahnya yang merona sedangkan Lan Xichen hanya mengangguk meng iya kan.

Wei Wu Xian mengangguk "sungguh takdir yang konyol. Tapi tetap ku syukuri. Tinder, I love You"

Lan Wangji yang sedari tadi terdiam membuka suaranya "tinder?"

Wei Wu Xian mengangguk antusias dan tanpa tahu malu bangkit berdiri untuk duduk di sebelah Lan Wangji "hm, kakakmu dan aku adalah match di tinder"

Lan Wangji sontak menatap Lan Xichen meminta penjelasan lebih lanjut karena dirinya tidak mengerti dan hanya Lan Xichen yang memahami arti dari tatapannya.

Lan Xichen menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dan karena juga merasa sofa duduk mereka sempit, akhirnya bangkit sebelum menjatuhkan pantatnya pada sofa di sisi Jiang Cheng "sebenarnya aku tidak bermain tinder. Aku bahkan tidak tahu itu apa"

Jiang Cheng langsung tertarik ke kesadarannya, menatap tajam Lan Xichen "jadi itu bukan kau?"

Lan Xichen menggeleng.

Jiang Cheng, "lalu kenapa kau kemari?"

Lan Xichen, "karena kau yang menyuruhku datang"

Jiang Cheng, "tapi kalau kau mengatakan itu bukan kau, aku tidak akan memaksa"

One Two Three Shoots - WangXian & XiChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang