Pretty Eyes (2)

2.4K 368 22
                                    

"Maaf, tapi tuan dapat menurunkan saya dan kakak saya di persimpangan depan" ucap Wei Yuan tidak kalah bermuka datar dengan Lan Wangji.

Lan Wangji menatap tidak rela kepergian omega buta yang terus membelai lembut tangan Wei Yuan "tidak ingin ku antar?"

Wei Yuan, "apa kau alpha yang mudah jatuh cinta? Kenapa bersikap baik pada kami yang orang asing?"

Lan Wangji menghela nafas "entahlah. tapi aku tidak memaksa"

Wei Yuan memutar bola mata malas "baiklah tolong turunkan kami di persimpangan depan"

Wei Wu Xian yang sedari tadi terdiam menyentil dahi Wei Yuan "A Yuan, aku tidak mengajarimu menjadi tidak sopan" tegurnya.

"Daritadi aku sudah tidak sopan, tapi kenapa baru sekarang ge ge menyentilku?" protes Wei Yuan sambil mengelus dahinya.

Wei Wu Xian, "aku tadi masih mencerna"

Wei Yuan, "apa kau puas sudah bertemu dengannya?"

Wei Wu Xian, "entahlah, tapi dia bukan orang buruk. Tanpa dia, tidak ada seorangpun yang menolong kita tadi"

Wei Yuan mendengus "aku membenci takdir ini. aku masih tidak rela Xian ge bertemu dengannya secepat ini. hidupmu akan benar – benar berubah setelah ini ge?"

Wei Wu Xian tersenyum "benarkah? Perubahan baik atau buruk?"

Wei Yuan menoleh menatap dingin Lan Wangji "tergantung kalian bertindak, takdir juga bisa berubah bila kalian melangkah di jalur yang berbeda"

Wei Yuan mendesah frustasi "tapi yang kulihat kalian begitu harmonis dan romantis. Entah itu benar atau tidak, melihat muka datarnya seperti ini. tidak seperti di penglihatanku"

Wen Ning yang mendengar sedari tadi, juga merinding, membayangkan bosnya menjadi seorang yang romantis. Oh Wen Ning tidak dapat membayangkannya, sosok dingin dan irit bicara itu menjadi berubah hanya karena seorang omega buta.

Wei Wu Xian yang mendengar ungkapan hati Wen Ning hanya tersenyum getir "tenanglah Wei Yuan, aku buta. Dia akan berpikir ribuan kali"

Wei Yuan, "tapi kau bisa meli...."

Wei Wu Xian membekap mulut Wei Yuan "aku yakin, kita akan tiba di perempatan. Terimakasih tuan Lan"

"Lan Wangji. Kau boleh memanggilku Lan Zhan" ucap Lan Wangji.

Wei Wu Xian tersenyum "kita belum sedekat itu untuk memanggil nama lahir, tuan Lan Wangji. Terimakasih atas kebaikanmu. Dan kalau begitu bolehkah aku meminta dompetku kembali?"

Lan Wangji mengangguk kecil dan mengembalikan dompet Wei Wu Xian.

Mobil Lan Wangji sudah berhenti di perempatan yang di maksud Wei Yuan. Lalu mereka pun akhirnya turun dengan Wei Yuan senantiasa merangkul lengan Wei Wu Xian agar tidak terjatuh.

"Xian ge, kenapa kau tidak mengatakan padanya bahwa kutukan butamu bisa terangkat?" tanya Wei Yuan.

Wei Wu Xian, "menurutmu kenapa syarat kebutaanku memerlukan pasanganku sebagai pengangkatnya?"

Wei Yuan menggeleng "entahlah, saling mencintai mungkin?"

Wei Wu Xian, "hanya itu logika kasarnya, seperti dongeng disney"

Wei Yuan menghela nafas "dengan menyatakan kau akan bisa melihat, siapa tahu membuat dia lebih cepat mencintaimu kan?"

Wei Wu Xian, "mencintai saja tidak cukup, perlu ketulusan didalamnya. Kalau hanya mencintai cukup, mungkin kutukanku sudah terangkat sejak tadi"

One Two Three Shoots - WangXian & XiChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang