𝐬𝐢𝐚𝐥 𝐭𝐮𝐣𝐮𝐡 𝐭𝐮𝐫𝐮𝐧𝐚𝐧

304 58 5
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu, tampak seorang perempuan tengah membongkar seluruh isi tasnya dengan wajah cemas.

Padahal, upacara akan dimulai. Tetapi, perempuan tersebut belum juga menemukan topi sekolah miliknya.

'Kayaknya ini bakal jadi hari tersial buat gue' kata pemilik nama lengkap Lee Chaeryeong dalam hati.

Perempuan itu mengutuk dirinya atas keteledoran yang telah ia lakukan. Chaeryeong akhirnya pasrah, ia mengembalikan kembali isi tasnya seperti semula, kemudian berjalan keluar karena upacara akan segera dimulai.

Chaeryeong berjalan dengan sedikit gemetar sambil menggigit bibir bawahnya. Tiba-tiba saja...

brukk

Ia hampir saja berciuman dengan lantai kalau laki-laki di hadapannya tidak langsung merengkuh tubuhnya. Hazel milik Chaeryeong saling bertautan dengan mata hitam agak kecoklat-coklatan itu, lagi.

Sontak, Chaeryeong mendorong laki-laki yang berada di hadapannya, ketika sadar siapa laki-laki yang sudah berdiri di hadapannya dengan jarak dekat.

"Sorry..."

"Hello, lo gk punya mata hah?!"

"Yeh.. galak banget si mbak, lagi PMS ya? Harusnya lo seneng gue tabrak kapan lagi coba, ditabrak sama cowok ganteng kayak gue"

"Heh, mas yang sok ganteng, kalo jalan pake mata jangan pake kaki. Ah, jadi sial deh gue ditabrak sama lo!"

"Lah... Kalo jalan pake mata gimana dah?"

"Pikir aja sendiri!"

Tidak menghiraukan omongan perempuan yang ada di depannya, laki-laki itu malah menatap tanpa henti.

Hal itu membuat jantung Chaeryeong bergemuruh hebat karena dua hal; Laki-laki ngeselin ini dan topinya.

"Ngapain lo liatin gue? Jangan-jangan lo lagi mikir mesum ya!"ujar Chaeryeong dengan mata menyipit sambil menunjuk wajah laki-laki di hadapannya.

"Eh congor, lo tuh ya kalo ngomong asal aja!"

"Eh iya, lo kenapa belum ke lapangan? Udah upacara tuh,"tanya Renjun

Perkataan laki-laki itu membuat Chaeryeong teringat kembali dengan topi sekolah yang ketinggalan.

Karena tidak ada sahutan dari lawan bicaranya Renjun menatap intens dari atas sampai bawah dan ternyata perempuan itu tidak membawa salah satu atribut sekolah.

Laki-laki itu lantas menyeringai, seperti bisa membaca pikiran perempuan itu.

"Oh.. jadi lo panik gara-gara gak bawa topi? Gitu aja panik"

"Gak! Apaan sih lo! Sok tau!"ujar Chaeryeong gugup. Kok dia bisa tahu sih?!

"udah gak usah panik, ke lapangan gih sana!" Renjun melepaskan topi sekolah yang di kenakannya, lalu memindahkannya ke kepala Chaeryeong.

𝙷𝚞𝚊𝚗𝚐 𝚁𝚎𝚗𝚓𝚞𝚗 || 𝚁𝚎𝚗𝙲𝚑𝚊𝚎𝚛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang