𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧 𝐠𝐚𝐧𝐭𝐞𝐧𝐠

193 45 8
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Hallo!! Renjun ganteng datang!!”

Renjun berjalan memasuki rumah yang hening tanpa kebisingan. Rumah siapa lagi, kalau bukan rumah Tn.Liu, adik kandung Tn.Huang.

Seorang wanita, seumuran mamahnya, dengan rambut yang diikat asal-asalan datang menghampiri Renjun. “Eh Ren, udah lama gak main ke sini” Renjun hanya tersenyum, dan berjalan mengikuti Ny.Liu, untuk berjalan masuk ke dalam rumah.

“Iya, tan. Yangyang ada?”tanya Renjun tanpa basa-basi.

"Kak Ren!!”

Seorang perempuan seumuran dengan Ryujin itu berlari dan memeluk Renjun. Namanya, Liu Ningning. Adik dari Yangyang yang retjehnya minta ampun.

Bad girl gitu deh. Untung Ningning beda sekolah dengannya. Kalau satu sekolah, pasti Ningning sudah masuk ke dalam gengnya Renjun.

“Eh anoa, gak besar-besar lo??”ledek Renjun kepada perempuan bertubuh pendek itu.

Ningning memasang wajah merah padam nya. “Nah kan baru aja kangen-kangenan udah nyebelin lo"

Renjun hanya terkekeh pelan mendengarkan celotehan sepupunya itu.
“Gue mau ke kamar Abang lo dulu”

Dengan santai nya, Renjun menuju kamar Yangyang. Ia langsung membuka pintu kamar Yangyang, walaupun terdapat tulisan'Kamar Yangyang. Masuk harus izin, terkhusus Renjun', tapi Renjun tidak peduli.

Terlihatlah kamar yang sudah didekorasi dengan warna pastel. Yangyang yang sedang duduk di meja belajar langsung menengok ke arah pintu, lalu mendengus, sambil melepaskan pulpennya ketika melihat Renjun senyum tanpa rasa bersalah sedikit pun.

“Izin!!”ujar Yangyang

Renjun menutup kembali pintu tersebut, kemudian ia duduk di atas ranjang milik Yangyang.

“Ya, bantuin gue!!”rengek Renjun

“Hmm.. sudah kuduga”ujarnya seraya mendelik ke arah Renjun. “Masalah apa??”tanya Yangyang dengan raut wajah datar nya.

“Masa cogan kayak gue disuruh baca puisi besok, di tengah lapangan”gerutu Renjun seraya mengerucutkan bibirnya.

“Masalahnya??” Yangyang menaikkan sebelah alisnya.

“Gue gak bisa baca puisi, apalagi si doi nyuruh puisinya buatan gue sendiri”

Yangyang tersenyum kecil, lalu laki-laki itu menggelengkan kepalanya.

“Bantuin gue, Yangyang!!”ujarnya sambil mengguncang tubuh Yangyang.

Yangyang menghembuskan napasnya pelan. “Bantuin apa??”

𝙷𝚞𝚊𝚗𝚐 𝚁𝚎𝚗𝚓𝚞𝚗 || 𝚁𝚎𝚗𝙲𝚑𝚊𝚎𝚛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang