•
•
"Huwaaa!! Mamah! Papah!" Remaja laki-laki berlari sambil keluar kamar, meninggalkan kamarnya yang gelap.
Ryujin berdecak sebal karena abangnya itu telah menganggu mimpinya yang tengah bertunangan dengan Lee JongSuk.
"Apaan sih, bang!"ketus Ryujin, saat keluar dari kamar dan mendapati Renjun yang sudah ketakutan.
Renjun langsung memeluk tubuh Ryujin kelewat erat, "Mati lampu, Ryu! Gue takut".
Ryujin langsung mendorong tubuh Renjun agar memberi ruang di antara mereka. "Astaga, lo muka doang sangar, sama gelap aja takut".
"Gue tadi abis nonton horor Ryu. Mangkanya gue takut, mana yang gue tonton setannya ancur banget mukanya kayak kelindes kereta".
Ryujin memutar bola matanya malas, dalam keadaan genting kayak gini aja Renjun masih bersikap menyebalkan.
Mendengar keributan, Chanyeol dan Wendy datang ke kamar Ryujin. "Kenapa mati lampu? Perasaan tadi siang papah udah nyuruh mamah buat bayar listrik?".
Chanyeol menaikkan sebelah alisnya ke arah Wendy, tapi Wendy membalasnya dengan cengiran kuda.
"Maaf pah, tadi mamah nyari debit tapi gak ketemu-ketemu".
Ketiganya serentak membulatkan mata mereka bersamaan ke arah Wendy, lalu dibalas Wendy dengan wajah tak bersalah.
"Maksudnya, debit papah hilang?"sahut Chanyeol memastikan.
Tak ada sahutan dari Wendy, ia bingung harus menjawab apa, ia tahu saldo di debit Chanyeol tidaklah sedikit.
"Pah, inget jangan marah-marah sama mamah. Mamah lagi hamil loh!"bisik Wendy bermaksud mengingatkan Chanyeol.
Chanyeol akhirnya menarik sudut bibirnya menjadi seulas senyuman, "Yaudah gapapa, tapi pas lahiran nanti, mamah cari uang sendiri buat lahiran ya".
Wendy memajukan bibirnya sembari menghentakkan kedua kakinya seperti anak kecil.
"Papah kok jahat sih!"rengek Wendy seraya menggoyangkan lengan Chanyeol.Renjun tersenyum, lalu meninggalkan ketiganya dan berlalu ke kamarnya. Belum ada lima menit, ia kembali dan memberikan sesuatu kepada papahnya.
"Ini debit papah kan?".
Chanyeol menatap tajam Renjun yang sudah terkekeh tanpa rasa bersalah sedikit pun, "RENJUN KAMU DAPET ITU DARI MANA?!".
"Dari kamar mamah, waktu mamah lagi mandi".
Wendy berkacak pinggang di hadapan Renjun, "Oh jadi kamu yang ngambil!".
Renjun cengengesan, lalu mendekat ke arah Wendy, "Jangan lupa kalau mamah lagi hamil, marah gak baik buat dedek Renjun nanti".
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙷𝚞𝚊𝚗𝚐 𝚁𝚎𝚗𝚓𝚞𝚗 || 𝚁𝚎𝚗𝙲𝚑𝚊𝚎𝚛
FanfictionRENJUN Huang Renjun. Playboy sekolah sekaligus pemilik selera humor yang rendah. Perempuan mana, sih yang tidak jatuh hati dengannya? Selain ketampanannya, Renjun jago mengeluarkan seratus kalimat gombal receh untuk merayu lawan jenisnya. Wajar kala...