11| ☕Capitulo

2.7K 45 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

V

ivi mengusap - usap tangannya untuk menghantarkan rasa hangat. Gadis itu sedang berada di balkon hotel Harris Plaza, yang dimana hotel itu menyediakan pemandangan pantai. Sangat indah, sejuk dan menenangkan. Sembari menunggu Venom mandi, ia membuat coklat hangat.

Kedua tangan dari arah belakang melingkar di pinggang kecil Vivi, ah dia tau siapa ini. Venom mengendus leher gadisnya dan menenggelamkan wajahnya diarea tersebut.

"Vi, kepikiran gak kalo kita putus?"tanya Venom random.

"Ya, aku cari cowo lain lah"bales Vivi dengan seadanya.

Alis Venom mengkerut, "Mata lo-!! Lo itu cuman punya gw, sampai kapanpun. Siapa bilang lo bisa keluar dari area gw hah?" Venom mendorong Vivi ke dalam kamar dan menutup pintu balkon.

Cowok itu menurunkan kolornya dan berbaring ke arah kasur. Lalu menepuk - nepuk sebelah kasurnya mengkode untuk Vivi tidur disampingnya. Vivi mengerti dan segera melaksanakan apa yang diperintahkan Venom.

Mereka pun tertidur dengan saling memeluk.

☕☕

"Baik anak - anak, Ujian kompetisi akan dilaksanakan pada pertengahan bulan. Ibu harap kalian belajar dengan bersungguh - sungguh karena ini adalah kelas akhir kalian di dalam sekolah ini"Ujar Guru Ningsih.

Semua murid kelas XII IPS 3 mendengarkan hal tersebut.

"Ibu cukupkan sampai disini, dan selamat berjuang"

Misaki menghampiri 2 sobat karibnya, Venom dan Alfarez.

"Eh lo berdua kepikiran kaga, nanti di masa depan lo mau jadi apa?"tanya Misaki.

Alfarez mengelus dagunya berpikir, "Kalo gw si mau jadi gigolo, praktis cuy. Kerjanya cuman layanin tante - tante."

"GOBLOK BIN TOLOL-!!"

Misaki dan Venom secara berganti memukul kepala belakang Alfarez.

Misaki tersenyum sinis, "Cita - cita lo ga bermutu anjing"umpatnya.

"Loh emang anjing salah apa ya kak? Atau kita pernah bertemu sebelumnya dan anjing itu menggonggong?"

Venom memutar bola matanya bosan, "Bacot lo berdua, pening kepala gw denger ocehan lo pada"

Venom memasukkan buku - bukunya dan segera keluar dari kelas. Dia ingin menghampiri sumber susunya. Dengan berjalan ke arah parkiran dan duduk di atas sadel motornya menunggu seorang bocah bernenen gede plus asi.

"VIVI SAYANG-!!"Teriak Venom ketika melihat Vivi keluar kelas. Pas sekali, kelas Vivi berhadapan dengan gerbang sekolah. Jadi tidak perlu repot - repot mencari gadis itu.

Vivi segera menghampiri Venom, dia melambaikan tangannya dulu ke arah teman - temannya sebagai tanda pamit.

Venom mengambil helm dari jok motornya dan memakaikannya ke Vivi lalu segera pulang ke rumah.

☕☕

"Gak mampir kak?" Tanya Vivi ketika sudah sampai di depan rumah.

Venom menggeleng, "Kapan - kapan aja, gw duluan. Inget jaga pola makan, jangan begadang sama keasikan nonton oppa - oppa lo itu"nasehat Venom yang diangguki semangat oleh Vivi.

Setelah mengucapkan hal manis kepada Vivi, Venom segera menghidupkan mesin motornya dan melaju membelah jalanan.

Hubungan Venom dan Vivi sudah berjalan kurang lebih enam bulan lamanya. Dan untuk pernikahan yang sudah direncanakan tertunda, karena setelah dipikir - pikir. Venom tidak ingin Vivi menjadi ibu di usia muda.

Jadi dia ingin Vivi memiliki pengalaman dan kenangan yang menyenangkan di masa mudanya. Eits, tapi jatah nenen selalu lancar tiap hari. Jadi, jangan bereskpetasi tinggi kepada Venom.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


VENOM [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang