VENOM [ ✓ ]

7| ☕Capitulo

***

"

Teruslah mengocok patrick"

"IHH KAK VENOM NGERES!!"

Vivi berteriak karena Venom terus memutarkan lagu yang sedang trend di tiktok itu. Ah tentang ujian matematika Vivi berhasil mendapatkan nilai 90, sungkem dulu brader.

Dan sesuai janji, jika Vivi mendapatkan nilai yang tinggi maka Vivi harus mengabulkan permintaan dari Venom.

Venom mematikan ponselnya dan mengampiri Vivi yang sedang bersantai di ranjang. Dia ikut berbaring disana dan memeluk gadis itu dari belakang.

Vivi yang dipeluk sontak terkejut dan risih, ini terlalu dekat, "Kak jangan deket-deket aku gak suka"ujarnya sambil melepas tautan tangan dipinggangnya.

Venom menghela nafas berat, dia bangun dari tidurnya dan membalikkan tubuh Vivi secara terlentang lalu mengurung menggunakan kedua tangannya.

"Gw boleh remes dada lo?"

Vivi melototkan matanya mendengar kalimat itu, "Gak ya! Enak aja"sentaknya lalu menyilangkan kedua tangannya didepan dada.

Pria itu terkekeh kecil, lalu mengelus rambut gadisnya pelan, "Gapapa pas lo tidur aja gw remes terus isep hehe"

PLAK

"SANGE IH!!"

                                  ☕☕

Venom menghela nafas berat, ia memandang wajah bulat dan pipi temban gadisnya. Jujur saja dia mulai bosan, karena Vivi masih menyukai seorang gadis.

'APA FUNGSI DIRINYA SEBAGAI PRIA??'

Dengan otak licik yang terus berpikir, akhirnya Venom menghampiri Vivi dan menurunkan retsleting celananya. Lalu mengeluarkan penis dengan ujung cum yang berwarna merah muda.

Dengan tatapan nafsu, Venom memasukkan dua buah jarinya ke dalam mulut Vivi dan mulai menelusuri gigi rapi gadis itu dan lidahnya. Setelah puas menjelajahi mulut gadis itu, Venom mengarahkan penisnya ke dalam mulut Vivi.

Dengan serius, dia mempertemukan ujung penisnya dan mulut kecil Vivi. Membayangkan bagaimana Vivi memanjakan penisnya dengan mulutnya lalu memajukan - mundur lalu menghisap kuat.

Dengan mata terpejam ia mulai merasa akan keluar.

"IHHH INI APA KAK VENOM!!"

***

.
.