5

20 1 0
                                    

"Udah lama?" kata gue membuyarkan lamunannya.

"Baru kok, gih naik.."

"Gue ga bawa helm."

"Tadi lo naik apa?"

"Angkot"

"Bentar gue pesenin ojol"

Beberapa saat kemudian ojolpun tiba.

"Pak, helmnya saya pinjem ya, bapak ngikutin kita dari belakang aja."katanya sambik meraih helm yang di ulurkan oleh driver ojol. "Sini gih naik.."

Lima belas menit berjalan, Gue dan Juna tidak ada yang membuka topik pembicaraan. Setelah membayar dan mengembalikan helm, gue mengekorinya sampe ke unitnya. Setelah di persilahkan masuk gue duduk di sofa. Juna, membawakan handuk dan pakaian dari kamarnya. Ia mempersilahkan gue menggunakan kamar mandi lebih dulu. Sedangkan Ia memasak sosis dan ayam mentega madu siap masak untuk makan malam.

***********

Gue keluar dengan kaos oblong kebesaran, dan celana tidur keropi. Setelahnya Juna pamit untuk mandi.
Ponsel gue berdering.

"Gwen gue otw.."

"eh, Jo.. baju-baju gue yang ada di rumah lo bawain ya, gue ga sempet bawa baju tadi... Thankyou, Love you..."

"Najis, ya udah ntar gue bawain, dah"

"dah"

"Makan yuk.." kata Juna saat sudah keluar dari kamar mandi, sambil mengeringkan rambut. "Ada yang mau gue omongin-"

Tiba-tiba bel berbunyi.

"Gue aja yang bukain." kata Juna sambil berjalan ke arah pintu.

"Punten paket" kata Joana. "Ini gue bawain pesenan lu, Gwen, Jun, Stroberinya gue taruh kulkas ya."

"Udah makan belum lo?" tanya gue

"Udah sebelum kesini"

Tiba-tiba bel berbunyi lagi.

"Itu sepupu gue, gue tinggal tadi abisnya lama nyariin kacamatanya jatuh." kata Joana lagi.

"Permisi.." katanya saat pintu terbuka.

Gambar hanya ilustrasi

"Ga nyasar kan lo?" tanya Joana.

"Tadi gue sempet nyasar ke lorong sebelah, untung ada yang nunjukin tadi."

"Guys kenalin, sepupu gue. Baru balik dari korea." tutur Joana

"Halo, Gue Geraldino Chandra WIjaya. Panggil Dino aja ya."

"Juna"

"Gwen"

Sambil bergantian berjabat tangan. 

"Di Indo liburan?" tanya gue sambil makan di meja makan.

"Rencananya sih liburan sekalian nyari kampus di Semarang kak."

"Ga lo ajak liat-liat kampus kita Jo?" tanya Juna sambil membawakan minuman kaleng.

"Minggu depan sih rencananya, dia baru nyampe, jadi biarin istirahat dulu."

*************
Tak terasa mereka ber empat sudah berbincang bincang selama empat jam waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam, Joana dan dino pamit, Juna mengantar mereka sampai ke parkiran, dan gue memilih membersihkan sisa makan malam dan dan bungkus-bungkus makanan yang isinya telah habis tak bersisa, mencuci piring. Dan lanjut mengistirahatkan punggung di sofa

"Gwen." Kata Juna saat tiba di apart lalu duduk di sampjng kaki gue.

"Hm?" 

"Gue sayang sama lo. Gue mau selalu ada buat lo."

Gue diam

"Gue cuma mau confess aja.."

"Calya gimana? Dia naksir elo Juna."

"Tapi gue sayangnya sama lo."

"Maaf Jun, gue mau kayak gini aja dulu.. Gue belum berani buka hati gue. Gue punya trust issue ke semua cowo, even ke elo." 

"Iya, gue paham kok Gwen, gue cuma ga tahan pengen ngomongin ini."

************************

"Lu yakin mau tidur di sofa?" tanya Jun.

"Iya asal ada selimut."

"Kok lu sekarang jadi tambah dingin ke gue? Padahal dulu lu langsung menguasai seisi kamar gue.. Gue jadi kangen Gwen kecil yang manis."

"Jangan tunggu Gwen 6 tahun yang lalu buat kembali, ga akan bisa."

"Maaf, gue jadi nostalgia masa-masa waktu kita kecil."

"Gue udah lupa"

Sunset on the Rooftop [ WEN JUNHUI  X  OC ] SEVENTEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang